Bukan Juni, Singapura Ramal Corona di RI Berakhir September

Roy F, CNBC Indonesia
05 May 2020 14:57
Julie Janke, a medical technologist at Principle Health Systems and SynerGene Laboratory, helps sort samples for different tests Tuesday, April 28, 2020, in Houston. The company, which opened two new testing locations Tuesday, is now offering a new COVID-19 antibody test developed by Abbott Laboratories. (AP Photo/David J. Phillip)
Foto: Ilustrasi Vaksin Antibodi untuk Covid-19 (AP/David J. Phillip)
Jakarta, CNBC Indonesia - Singapore University of Technology and Design (SUTD) meramalkan prediksi akhir dari wabah corona (COVID-19) di sejumlah negara. Salah satunya, Indonesia.

SUTD awalnya memprediksikan 6 Juni 2020 pandemi corona di RI akan berakhir. Namun, diperbaharui pada Minggu (3/5/2020) menjadi 23 September 2020.

Dibandingkan dengan negara tetangga, data SUTD menunjukkan Singapura akan lebih dulu mengakhiri wabah Corona yaitu pada 12 Juni 2020. Sedangkan Malaysia menyusul mengakhiri wabah corona di 16 Juli 2020.

Data yang dimuat dalam laman web SUTD 'When Will COVID-19 End' ini menggunakan artificial intelligence (AI) yang berbasis pada model matematika tipe susceptible-infected-recovered (SIR).

Infografis: Indonesia Darurat Corona (per 04 Mei 2020)Foto: Infografis/Indonesia Darurat Corona (per 04 Mei 2020)/Arie Pratama
Infografis: Indonesia Darurat Corona (per 04 Mei 2020)


Model SIR ini diregresikan dengan data dari berbagai negara untuk memperkirakan kurva siklus hidup pandemi. Sehingga bisa didapatkan perkiraan kapan pandemi tersebut akan berakhir di masing-masing negara dan dunia, dengan kode dari Milan Batista dan data terbaru yang dihimpun dari Our World in Data.

"Situs ini menyajikan proyek penelitian independen, tidak didanai oleh lembaga apa pun, dan tidak terikat pada perusahaan, pemerintah, atau partai politik mana pun. Kami menerima bila ada masukan yang sangat besar, feedback, saran, dan dukungan dari orang-orang dan komunitas di dunia yang memungkinkan untuk perbaikan berkelanjutan dari penelitian ini," tulis situs SUTD.

Selain itu disebutkan, data prediksi tersebut hanya ditujukan untuk penelitian dan pendidikan, sehingga sangat mungkin jika terdapat kesalahan. Maka dari itu para pembaca dihimbau agar berhati-hati saat melihat prediksi tersebut.

"Prediksi pada dasarnya tidak pasti. Pembaca harus mengambil prediksi apa pun dengan hati-hati. Optimis yang berlebihan berdasarkan perkiraan tanggal akhir adalah berbahaya karena dapat melonggarkan disiplin dan kontrol kita dan menyebabkan perputaran virus dan infeksi, dan harus dihindari," lanjut keterangan dalam situs SUTD.



[Gambas:Video CNBC]




(dru) Next Article Chaos! Kasus Covid-19 RI Tembus Seribu 3 Hari Berturut-turut

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular