
Gubernur Anies & Cerita Virus Corona di DKI yang Mulai Flat
Chandra Gian Asmara & Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
29 April 2020 04:39

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah pusat melaporkan perkembangan positif terkait penanganan Covid-19 di Jakarta. Hal itu disampaikan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Letnan Jenderal TNI Doni Monardo usai mengikuti rapat rapat intern membahas penanganan Covid-19 di tanah air, Senin (27/4/2020).
"DKI perkembangan terakhir positif mengalami perlambatan sangat pesat dan sekarang sudah flat dan kita berdoa tidak terjadi lagi kasus positif terjadi," ujar Doni dalam keterangan pers.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana itu menilai semua tak lepas dari penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Seperti diketahui, DKI Jakarta menerapkan PSBB sejak Jumat (10/4/2020) pukul 00.00 WIB.
"Ini diakibatkan PSBB berjalan baik. Gubernur (Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan) sudah melaporkan hasil PSBB, demikian juga penegakan hukum dan imbauan kepada industri dan perkantoran," kata Doni.
"Sebanyak 543 perusahaan dan tempat kerja melakukan pelanggaran, hanya 76 yang disegel sementara karena mereka bukan 11 komponen yang mendapat pengecualian sisanya dalam bentuk peringatan dan teguran. Mudah-mudahan langkah tegas ini bisa memberikan dampak positif," lanjutnya.
Sebagai informasi, pemerintah provinsi DKI Jakarta sendiri telah memperpanjang masa pelaksanaan PSBB dengan pertimbangan masih banyak ditemukan kasus Covid-19 di berbagai wilayah. PSBB periode II berlangsung hingga 22 Mei 2020.
Berdasarkan data corona.jakarta.go.id, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 Jakarta sebanyak 3.950 kasus. Dari jumlah itu, sebanyak 2.024 dirawat, 341 sembuh, 379 meninggal, dan 1.206 isolasi mandiri.
Berikut pertambahan kasus barunya :
- 10 April: 91 kasus baru
- 11 April: 93 kasus baru
- 12 April: 179 kasus baru
- 13 April: 160 kasus baru
- 14 April: 107 kasus baru
- 15 April: 98 kasus baru
- 16 April: 223 kasus baru
- 17 April: 153 kasus baru
- 18 April: 79 kasus baru
- 19 April: 131 kasus baru
- 20 April: 79 kasus baru
- 21 April: 167 kasus baru
- 22 April: 120 kasus baru
- 23 April: 107 kasus baru
- 24 April: 99 kasus baru
- 25 April: 76 kasus baru
- 26 April: 65 kasus baru
- 27 April: 86 kasus baru
- 28 April: 113 kasus baru
Kemarin, Anies mengadakan konferensi secara virtual dengan pelaku usaha di ibu kota, Selasa (28/4/2020). Turut hadir dalam kesempatan itu antara lain Government Affairs and Policy Director GE Indonesia Donna Priadi, CEO Sintesa Group Shinta Kamdani, dan Principal of British School Jakarta David Butcher.
Selain soal operasional perusahaan, Anies juga ditanya perihal pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan kapan kehidupan di ibu kota akan kembali normal. Lalu, apa jawaban Anies?
"Anda tahu ini pertanyaan bernilai satu miliar dolar. Kami tidak bisa memberikan jawaban. Jika kami memiliki jawaban atas pertanyaan ini, kita pasti sudah berharap bebas sekarang. Ini masih merupakan sesuatu yang perlu kita dalami. Tapi pendapat saya adalah, begitu kita melihat bukan hanya flattening, tapi penurunan dalam kasus positif, penurunan dalam kasus kematian," ujarnya.
Eks menteri pendidikan dan kebudayaan itu mengungkapkan, jumlah yang tergambar hari ini mencerminkan kebijakan Pemprov DKI Jakarta dua minggu lalu. Dengan begitu ada lag dua minggu.
