Internasional

Ssst... Corona Senjata China Kalahkan Trump di Pemilu AS?

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
30 April 2020 14:08
President Donald Trump gestures as he speaks in the East Room of the White House in Washington, Thursday, Feb. 6, 2020. (AP Photo/Patrick Semansky)
Foto: Presiden Amerika Serikat Donald Trump (AP Photo/Patrick Semansky)

Jakarta, CNBC IndonesiaPresiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali menyalahkan China atas menyebarnya wabah virus corona (COVID-19) yang sudah menginfeksi 3 juta lebih orang di muka bumi.

Dalam sebuah wawancara dengan Reuters di Kantor Oval pada Rabu (29/4/2020), Trump menyebut kegagalan China menangani wabah asal kota Wuhan itu merupakan bukti bahwa China akan melakukan apa pun yang mereka bisa untuk membuat Trump kalah dalam pemilihan presiden pada November mendatang.

Namun demikian, Trump juga mengatakan dirinya bisa memberikan konsekuensi apapun juga untuk China terkait masalah tersebut.



Saat ditanya apakah Trump akan mempertimbangkan penggunaan tarif atau bahkan penghapusan hutang untuk China, Trump hanya mengatakan dirinya bisa melakukan banyak hal.

"Ada banyak hal yang bisa saya lakukan," katanya, dikutip dari Reuters, Kamis (30/4/2020).

"Kami sedang mencari tahu apa yang terjadi."

"China akan melakukan apa saja untuk membuat saya kalah dalam perlombaan ini."

Lebih lanjut, presiden ke-45 AS itu mengatakan dirinya yakin China menginginkan lawannya dari partai Demokrat, Joe Biden, untuk memenangkan pemilu. Hal itu akan mampu meredakan tekanan yang diberikan Trump pada China atas perselisihan perdagangan dan masalah lainnya yang sedang mereka hadapi, katanya.

"Mereka terus-menerus menggunakan hubungan masyarakat untuk mencoba membuatnya seolah-olah mereka adalah pihak yang tidak bersalah," kata Trump tentang pejabat China.

Saat ini virus corona telah menginfeksi 3.220.970 orang di seluruh dunia. Dari total itu, sebanyak 1.064.572 kasus terdapat di AS. Ini menjadikan negara itu sebagai negara dengan kasus corona terbanyak di dunia. Sementara itu, kasus kematian akibat COVID-19 di AS sudah mencapai 61.669 dan 147.411, menurut Worldometers.



Akibat pesatnya penyebaran wabah di AS, Trump sendiri telah banyak di kritik. Warga AS menganggap Trump lambat dalam menanggapi wabah. Namun demikian Trump tetap menyalahkan China. Ia bahkan menyebut China seharusnya memberitahu dunia lebih awal tentang wabah sehingga tidak perlu menyebar seperti saat ini.

Trump juga telah mengatakan negaranya sedang melakukan penyelidikan tentang asal-usul virus apakah benar berasal dari sebuah laboratorium yang ada di Wuhan. Hal itu disampaikannya meski China telah berulang kali menentang tuduhan itu.

Selain itu, Presiden dari Partai Republik itu juga telah mengatakan AS kemungkinan akan menuntut China karena wabah corona telah membuat kerugian besar pada ekonominya. Trump bahkan menyatakan jumlah tuntutannya bisa lebih besar dari yang disebutkan oleh seorang editor media terkemuka Jerman yang baru-baru ini meminta China membayar ganti rugi ke Jerman senilai US$ 165 miliar atau sekitar RP 2.475 triliun untuk menutupi kerugian ekonomi Jerman akibat COVID-19.

"Jerman melihat beberapa hal, kami melihat beberapa hal juga," katanya, menurut AFP, Senin (27/4/2020). "Kami berbicara tentang lebih banyak uang daripada yang dibicarakan Jerman."

[Gambas:Video CNBC]


(res/sef) Next Article Chaos! Kasus Covid-19 RI Tembus Seribu 3 Hari Berturut-turut

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular