
Catat! Anies Sebut Bansos DKI Tak Akan Benturan dengan Pusat
Anisatul Umah, CNBC Indonesia
16 April 2020 19:12

Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengikuti rapat kerja secara virtual dengan Timwas Covid-19 DPR RI, Kamis (16/4/2020). Dalam kesempatan itu, Anies berbicara soal bantuan sosial untuk masyarakat di tengah Covid-19.
Menurut dia, program yang dimiliki Pemprov DKI Jakarta memang bersamaan dengan pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Sosial. Namun, Anies memastikan tidak akan ada tumpang tindih dalam pembagiannya.
"Kemudian Insya Allah pembagian yang dari DKI dengan pembagian dari pusat itu tidak akan berbenturan karena memang waktunya berbeda. Kami dari DKI memberikannya di awal sebelum program yang pemerintah pusat itu datang, tapi masyarakat sudah membutuhkan," kata Anies.
"Karena itu kami isi sebagai program antara, sampai program bantuan dari pemerintah pusat berjalan. Kemudian sasaran ini kita akan perluas. Karena saat ini masih terbatas dari data-data yang kita miliki," lanjutnya.
Mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu menuturkan, penyaluran bansos di era pandemi Covid-19 berbeda dengan situasi ekonomi berjalan baik. Sebab, ada penambahan keluarga yang dua hingga tiga bulan lalu mungkin tidak ada masalah, namun hari ini mereka masuk kategori miskin.
Oleh karena itu, lanjut Anies, ketika pembagian dilakukan, Pemprov DKI Jakarta harus memperluas jangkauan. Maksudnya, bukan hanya mereka yang biasanya tercatat sebagai masyarakat miskin karena kondisi perekonomian.
"Jadi kami sekarang terus memperkaya data. Jadi setiap kali kami membagikan bantuan sosial atau kebutuhan pokok, pada saat yang bersamaan, ada formulir yang harus diisi oleh para ketua RT/RW lalu ke lurah terkait penambahan dari data yang ada," ujar Anies.
"Mereka-mereka yang dulunya tidak masuk karena memang dulunya tidak masuk miskin, rentan miskin, karena kondisi perekonomian krisis, mereka dimasukkan miskin. Karena itu, pengayaan data ini kita lakukan terus-menerus. Dan ini adalah cara yang kami lakukan karena harus bergerak cepat. Bagi, perkaya data, kemudian bagi lagi, tambah lagi, itu terus yang kita lakukan," lanjutnya.
Beberapa waktu lalu, Presiden Joko Widodo mengungkapkan akan menggelontorkan dana bansos untuk warga miskin DKI Jakarta yang terdampak Covid-19. Anggaran dialokasikan untuk 2,6 juta jiwa atau 1,2 juta kepala keluarga dengan besaran Rp600 ribu per bulan selama tiga bulan
(miq/miq) Next Article Jelang PSBB, Anies Salurkan Bansos ke Rumah Keluarga Miskin
Menurut dia, program yang dimiliki Pemprov DKI Jakarta memang bersamaan dengan pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Sosial. Namun, Anies memastikan tidak akan ada tumpang tindih dalam pembagiannya.
"Kemudian Insya Allah pembagian yang dari DKI dengan pembagian dari pusat itu tidak akan berbenturan karena memang waktunya berbeda. Kami dari DKI memberikannya di awal sebelum program yang pemerintah pusat itu datang, tapi masyarakat sudah membutuhkan," kata Anies.
Mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu menuturkan, penyaluran bansos di era pandemi Covid-19 berbeda dengan situasi ekonomi berjalan baik. Sebab, ada penambahan keluarga yang dua hingga tiga bulan lalu mungkin tidak ada masalah, namun hari ini mereka masuk kategori miskin.
Oleh karena itu, lanjut Anies, ketika pembagian dilakukan, Pemprov DKI Jakarta harus memperluas jangkauan. Maksudnya, bukan hanya mereka yang biasanya tercatat sebagai masyarakat miskin karena kondisi perekonomian.
"Jadi kami sekarang terus memperkaya data. Jadi setiap kali kami membagikan bantuan sosial atau kebutuhan pokok, pada saat yang bersamaan, ada formulir yang harus diisi oleh para ketua RT/RW lalu ke lurah terkait penambahan dari data yang ada," ujar Anies.
"Mereka-mereka yang dulunya tidak masuk karena memang dulunya tidak masuk miskin, rentan miskin, karena kondisi perekonomian krisis, mereka dimasukkan miskin. Karena itu, pengayaan data ini kita lakukan terus-menerus. Dan ini adalah cara yang kami lakukan karena harus bergerak cepat. Bagi, perkaya data, kemudian bagi lagi, tambah lagi, itu terus yang kita lakukan," lanjutnya.
Beberapa waktu lalu, Presiden Joko Widodo mengungkapkan akan menggelontorkan dana bansos untuk warga miskin DKI Jakarta yang terdampak Covid-19. Anggaran dialokasikan untuk 2,6 juta jiwa atau 1,2 juta kepala keluarga dengan besaran Rp600 ribu per bulan selama tiga bulan
(miq/miq) Next Article Jelang PSBB, Anies Salurkan Bansos ke Rumah Keluarga Miskin
Most Popular