"Jika kita melihat perataan kurva hari ini dan dalam dua minggu ke depan kita tidak hanya melihat perataan tapi kita melihat penurunan, kita mungkin bakal keluar dari periode ini. Dan kami berharap demikian," kata Anies.
(miq/dru) Next Article MK Hapus Ambang Batas Syarat Nyapres, Anies Beri Respons Tak Terduga
"DKI perkembangan terakhir positif mengalami perlambatan sangat pesat dan sekarang sudah flat dan kita berdoa tidak terjadi lagi kasus positif terjadi," ujar Doni dalam keterangan pers.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana itu menilai semua tak lepas dari penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Seperti diketahui, DKI Jakarta menerapkan PSBB sejak Jumat (10/4/2020) pukul 00.00 WIB.
"Sebanyak 543 perusahaan dan tempat kerja melakukan pelanggaran, hanya 76 yang disegel sementara karena mereka bukan 11 komponen yang mendapat pengecualian sisanya dalam bentuk peringatan dan teguran. Mudah-mudahan langkah tegas ini bisa memberikan dampak positif," lanjutnya.
Sebagai informasi, pemerintah provinsi DKI Jakarta sendiri telah memperpanjang masa pelaksanaan PSBB dengan pertimbangan masih banyak ditemukan kasus Covid-19 di berbagai wilayah. PSBB periode II berlangsung hingga 22 Mei 2020.
Berdasarkan data corona.jakarta.go.id, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 Jakarta sebanyak 3.950 kasus. Dari jumlah itu, sebanyak 2.024 dirawat, 341 sembuh, 379 meninggal, dan 1.206 isolasi mandiri.
![]() |
Berikut pertambahan kasus barunya :
- 10 April: 91 kasus baru
- 11 April: 93 kasus baru
- 12 April: 179 kasus baru
- 13 April: 160 kasus baru
- 14 April: 107 kasus baru
- 15 April: 98 kasus baru
- 16 April: 223 kasus baru
- 17 April: 153 kasus baru
- 18 April: 79 kasus baru
- 19 April: 131 kasus baru
- 20 April: 79 kasus baru
- 21 April: 167 kasus baru
- 22 April: 120 kasus baru
- 23 April: 107 kasus baru
- 24 April: 99 kasus baru
- 25 April: 76 kasus baru
- 26 April: 65 kasus baru
- 27 April: 86 kasus baru
- 28 April: 113 kasus baru
Kemarin, Anies mengadakan konferensi secara virtual dengan pelaku usaha di ibu kota, Selasa (28/4/2020). Turut hadir dalam kesempatan itu antara lain Government Affairs and Policy Director GE Indonesia Donna Priadi, CEO Sintesa Group Shinta Kamdani, dan Principal of British School Jakarta David Butcher.
Selain soal operasional perusahaan, Anies juga ditanya perihal pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan kapan kehidupan di ibu kota akan kembali normal. Lalu, apa jawaban Anies?
"Anda tahu ini pertanyaan bernilai satu miliar dolar. Kami tidak bisa memberikan jawaban. Jika kami memiliki jawaban atas pertanyaan ini, kita pasti sudah berharap bebas sekarang. Ini masih merupakan sesuatu yang perlu kita dalami. Tapi pendapat saya adalah, begitu kita melihat bukan hanya flattening, tapi penurunan dalam kasus positif, penurunan dalam kasus kematian," ujarnya.
Eks menteri pendidikan dan kebudayaan itu mengungkapkan, jumlah yang tergambar hari ini mencerminkan kebijakan Pemprov DKI Jakarta dua minggu lalu. Dengan begitu ada lag dua minggu.
"Jika kita melihat perataan kurva hari ini dan dalam dua minggu ke depan kita tidak hanya melihat perataan tapi kita melihat penurunan, kita mungkin bakal keluar dari periode ini. Dan kami berharap demikian," kata Anies.
(miq/dru) Next Article MK Hapus Ambang Batas Syarat Nyapres, Anies Beri Respons Tak Terduga
Most Popular