
Belum Cair, Peserta Prakerja Tagih Insentif Rp 600 ribu
Cantika Andinda Putri, CNBC Indonesia
04 May 2020 08:32
![[DALAM] Kartu Pra Kerja](https://awsimages.detik.net.id/visual/2020/04/13/19c4aaa8-59ac-46e9-bf58-e8c8453ebd4e_169.jpeg?w=900&q=80)
Jakarta, CNBC Indonesia - Para peserta prakerja gelombang pertama bertanya-tanya, kenapa insentif untuk mereka belum juga cair. Padahal, pemerintah berjanji akan mencairkan insentifnya paling lambat pada 1 Mei 2020.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari mengatakan, pencairan insentif pasca pelatihan membutuhkan waktu setidaknya lima hari setelah pelatihan usai.
Denni berjanji, kepada 168.111 peserta gelombang pertama, insentif akan dikirimkan paling lambat, Jumat (1/5/2020).
"Jumat nanti insentif pasca pelatihan sebesar Rp 600 ribu. Mereka akan kita kirimkan e-mail untuk evaluasi efektivitas Kartu Prakerja sebagai feedback pengguna dan feedback pengguna terhadap lembaga pelatihan," kata Denni dalam video conference, Rabu (29/4/2020).
Sekarang, para peserta menagih janji tersebut. Adittya (23) merupakan peserta gelombang pertama, yang sudah menyelesaikan satu paket pelatihannya sejak 27 April 2020 lalu.
Padahal, Adittya juga sudah menyelesaikan paket pelatihan Rp 1 juta yang di platform Academy by Ruangguru secara keseluruhan. Namun, sampai saat ini, dirinya belum menerima satu persen pun insentif yang seharusnya sudah masuk ke rekeningnya.
"Saya sudah menyelesaikan program paket pelatihan saya sejak 27 April lalu, tapi di dashboard saya, keterangannya insentif masih Rp 0 dan belum di proses. Saldo biaya pelatihan Rp 1 juta pun sudah saya habiskan di dalam satu paket prakerja itu," kata Adittya kepada CNBC Indonesia, Minggu (3/5/2020).
Yolanda (27) bernasib sama dengan Adittya, dia bahkan kesulitan untuk bisa mengikuti kelas pelatihan berikutnya. Dia pun juga telah menyelesaikan pelatihan pertamanya di platform Skill Academy by Ruangguru.
Kepada CNBC Indonesia, Yolanda menceritakan, dirinya sudah menyelesaikan pelatihan pertamanya itu sejak 27 April 2020, namun insentif belum juga mengalir ke rekeningnya sampai hari ini, Senin, 4 Mei 2020.
"Sampai saat ini, saya belum mendapatkan insentif dari prakerja ini. Padahal saya juga sudah mendapatkan sertifikat digital pada pelatihan pertama saya," tuturnya Senin (4/5/2020).
Lebih lanjut, Yolanda bercerita, dirinya juga belum bisa mengikuti ke pelatihan selanjutnya, karena belum terverifikasi oleh Projet Management Office (PMO) Program Prakerja.
"Saya belum sudah coba untuk WhatsApp layanan dari Skill Academy, katanya memang sedang ada kendala dan masih menunggu verifikasi dari Tim Prakerja [PMO]. Tapi hotlinenya itu juga bilang, gak bisa dipastikan kapan bakal diverifikasi. Saya kayaknya akan coba hubungi hotlinenya lagi hari ini," kata Yolanda melanjutkan.
Yolanda sendiri mengaku masih memiliki saldo sekitar Rp 850 ribu di dashboard program prakerjanya. Sementara saldo biaya pelatihan akan hangus selama 30 hari apabila tidak digunakan.
CNBC Indonesia sejak Minggu (3/5/2020) sampai hari ini, Senin (4/5/2020) sudah berusaha menghubungi Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja, Denni Puspa Purbasari dan Direktur Komunikasi Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, Panji Winanteya Ruky namun belum ada tanggapan.
Untuk diketahui, peserta penerima pelatihan Kartu Prakerja mendapatkan dana bantuan dari pemerintah sebesar Rp 3,55 juta. Rinciannya, Rp 1 juta digunakan untuk pelatihan dan tidak bisa dicairkan, kemudian insentif senilai Rp 2,55 juta.
Insentif yang sebesar Rp 2,55 juta merupakan insentif pasca-pelatihan sebesar Rp 600.000 yang akan dikirim setiap bulan selama empat bulan, dan insentif survei kebekerjaan sebesar Rp 50.000 per survei untuk tiga kali survei, sehingga total Rp 150.000 per peserta. Dana ini akan ditransfer ke rekening virtual BNI atau OVO, LinkAja, dan GoPay milik peserta.
Pemerintah telah menganggarkan dana sebesar Rp 596,8 miliar untuk 168.111 peserta yang telah diterima di gelombang I. Secara total, pemerintah menyediakan Rp 20 triliun yang diperuntukkan bagi 5,6 juta peserta Kartu Prakerja untuk tahun ini.
(hps/hps) Next Article Insentif Kartu Prakerja Molor, Peserta Bingung
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari mengatakan, pencairan insentif pasca pelatihan membutuhkan waktu setidaknya lima hari setelah pelatihan usai.
Denni berjanji, kepada 168.111 peserta gelombang pertama, insentif akan dikirimkan paling lambat, Jumat (1/5/2020).
Sekarang, para peserta menagih janji tersebut. Adittya (23) merupakan peserta gelombang pertama, yang sudah menyelesaikan satu paket pelatihannya sejak 27 April 2020 lalu.
Padahal, Adittya juga sudah menyelesaikan paket pelatihan Rp 1 juta yang di platform Academy by Ruangguru secara keseluruhan. Namun, sampai saat ini, dirinya belum menerima satu persen pun insentif yang seharusnya sudah masuk ke rekeningnya.
"Saya sudah menyelesaikan program paket pelatihan saya sejak 27 April lalu, tapi di dashboard saya, keterangannya insentif masih Rp 0 dan belum di proses. Saldo biaya pelatihan Rp 1 juta pun sudah saya habiskan di dalam satu paket prakerja itu," kata Adittya kepada CNBC Indonesia, Minggu (3/5/2020).
Yolanda (27) bernasib sama dengan Adittya, dia bahkan kesulitan untuk bisa mengikuti kelas pelatihan berikutnya. Dia pun juga telah menyelesaikan pelatihan pertamanya di platform Skill Academy by Ruangguru.
Kepada CNBC Indonesia, Yolanda menceritakan, dirinya sudah menyelesaikan pelatihan pertamanya itu sejak 27 April 2020, namun insentif belum juga mengalir ke rekeningnya sampai hari ini, Senin, 4 Mei 2020.
"Sampai saat ini, saya belum mendapatkan insentif dari prakerja ini. Padahal saya juga sudah mendapatkan sertifikat digital pada pelatihan pertama saya," tuturnya Senin (4/5/2020).
Lebih lanjut, Yolanda bercerita, dirinya juga belum bisa mengikuti ke pelatihan selanjutnya, karena belum terverifikasi oleh Projet Management Office (PMO) Program Prakerja.
"Saya belum sudah coba untuk WhatsApp layanan dari Skill Academy, katanya memang sedang ada kendala dan masih menunggu verifikasi dari Tim Prakerja [PMO]. Tapi hotlinenya itu juga bilang, gak bisa dipastikan kapan bakal diverifikasi. Saya kayaknya akan coba hubungi hotlinenya lagi hari ini," kata Yolanda melanjutkan.
Yolanda sendiri mengaku masih memiliki saldo sekitar Rp 850 ribu di dashboard program prakerjanya. Sementara saldo biaya pelatihan akan hangus selama 30 hari apabila tidak digunakan.
CNBC Indonesia sejak Minggu (3/5/2020) sampai hari ini, Senin (4/5/2020) sudah berusaha menghubungi Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja, Denni Puspa Purbasari dan Direktur Komunikasi Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, Panji Winanteya Ruky namun belum ada tanggapan.
Untuk diketahui, peserta penerima pelatihan Kartu Prakerja mendapatkan dana bantuan dari pemerintah sebesar Rp 3,55 juta. Rinciannya, Rp 1 juta digunakan untuk pelatihan dan tidak bisa dicairkan, kemudian insentif senilai Rp 2,55 juta.
Insentif yang sebesar Rp 2,55 juta merupakan insentif pasca-pelatihan sebesar Rp 600.000 yang akan dikirim setiap bulan selama empat bulan, dan insentif survei kebekerjaan sebesar Rp 50.000 per survei untuk tiga kali survei, sehingga total Rp 150.000 per peserta. Dana ini akan ditransfer ke rekening virtual BNI atau OVO, LinkAja, dan GoPay milik peserta.
Pemerintah telah menganggarkan dana sebesar Rp 596,8 miliar untuk 168.111 peserta yang telah diterima di gelombang I. Secara total, pemerintah menyediakan Rp 20 triliun yang diperuntukkan bagi 5,6 juta peserta Kartu Prakerja untuk tahun ini.
(hps/hps) Next Article Insentif Kartu Prakerja Molor, Peserta Bingung
Most Popular