
Perangi Covid-19, RI Beli 1 Juta APD Berbahan Baku 100% Korea
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
20 April 2020 15:08

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Indonesia telah membeli 1 juta alat pelindung diri (APD) untuk kebutuhan tenaga medis dalam negeri dalam rangka penanganan wabah Covid-19.
Hal tersebut ditegaskan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Letnan Jenderal TNI Doni Monardo dalam konferensi pers usai rapat terbatas di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (20/4/2020).
"Gugus Tugas bersama Kementerian Kesehatan telah membeli 1 juta APD yang bahan baku 100% berasal dari Korea Selatan," kata Doni.
Sebagai kompensasi pembelian tersebut, Ia mengatakan nantinya Indonesia akan diwajibkan untuk mengembalikan kembali dalam bentuk produk yang sama, yaitu APD, kepada negeri ginseng.
"Mohon dimaklumi bahwa tidak ada satupun negara yang mampu memenuhi kebutuhan sendiri. Oleh sebab itu, dibutuhkan kompromi kerja sama dan kesepakatan," jelasnya.
Doni tak memungkiri bahwa saat ini seluruh negara tengah berebut alat kebutuhan medis. Maka dari itu, dibutuhkan kerjasama antara negara untuk memenuhi kebutuhan alat kebutuhan medis.
"Pemerintah tentu tidak ingin mengambil risiko besar ketika kita kekurangan APD. Tetapi juga kita tidak bisa membiarkan negara lain yang telah mengirimkan APD ke tanah air tidak kita kembalikan. Sekali lagi, kerja sama kesepakatan penting sekali," ujar Doni.
(miq/miq) Next Article Kasus Harian Covid di Indonesia Meroket, Tambah 802 Hari ini
Hal tersebut ditegaskan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Letnan Jenderal TNI Doni Monardo dalam konferensi pers usai rapat terbatas di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (20/4/2020).
"Gugus Tugas bersama Kementerian Kesehatan telah membeli 1 juta APD yang bahan baku 100% berasal dari Korea Selatan," kata Doni.
"Mohon dimaklumi bahwa tidak ada satupun negara yang mampu memenuhi kebutuhan sendiri. Oleh sebab itu, dibutuhkan kompromi kerja sama dan kesepakatan," jelasnya.
Doni tak memungkiri bahwa saat ini seluruh negara tengah berebut alat kebutuhan medis. Maka dari itu, dibutuhkan kerjasama antara negara untuk memenuhi kebutuhan alat kebutuhan medis.
"Pemerintah tentu tidak ingin mengambil risiko besar ketika kita kekurangan APD. Tetapi juga kita tidak bisa membiarkan negara lain yang telah mengirimkan APD ke tanah air tidak kita kembalikan. Sekali lagi, kerja sama kesepakatan penting sekali," ujar Doni.
(miq/miq) Next Article Kasus Harian Covid di Indonesia Meroket, Tambah 802 Hari ini
Most Popular