Polisi anti huru-hara berjaga-jaga ketika para aktivis pro-demokrasi berkumpul di luar pusat perbelanjaan selama Hari Buruh (May Day) di Hong Kong, Jumat, (1/5/20). AP/Kin Cheung
Masyarakat Hong Kong rupanya masih tetap ingin melanjutkan tradisi Mayday di tengah ancaman pandemi Virus Corona. AP/Kin Cheung
Melalui internet, warga Hong Kong diketahui berupaya menyerukan panggilan untuk melakukan aksi Mayday. AP/Kin Cheung
Karena temuan panggilan aksi online ini, pemerintah setempat dilaporkan sudah mulai mengerahkan sekitar 3 ribu petugas anti huru-hara. Sebagaimana dilansir dari South China Morning Post pada Kamis (30/4), ribuan polisi anti huru-hara ini nantinya akan ditugasi untuk mencegah kerumunan berkumpul demi pencegahan penularan COVID-19. AP/Kin Cheung
Menanggapi penolakan izin dari kepolisian, panitia serikat buruh juga telah berupaya memberikan janji untuk memastikan adanya physical distancing atau jarak fisik antar peserta, seperti berada terpisah sejauh 1,8 meter. AP/Kin Cheung
Selain itu, mereka juga berjanji akan menaati aturan larangan berkumpul dengan menghindari kelompok yang terdiri lebih dari empat orang. AP/Kin Cheung
Sebagai alternatif, Konfederasi Serikat Buruh pro-demokrasi berencana mendirikan lebih dari 50 gerai jalan di Hong Kong. Di setiap gerai itulah, para pekerja masih bisa mempromosikan hak-hak mereka. AP/Kin Cheung