Ramai Soal Tagihan Listrik Naik, Ini Jawaban Menteri ESDM!
Anisatul Umah, CNBC Indonesia
04 May 2020 16:44
Jakarta, CNBC Indonesia- Beberapa hari belakangan tengah heboh di masyarakat soal kabar kenaikan tarif listrik untuk pelanggan non subsidi, untuk 1300 Va dan ke atas.
Hal ini pun diungkit oleh Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi PKB Ratna Juwita dalam rapat virtual bersama Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
"Di medsos banyak keluhan non subsidi di 900 dan 1300 dengan pemakaian seperti biasa tagihan listrik mereka jadi naik," ujar Ratna, Senin (4/5/2020).
Ratna mencurigai adanya subsidi silang yang dilakukan oleh PT PLN (Persero) secara diam-diam ke pelanggan non subsidi untuk pelanggan listrik subsidi yang saat ini menikmati diskon bahkan gratis. "Jangan sampai masyarakat punya opini negatif siasati PLN, pikirkan juga penerimaan negara," jelasnya.
Menteri ESDM Arifin. Tasrif pun mencoba menjawab pertanyaan anggota DPR tersebut. Ia menjelaskan keringanan hanya diberikan untuk pelanggan listrik 450 Va dan 900 Va subsidi dengan nilai insentif mencapai Rp 40,5 triliun.
"Tentu saja jumlah ini sangat besar, dan dilakukan dengan pengorbanan sektor budget yang selama ini sudah direncanakan dan upaya mencari dukungan internasional," jelas Arifin.
Sampai saat ini, hitungan dana pemerintah masih mencukupi sampai Juni. "Apa jadinya kalau lewat Juni, tentu harus ada pemikiran baru, pemerintah cari keseimbangan sumber pendanaan."
Ia memastikan tarif yang berlaku untuk pelanggan sesuai dengan golongan yang sudah terdata baik di PLN dan tidak ada kenaikan tarif untuk golongan non subsidi.
Bahkan, lanjutnya, pemerintah kini tengah berupaya agar biaya produksi listrik bisa ditekan dengan konversi pembangkit diesel ke gas. Ini bisa memangkas biaya produksi sampai US$ 8,5 sampai US$ 6 dan juga bisa memberikan manfaat pengurangan beban sampai ratusan triliun.
Ia juga menjawab soal kemungkinan kompensasi juga diberikan untuk pelanggan non subsidi. Namun hal ini diakuinya masih sulit dilakukan oleh pemerintah.
"Alokasi dana dari pemerintah belum memadai dan posisi keuangan PLN tidak dalam kondisi yang bisa mendukung," jelasnya.
(gus/gus) Next Article ESDM Janji Tarif Listrik Tak Naik Sampai Maret, Habis Itu?
Hal ini pun diungkit oleh Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi PKB Ratna Juwita dalam rapat virtual bersama Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
"Di medsos banyak keluhan non subsidi di 900 dan 1300 dengan pemakaian seperti biasa tagihan listrik mereka jadi naik," ujar Ratna, Senin (4/5/2020).
Ratna mencurigai adanya subsidi silang yang dilakukan oleh PT PLN (Persero) secara diam-diam ke pelanggan non subsidi untuk pelanggan listrik subsidi yang saat ini menikmati diskon bahkan gratis. "Jangan sampai masyarakat punya opini negatif siasati PLN, pikirkan juga penerimaan negara," jelasnya.
"Tentu saja jumlah ini sangat besar, dan dilakukan dengan pengorbanan sektor budget yang selama ini sudah direncanakan dan upaya mencari dukungan internasional," jelas Arifin.
Sampai saat ini, hitungan dana pemerintah masih mencukupi sampai Juni. "Apa jadinya kalau lewat Juni, tentu harus ada pemikiran baru, pemerintah cari keseimbangan sumber pendanaan."
Ia memastikan tarif yang berlaku untuk pelanggan sesuai dengan golongan yang sudah terdata baik di PLN dan tidak ada kenaikan tarif untuk golongan non subsidi.
Bahkan, lanjutnya, pemerintah kini tengah berupaya agar biaya produksi listrik bisa ditekan dengan konversi pembangkit diesel ke gas. Ini bisa memangkas biaya produksi sampai US$ 8,5 sampai US$ 6 dan juga bisa memberikan manfaat pengurangan beban sampai ratusan triliun.
Ia juga menjawab soal kemungkinan kompensasi juga diberikan untuk pelanggan non subsidi. Namun hal ini diakuinya masih sulit dilakukan oleh pemerintah.
"Alokasi dana dari pemerintah belum memadai dan posisi keuangan PLN tidak dalam kondisi yang bisa mendukung," jelasnya.
 Foto: Infografis/Tarif Listrik Non Subsidi Tidak Naik/Edward RicardoTarif Listrik Non Subsidi Tidak Naik |
(gus/gus) Next Article ESDM Janji Tarif Listrik Tak Naik Sampai Maret, Habis Itu?
Most Popular