
Internasional
Lega! Kasus Turun, Warga Negeri KPOP Boleh Kongkow Lagi
Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
20 April 2020 15:04

Jakarta, CNBC Indonesia - Warga Korea Selatan sudah mulai kembali bekerja, memenuhi pusat perbelanjaan, taman, lapangan golf, dan beberapa restoran.
Meski jarak sosial di Korsel diperpanjang selama 16 hari ke depan, pemerintah setempat mulai melonggarkan aturan tersebut akhir pekan kemarin.
Pelonggaran dilakukan setelah melihat penurunan angka terjangkit dan kematian akibat virus corona (COVID-19).
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC) ada 13 kasus per Senin, setelah sebelumnya tercatat sebanyak 8 kasus.
"Saya anggota klub sepakbola komunitas dan kami pergi bermain pada hari Sabtu untuk pertama kalinya dalam dua bulan," kata Kim Tae-Hyung (31), seorang insinyur pembangkit listrik yang tinggal di Seoul kepada Reuters.
"Kami mengenakan masker saat kami bermain, masih khawatir tentang virus corona, tetapi cuacanya bagus dan saya merasa sangat segar."
Sayangnya, institusi pendidikan seperti sekolah-sekolah dan universitas masih belum dibuka. Siswa dan mahasiswa tetap mengadakan kelas online.
Sementara itu, daftar perusahaan yang mengakhiri kebijakan bekerja di rumah (work from home) terus bertambah. Termasuk perusahaan pembuat baterai SK Innovation dan Naver Corp, portal web terbesar di Korsel.
Meski begitu, tidak sedikit perusahaan yang terus menerapkan jam kerja fleksibel dan membatasi perjalanan serta pertemuan tatap muka.
Seorang pejabat di SK Innovation mengatakan sekitar 80% karyawannya akan kembali bekerja di kantor minggu ini. Mereka akan mendapatkan pemeriksaan suhu di pintu masuk dan menjaga jarak di kantor.
Sedangkan Naver Corp mengatakan pihaknya mengizinkan kurang dari setengah karyawannya untuk datang ke kantor.
"Kami telah memasang kamera termal, sterilisasi seluruh tubuh, dan partisi meja di kafetaria," kata Naver Corp dalam sebuah pernyataan.
Meski demikian, otoritas kesehatan mendesak kewaspadaan, memperingatkan kelompok baru masih bisa muncul kapan saja, terutama setelah Korsel mengadakan pemilihan nasional pertama minggu lalu.
Pasalnya seorang pria 58 tahun dan putrinya yang tinggal Busan dikonfirmasi positif, Sabtu. Ia sempat ikut pemilihan umum, menghadiri layanan gereja Paskah dan mengunjungi restoran.
Kini, lebih dari 1.000 orang sekarang dikarantina dan diperiksa setelah melakukan kontak dengan pria itu dan putrinya, yang merupakan seorang perawat.
"Kami melihat tren infeksi kelompok meskipun sebagian besar adalah kelompok kecil selama dua minggu terakhir," ujar Wakil Menteri Kesehatan Kim Gang-Lip,
"Jika kita lengah dalam menjaga jarak sosial, (virus) bisa kembali dan sangat menyakiti dan membahayakan masyarakat kita."
Korea mencatat total kasus 10.674. Sedangkan total kematian sebanyak 235 dan sembuh 8.114 kasus.
(sef/sef) Next Article Tahun Baru, Kasus Covid-19 di Australia Cetak Rekor Baru
Meski jarak sosial di Korsel diperpanjang selama 16 hari ke depan, pemerintah setempat mulai melonggarkan aturan tersebut akhir pekan kemarin.
Pelonggaran dilakukan setelah melihat penurunan angka terjangkit dan kematian akibat virus corona (COVID-19).
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC) ada 13 kasus per Senin, setelah sebelumnya tercatat sebanyak 8 kasus.
"Saya anggota klub sepakbola komunitas dan kami pergi bermain pada hari Sabtu untuk pertama kalinya dalam dua bulan," kata Kim Tae-Hyung (31), seorang insinyur pembangkit listrik yang tinggal di Seoul kepada Reuters.
"Kami mengenakan masker saat kami bermain, masih khawatir tentang virus corona, tetapi cuacanya bagus dan saya merasa sangat segar."
Sayangnya, institusi pendidikan seperti sekolah-sekolah dan universitas masih belum dibuka. Siswa dan mahasiswa tetap mengadakan kelas online.
Sementara itu, daftar perusahaan yang mengakhiri kebijakan bekerja di rumah (work from home) terus bertambah. Termasuk perusahaan pembuat baterai SK Innovation dan Naver Corp, portal web terbesar di Korsel.
Meski begitu, tidak sedikit perusahaan yang terus menerapkan jam kerja fleksibel dan membatasi perjalanan serta pertemuan tatap muka.
Seorang pejabat di SK Innovation mengatakan sekitar 80% karyawannya akan kembali bekerja di kantor minggu ini. Mereka akan mendapatkan pemeriksaan suhu di pintu masuk dan menjaga jarak di kantor.
Sedangkan Naver Corp mengatakan pihaknya mengizinkan kurang dari setengah karyawannya untuk datang ke kantor.
"Kami telah memasang kamera termal, sterilisasi seluruh tubuh, dan partisi meja di kafetaria," kata Naver Corp dalam sebuah pernyataan.
Meski demikian, otoritas kesehatan mendesak kewaspadaan, memperingatkan kelompok baru masih bisa muncul kapan saja, terutama setelah Korsel mengadakan pemilihan nasional pertama minggu lalu.
Pasalnya seorang pria 58 tahun dan putrinya yang tinggal Busan dikonfirmasi positif, Sabtu. Ia sempat ikut pemilihan umum, menghadiri layanan gereja Paskah dan mengunjungi restoran.
Kini, lebih dari 1.000 orang sekarang dikarantina dan diperiksa setelah melakukan kontak dengan pria itu dan putrinya, yang merupakan seorang perawat.
"Kami melihat tren infeksi kelompok meskipun sebagian besar adalah kelompok kecil selama dua minggu terakhir," ujar Wakil Menteri Kesehatan Kim Gang-Lip,
"Jika kita lengah dalam menjaga jarak sosial, (virus) bisa kembali dan sangat menyakiti dan membahayakan masyarakat kita."
Korea mencatat total kasus 10.674. Sedangkan total kematian sebanyak 235 dan sembuh 8.114 kasus.
(sef/sef) Next Article Tahun Baru, Kasus Covid-19 di Australia Cetak Rekor Baru
Most Popular