
Ini Temuan Penting Peneliti Virus Corona yang Tewas Mendadak!
Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
08 May 2020 11:22

Jakarta, CNBC Indonesia - Seorang asisten profesorĀ sekaligus peneliti virus corona dari Fakultas Kedokteran Universitas Pittsburgh, Bing Liu (37) ditemukan tewas di kediamannya pada akhir pekan lalu.
Pria kelahiran China tersebut tewas dengan beberapa luka tembak di kepala, leher, dada, dan ekstremitas di rumahnya yang berlokasi di Ross Township, pinggir Pittsburgh. Penembaknya adalah insinyur perangkat lunak, Hao Gu (46), yang bunuh diri setelah merenggut nyawa Liu.
Menurut Pittsburgh Post-Gazette, yang dikutip dari Washington Post, Liu merupakan peneliti yang fokus menggunakan model komputasi untuk mempelajari proses biologis virus corona. Dia bekerja dari rumah selama pandemi dan mempelajari virus tersebut, kata pembimbingnya.
Dalam sebuah pernyataan, departemen Fakultas Kedokteran Universitas Pittsburgh menyebut Liu sebagai peneliti yang produktif dan pembimbing yang baik. Tak lama sebelum kematiannya, ia mulai meneliti mekanisme seluler yang mendasari infeksi coronavirus dan dasar seluler dari komplikasi yang terjadi.
Ivet Bahar, penyelia dan kepala departemennya, mengatakan bahwa Liu baru saja mulai menerima hasil yang menarik.Bahar telah mengirim beberapa email ke Liu pada akhir pekan tentang pekerjaannya dan terkejut bahwa peneliti yang biasanya cepat itu tidak merespons.
"Kami akan melakukan upaya untuk menyelesaikan apa yang ia mulai dalam upaya untuk memberi penghormatan kepada keunggulan ilmiahnya," kata pernyataan itu.
Liu menerima gelar sarjana dan doktoralnya dari National University of Singapore, menurut situs web profesionalnya. Dia sebelumnya bekerja sebagai postdoctoral fellow di departemen ilmu komputer di Carnegie Mellon University danĀ sebagai associate riset di departemen komputasi dan sistem biologi di University of Pittsburgh School of Medicine.
Sepanjang karirnya sebagai peneliti, Liu sudah menerbitkan lebih dari 30 makalah akademik dan menulis buku.
Para peneliti lain berduka atas kematian Liu dan berjanji menyelesaikan penelitiannya "Dalam upaya untuk memberi penghormatan kepada keunggulan ilmiahnya". Menurut CV online-nya, Liu berkolaborasi dengan ahli biologi dan dokter untuk mempelajari kekebalan manusia.
(gus) Next Article Kenali Ciri & Gejala Virus Corona, Ini Penjelasan IDI
Pria kelahiran China tersebut tewas dengan beberapa luka tembak di kepala, leher, dada, dan ekstremitas di rumahnya yang berlokasi di Ross Township, pinggir Pittsburgh. Penembaknya adalah insinyur perangkat lunak, Hao Gu (46), yang bunuh diri setelah merenggut nyawa Liu.
Menurut Pittsburgh Post-Gazette, yang dikutip dari Washington Post, Liu merupakan peneliti yang fokus menggunakan model komputasi untuk mempelajari proses biologis virus corona. Dia bekerja dari rumah selama pandemi dan mempelajari virus tersebut, kata pembimbingnya.
![]() Bing Liu |
Ivet Bahar, penyelia dan kepala departemennya, mengatakan bahwa Liu baru saja mulai menerima hasil yang menarik.Bahar telah mengirim beberapa email ke Liu pada akhir pekan tentang pekerjaannya dan terkejut bahwa peneliti yang biasanya cepat itu tidak merespons.
"Kami akan melakukan upaya untuk menyelesaikan apa yang ia mulai dalam upaya untuk memberi penghormatan kepada keunggulan ilmiahnya," kata pernyataan itu.
Liu menerima gelar sarjana dan doktoralnya dari National University of Singapore, menurut situs web profesionalnya. Dia sebelumnya bekerja sebagai postdoctoral fellow di departemen ilmu komputer di Carnegie Mellon University danĀ sebagai associate riset di departemen komputasi dan sistem biologi di University of Pittsburgh School of Medicine.
Sepanjang karirnya sebagai peneliti, Liu sudah menerbitkan lebih dari 30 makalah akademik dan menulis buku.
Para peneliti lain berduka atas kematian Liu dan berjanji menyelesaikan penelitiannya "Dalam upaya untuk memberi penghormatan kepada keunggulan ilmiahnya". Menurut CV online-nya, Liu berkolaborasi dengan ahli biologi dan dokter untuk mempelajari kekebalan manusia.
(gus) Next Article Kenali Ciri & Gejala Virus Corona, Ini Penjelasan IDI
Most Popular