
Genjot Tes Corona, Kapasitas Lab Eijkman 1.116 Sampel/Hari
Yuni Astutik, CNBC Indonesia
21 April 2020 18:38

Jakarta, CNBC Indonesia - Lembaga Biologi Molekuler Eijkman mencatat kapasitas laboratorium guna memeriksa spesimen terkait COVID-19 mencapai 1.116 sampel per hari naik dibanding sebelumnya yang hanya 744 sampel per hari.
Profesor Amin Soebandrio dari Lembaga Biologi Molekuler Eijkman mengatakan, penambahan kapasitas pemeriksaan laboratorium menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) real time ini karena adanya penambahan satu unit mesin.
"Deteksi PCR ini dengan bertambahnya 1 mesin Q-RT PCR menjadikan Lembaga Eijkman memiliki mesin ada 3 buah," ujarnya saat video conference di kantor BNPB, Jakarta, Selasa (21/4/2020).
Peningkatan kapasitas lab ini seiring dengan target pemerintah yang ingin melakukan 10.000 tes COVID-19 dengan metode PCR per hari. Target tersebut didukung bukan hanya penambahan alat tes, tetapi juga lab, sumber daya manusia dan sistem transportasi.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto, mengatakan bahwa saat ini ada 37 lab yang beroperasi dari total 48 lab yang disiapkan."Beberapa lab terpaksa harus menghentikan aktifitas karena reagen belum sampai. Besok akan beroperasi keseluruhan," ujar Yurianto.
Lembaga Biologi Molekuler Eijkman sebagai salah satu lab pemeriksaan COVID-19 memiliki laboratorium untuk menangani patogen dengan sertifikasi Biosafety Level 2 dan 3. Sampai saat ini telah menerima 6.124 sampel klinis dari pasien terduga atau rata-rata 314 spesimen per hari.
Selain itu dengan bertambahnya alat mesin ekstraksi robotik, kapasitas ekstraksi RNA virus SARS-CoV-2 yang semula hanya 180 sampel kini meningkat menjadi 325 sampel per hari.
Selanjutnya, Eijkman juga berkontribusi dalam menyediakan Virus Transport Medium (VTM) bagi fasilitas kesehatan di seluruh Indonesia. VTM merupakan media yang diambil dari hasil swap, atau ada 40 ribu tabung VTM ke 31 provinsi di Indonesia.
"Dengan kapasitas tersebut maka Eijkman menyumbangkan pemberian sampel 15% dari kapasitas nasional," terangnya.
Dia mengatakan saat ini ada 48 laboratorium yang ditunjuk untuk pemeriksaan COVID-19 di Indonesia. Kapasitas deteksi virus corona ini, secara molekuler akan terus ditingkatkan seiring banyaknya jumlah kasus yang diperiksa.
"Sehingga penanganan pasien bisa teratasi," pungkasnya.
(dob/dob) Next Article Kasus Harian Covid di Indonesia Meroket, Tambah 802 Hari ini
Profesor Amin Soebandrio dari Lembaga Biologi Molekuler Eijkman mengatakan, penambahan kapasitas pemeriksaan laboratorium menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) real time ini karena adanya penambahan satu unit mesin.
"Deteksi PCR ini dengan bertambahnya 1 mesin Q-RT PCR menjadikan Lembaga Eijkman memiliki mesin ada 3 buah," ujarnya saat video conference di kantor BNPB, Jakarta, Selasa (21/4/2020).
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto, mengatakan bahwa saat ini ada 37 lab yang beroperasi dari total 48 lab yang disiapkan."Beberapa lab terpaksa harus menghentikan aktifitas karena reagen belum sampai. Besok akan beroperasi keseluruhan," ujar Yurianto.
Lembaga Biologi Molekuler Eijkman sebagai salah satu lab pemeriksaan COVID-19 memiliki laboratorium untuk menangani patogen dengan sertifikasi Biosafety Level 2 dan 3. Sampai saat ini telah menerima 6.124 sampel klinis dari pasien terduga atau rata-rata 314 spesimen per hari.
Selain itu dengan bertambahnya alat mesin ekstraksi robotik, kapasitas ekstraksi RNA virus SARS-CoV-2 yang semula hanya 180 sampel kini meningkat menjadi 325 sampel per hari.
Selanjutnya, Eijkman juga berkontribusi dalam menyediakan Virus Transport Medium (VTM) bagi fasilitas kesehatan di seluruh Indonesia. VTM merupakan media yang diambil dari hasil swap, atau ada 40 ribu tabung VTM ke 31 provinsi di Indonesia.
"Dengan kapasitas tersebut maka Eijkman menyumbangkan pemberian sampel 15% dari kapasitas nasional," terangnya.
Dia mengatakan saat ini ada 48 laboratorium yang ditunjuk untuk pemeriksaan COVID-19 di Indonesia. Kapasitas deteksi virus corona ini, secara molekuler akan terus ditingkatkan seiring banyaknya jumlah kasus yang diperiksa.
"Sehingga penanganan pasien bisa teratasi," pungkasnya.
(dob/dob) Next Article Kasus Harian Covid di Indonesia Meroket, Tambah 802 Hari ini
Most Popular