Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) merilis gambar Gunung Anak Krakatau saat erupsi pada 13 April 2020 dari jarak dekat menggunakan satelit Terra. Fenomena erupsi Gunung Anak Krakatau berhasil diidentifikasi menggunakan metode Operational Land Imager (OLI) dan Multi-angle Imaging Spectroradiometer (MISR). (Foto: Lauren Dauphin/NASA Earth Observatory/USGS)
Ada dua letusan dari gunung yang berada di tengah Selat Sunda itu terjadi terjadi pada Jumat (10/4/2020) malam. Letusan pertama terjadi pukul 21.58 WIB dan yang kedua pukul 22.35 WIB dengan tinggi kolom abu kurang lebih 500 meter di atas puncak. (PVMBG)
Lembaga Penerbangan dan Antariksa (LAPAN) memperlihatkan detik-detik Gunung Anak Krakatau meletus dan mengeluarkan abu vulakaniknya. (Screenshot Twitter @LAPAN_RI)
Peneliti Ahli Utama LAPAN Dony Kushardono mengatakan peristiwa tersebut terekam lewat satelit cuaca Himawari. Tampak abu vulkanik dari Gunung Anak Krakatau itu membumbung tinggi dan tersapu ke arah barat. (Screenshot Twitter @LAPAN_RI)
Seperti diketahui, pada 22 Desember 2018, letusan Gunung Anak Krakatau memicu tsunami ke daratan di wilayah Banten. Akibatnya, ratusan orang meninggal akibat bencana alam tersebut.(AP Photo/Suzanne Plunkett, File 2004)