
Tangisan Haru Warga Penerima Bansos Pemerintah
dob, CNBC Indonesia
06 May 2020 12:16

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Sosial RI (Kemensos) telah membagikan bantuan sosial berupa paket sembako kepada warga tak mampu seluruh Indonesia, termasuk di wilayah DKI Jakarta.
Salah satu penerima bantuan tersebut adalah Wiwik, warga RW 02 Kelurahan Srengseng, Kembangan Jakarta Barat. Sebagai Ibu Rumah Tangga dengan dua orang anak, dia mengaku suaminya yang bekerja sebagai kuli bangunana sudah tak bisa lagi bekerja, setelah Pandemi Virus Corona (COVID-19) terjadi di Indonesia
"Sudah tak ada penghasilan sama sekali. Sepeserpun," ujar Wiwik yang tak sanggup menahan tangis. Dia mengaku bantuan ini sangat berarti bagi keluarganya guna menyambung hidup sehari-hari.
Tak hanya Wiwik, Sa'an yang sehari-harinya bekerja sebagai pengangkut sampah juga merasakan hal yang sama. Warga RW 10 Kelurahan Lubang Buaya, Jakarta Timur ini mengaku kini tak memiliki penghasilan sama sekali.
"Biasanya kalau saya narik sampah, ada yang kasih Rp 5 ribu. Selama ini tak ada sama sekali," ujarnya.
Sa'an adalah salah satu penerima bantuan sosial dari kementerian Sosial. Sekitar 500 paket bansos berupa sembako tiba di RW 10 Kelurahan Lubang Buaya pada Senin (27/4).
Sebelumnya, Menteri Sosial, Juliari P. Batubara resmi meluncurkan bantuan sosial sembako dari Presiden kepada 4.763 lanjut usia, hari ini Mensos didampingi Dirjen Rehabilitasi Sosial, Harry Hikmat kembali meluncurkan bansos sembako untuk 7.072 penyandang disabilitas. Total 11.835 paket sembako didistribusi kepada Lansia dan Penyandang Disabilitas terdampak Covid-19.
Berikutnya adalah bantuan sosial yang diberikan kepada lansia. Salah satu yang menerima adalah Nenek Amah (97). "Ibu senang dan bersyukur, terima kasih banyak," ucapnya penuh haru.
Menson juga telag meluncurkan bantuan sosial sembako dari Presiden kepada 4.763 lanjut usia. Mensos didampingi Dirjen Rehabilitasi Sosial, Harry Hikmat kembali meluncurkan bansos sembako untuk 7.072 penyandang disabilitas. Total 11.835 paket sembako didistribusi kepada Lansia dan Penyandang Disabilitas terdampak COVID-19.
Sesuai kebijakan Presiden RI, Joko Widodo terkait larangan mudik untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19, maka masyarakat yang salah satunya adalah kelompok rentan seperti lansia dan penyandang disabilitas akan diberi bansos untuk memenuhi kebutuhan dasar. Bansos tersebut berupa bansos sembako untuk wilayah Jabodetabek dan bansos tunai untuk luar Jabodetabek.
"Disamping ke masyarakat umum yang terdampak, kita juga harus perhatikan saudara-saudara kita yang memiliki kebutuhan khusus dan rentan terhadap Covid-19 seperti lansia dan penyandang disabilitas. Jadi jangan luput dari perhatian kita" pungkas Mensos.
Seperti diberitakan sebelumnya, Pemerintah telah menyiapkan dan membagikan sejumlah bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat yang terdampak pandemi corona, mulai dari bantuan sosial tunai (BST) hingga paket sembako.
Program tersebut adalah bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) untuk 10 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM), naik dari sebelumnya 9,2 juta. Selain itu besaran manfaatnya juga ada kenaikan 25%. Bansos PKH yang semula diterima 3 bulan sekali kini menjadi setiap bulan yang mulai diberikan April hingga Desember 2020. KPM PKH mendapatkan tambahan bantuan sebesar 2 kali lipat selama periode April-Juni 2020.
Berikutnya adalah Program Sembako yang ditujukan bagi 20 juta KPM, yang awalnya hanya 15,2 juta KPM. Nah, nilai bantuan yang diberikan semula Rp 150 ribu juga meningkat menjadi Rp 200 ribu.
Selanjutnya adalah bantuan sosial sembako untuk DKI Jakarta yang diberikan kepada 1,3 juta Kepala Keluarga (KK). Nilai bantuan yang diberikan sebesar Rp 600 ribu per KK selama 3 bulan mulai April, Mei hingga Juni. Paket ini akan didistribusikan setiap 2 minggu sekali, sehingga akan ada 6 kali penyaluran dengan nilai Rp 300 ribu setiap kali didistribusikan.
Bansos berupa sembako juga diberikan untuk wilayah Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi yang merupakan wilayah perbatasan langsung dengan Jakarta. Bantuan sembako bagi 600 ribu KK ini diberikan senilai Rp 600 ribu per bulan selama 3 bulan.
Selanjutnya program BST bagi 9 juta KK di Jabodetabek di luar penerima PKH dan Program sembako. Nilai bantuan sebesar Rp 600 ribu per KK ini diberikan per bulan selama 3 bulan.
Pemerintah juga memberikan bantuan sembako dan makanan siap saji Kementerian Sosial untuk warga DKI Jakarta. Bantuan sembako dan makanan sebanyak 300 ribu paket ini diberikan senilai Rp 200 ribu.
Terakhir adalah bantuan santunan kematian yang diberikan kepada ahli waris yang meninggal karena COVID-19. Nilai bantuan yang diberikan adalah Rp 15 juta per jiwa.
Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika, Widodo Muktiyo mengingatkan bahwa bantuan sosial yang telah diterima agar dimanfaatkan sebaik-baik dalam menghadapi masa-masa pandemi COVID-19.
"Manfaatkan bantuan ini sebaik-baiknya, kalau menemukan bantuan yang salah sasaran atau penyelewengan pungli jangan ragu untuk melapor ke 08111022210 atau [email protected]," ujar Widodo.
(dob/dob) Next Article Plate Bicarakan Soal 5G dengan Perusahaan Global di Davos
Salah satu penerima bantuan tersebut adalah Wiwik, warga RW 02 Kelurahan Srengseng, Kembangan Jakarta Barat. Sebagai Ibu Rumah Tangga dengan dua orang anak, dia mengaku suaminya yang bekerja sebagai kuli bangunana sudah tak bisa lagi bekerja, setelah Pandemi Virus Corona (COVID-19) terjadi di Indonesia
"Sudah tak ada penghasilan sama sekali. Sepeserpun," ujar Wiwik yang tak sanggup menahan tangis. Dia mengaku bantuan ini sangat berarti bagi keluarganya guna menyambung hidup sehari-hari.
"Biasanya kalau saya narik sampah, ada yang kasih Rp 5 ribu. Selama ini tak ada sama sekali," ujarnya.
Sa'an adalah salah satu penerima bantuan sosial dari kementerian Sosial. Sekitar 500 paket bansos berupa sembako tiba di RW 10 Kelurahan Lubang Buaya pada Senin (27/4).
Sebelumnya, Menteri Sosial, Juliari P. Batubara resmi meluncurkan bantuan sosial sembako dari Presiden kepada 4.763 lanjut usia, hari ini Mensos didampingi Dirjen Rehabilitasi Sosial, Harry Hikmat kembali meluncurkan bansos sembako untuk 7.072 penyandang disabilitas. Total 11.835 paket sembako didistribusi kepada Lansia dan Penyandang Disabilitas terdampak Covid-19.
Berikutnya adalah bantuan sosial yang diberikan kepada lansia. Salah satu yang menerima adalah Nenek Amah (97). "Ibu senang dan bersyukur, terima kasih banyak," ucapnya penuh haru.
Menson juga telag meluncurkan bantuan sosial sembako dari Presiden kepada 4.763 lanjut usia. Mensos didampingi Dirjen Rehabilitasi Sosial, Harry Hikmat kembali meluncurkan bansos sembako untuk 7.072 penyandang disabilitas. Total 11.835 paket sembako didistribusi kepada Lansia dan Penyandang Disabilitas terdampak COVID-19.
Sesuai kebijakan Presiden RI, Joko Widodo terkait larangan mudik untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19, maka masyarakat yang salah satunya adalah kelompok rentan seperti lansia dan penyandang disabilitas akan diberi bansos untuk memenuhi kebutuhan dasar. Bansos tersebut berupa bansos sembako untuk wilayah Jabodetabek dan bansos tunai untuk luar Jabodetabek.
"Disamping ke masyarakat umum yang terdampak, kita juga harus perhatikan saudara-saudara kita yang memiliki kebutuhan khusus dan rentan terhadap Covid-19 seperti lansia dan penyandang disabilitas. Jadi jangan luput dari perhatian kita" pungkas Mensos.
Seperti diberitakan sebelumnya, Pemerintah telah menyiapkan dan membagikan sejumlah bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat yang terdampak pandemi corona, mulai dari bantuan sosial tunai (BST) hingga paket sembako.
Program tersebut adalah bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) untuk 10 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM), naik dari sebelumnya 9,2 juta. Selain itu besaran manfaatnya juga ada kenaikan 25%. Bansos PKH yang semula diterima 3 bulan sekali kini menjadi setiap bulan yang mulai diberikan April hingga Desember 2020. KPM PKH mendapatkan tambahan bantuan sebesar 2 kali lipat selama periode April-Juni 2020.
Berikutnya adalah Program Sembako yang ditujukan bagi 20 juta KPM, yang awalnya hanya 15,2 juta KPM. Nah, nilai bantuan yang diberikan semula Rp 150 ribu juga meningkat menjadi Rp 200 ribu.
Selanjutnya adalah bantuan sosial sembako untuk DKI Jakarta yang diberikan kepada 1,3 juta Kepala Keluarga (KK). Nilai bantuan yang diberikan sebesar Rp 600 ribu per KK selama 3 bulan mulai April, Mei hingga Juni. Paket ini akan didistribusikan setiap 2 minggu sekali, sehingga akan ada 6 kali penyaluran dengan nilai Rp 300 ribu setiap kali didistribusikan.
Bansos berupa sembako juga diberikan untuk wilayah Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi yang merupakan wilayah perbatasan langsung dengan Jakarta. Bantuan sembako bagi 600 ribu KK ini diberikan senilai Rp 600 ribu per bulan selama 3 bulan.
Selanjutnya program BST bagi 9 juta KK di Jabodetabek di luar penerima PKH dan Program sembako. Nilai bantuan sebesar Rp 600 ribu per KK ini diberikan per bulan selama 3 bulan.
Pemerintah juga memberikan bantuan sembako dan makanan siap saji Kementerian Sosial untuk warga DKI Jakarta. Bantuan sembako dan makanan sebanyak 300 ribu paket ini diberikan senilai Rp 200 ribu.
Terakhir adalah bantuan santunan kematian yang diberikan kepada ahli waris yang meninggal karena COVID-19. Nilai bantuan yang diberikan adalah Rp 15 juta per jiwa.
Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika, Widodo Muktiyo mengingatkan bahwa bantuan sosial yang telah diterima agar dimanfaatkan sebaik-baik dalam menghadapi masa-masa pandemi COVID-19.
"Manfaatkan bantuan ini sebaik-baiknya, kalau menemukan bantuan yang salah sasaran atau penyelewengan pungli jangan ragu untuk melapor ke 08111022210 atau [email protected]," ujar Widodo.
(dob/dob) Next Article Plate Bicarakan Soal 5G dengan Perusahaan Global di Davos
Most Popular