Batu Bulan yang Jatuh ke Bumi Dijual Rp 37 Miliar, Mau?

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
01 May 2020 17:54
A pink supermoon is seen over Belvoir castle in Leicestershire, England, Tuesday, April 7, 2020. The phenomenon of
Foto: Supermoon terlihat di atas kastil Belvoir di Leicestershire, Inggris, Selasa, 7 April 2020. (Danny Lawson/PA via AP)
Jakarta, CNBC Indonesia - Bongkahan batuan yang berasal dari pecahan bulan dijual oleh rumah lelang Christie. Batu ini merupakan Meteorit bulan, yang dikenal sebagai NWA 12691, yang jatuh ke Bumi dalam hujan meteor dan ditemukan dua tahun lalu di Gurun Sahara.

Harga yang diminta adalah sekitar US$ 2,5 juta atau sekitar Rp 37,5 miliar (kurs Rp15.000/dolar), dengan sistem penjualan pribadi dan bukan pelelangan, sehingga siapa pun yang memiliki uang dapat segera membelinya.

Ukuran batu ini lebih besar dari bebatuan yang dibawa para astronot Apollo ke Bumi. Benda ini memiliki berat sekitar 30 pound (13,5 kilogram) dan merupakan potongan bulan ke lima terbesar di Bumi.



"Bahkan tidak ada segelintir meteorit bulan yang lebih besar. Ini adalah yang terbesar kelima yang diketahui. Tidak ada yang dibawa kembali oleh Misi Apollo yang sebesar ini," kata James Hyslop, Kepala Sains & Sejarah Alam Christie, sebagaimana dikutip dari CNN, Jumat (1/5)

"Ini benar-benar kesempatan luar biasa untuk mendapatkan spesimen kelas dunia dari Bulan," tambahnya/

Batu itu mungkin terlempar dari permukaan bulan oleh tabrakan dengan asteroid atau komet. Kemudian benda itu melakukan perjalanan setidaknya 239.000 mil melalui ruang angkasa sebelum jatuh ke Bumi dalam hujan meteor berapi.

Sekitar 30 meteorit dari pancuran itu telah ditemukan di Afrika Barat Laut, kata pernyataan itu. Meteorit bulan sangat langka dan Christie's mengklaim bahwa hanya 1.443 pon di antaranya (650 kilogram) yang diketahui ada di Bumi.

"Ini adalah urutan besarnya lebih besar dari meteorit bulan lain yang kami jual. Semua contoh sebelumnya bisa pas di tangan Anda, tetapi ini lebih dari 10 kali lebih besar," katanya.

[Gambas:Video CNBC]




(hoi/hoi) Next Article Langit 2021: dari Hujan Meteor, Gerhana Bulan dan Matahari!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular