
RI Wanti-wanti Global Soal Vaksin Corona, Ada Apa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyatakan kekhawatirannya soal distribusi dan harga dari vaksin dan obat untuk virus corona (COVID-19) apabila telah ditemukan nanti.
Retno mempertanyakan apakah vaksin Covid-19 akan bisa diakses dan dimiliki dengan harga terjangkau oleh semua negara, utamanya negara-negara terbelakang (least developed countries/LDCs).
"Pada saat vaksin nantinya sudah selesai dikembangkan dan obat-obatan yang saat ini sedang banyak dilakukan uji klinis telah selesai, maka yang menjadi pertanyaan kita adalah "Apakah semua negara memiliki akses terhadap vaksin dan obat-obatan tersebut dengan harga yang terjangkau?"" kata Retno dalam video briefing dengan wartawan, Rabu (29/4/2020).
"Pertanyaan ini tentunya sangat relevan karena rezim paten internasional sering tidak kompatibel dengan keperluan umat manusia di seluruh dunia. Terutama yang berasal dari negara berkembang dan least developed countries."
Namun demikian, Retno mengatakan dirinya akan terus berupaya untuk mewujudkan vaksin dan obat Covid-19 yang dapat diakses dan dijangkau oleh semua negara secara adil, melalui diplomasi.
"Oleh karena itu, diplomasi Indonesia aktif memperkuat multilateralism." katanya. "Jadi kita ikut aktif dalam memperkuat multilateralism dengan tujuan utama saat ini mewujudkan akses yang berkeadilan atau equitable bagi negara-negara berkembang dan LDCs terhadap vaksin dan obat-obatan dengan harga yang terjangkau."
"Untuk itu Indonesia akan terus mendorong pemanfaatan semua fleksibilitas yang ada di dalam rezim paten internasional yang diatur baik dalam WTO maupun di WIPO dan menjajaki langkah-langkah inovatif lainnya untuk mengatasi tantangan tersebut."
Pernyataan itu disampaikan Retno di saat pengembangan vaksin dan obat untuk wabah corona kian ramai dilakukan. Retno mengatakan saat ini setidaknya sudah ada 120 lebih vaksin COVID-19 yang sedang dikembangkan dan enam di antaranya sudah dalam tahap uji klinis.
"Saya ingin ambil data dari WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) bahwa saat ini lebih dari 120 vaksin telah dikembangkan di seluruh dunia dan 6 diantaranya dalam proses uji klinis. WHO juga baru saja meluncurkan inisiatif Access to COVID-19 Tools Accelerator untuk mempercepat pengembangan dan produksi vaksin." jelasnya.
(res/res) Next Article Maaf, AS Bawa Kabar Tak Sedap Soal Vaksin Corona