
G20 Beri Keringanan Utang ke Negara Miskin

Jakarta, CNBC Indonesia - Di tengah resesi terburuk dalam seabad yang sedang dialami ekonomi global akibat wabah virus corona (COVID-19), negara-negara G20 mengumumkan sepakat untuk memberi jeda pembayaran utang selama satu tahun untuk negara-negara termiskin di dunia.
Penundaan pembayaran utang itu diharapkan mampu meringankan beban negara-negara termiskin tersebut di saat sedang menghadapi kesulitan menangani wabah asal Wuhan, China itu.
Kelompok yang terdiri dari 20 negara dengan ekonomi terbesar di dunia itu juga menegaskan kembali janji untuk mengerahkan semua kebijakan yang tersedia untuk menangani krisis kesehatan dan ekonomi yang disebabkan oleh COVID-19.
"Para menteri keuangan dan gubernur bank sentral G20 mendukung penghentian pembayaran utang untuk negara-negara termiskin," kata kelompok itu setelah pertemuan virtual mereka, mengutip AFP, Kamis (16/4/2020).
"Semua kreditor resmi bilateral akan berpartisipasi dalam inisiatif ini."
Menteri Keuangan Saudi Mohammed Al-Jadaan, yang saat ini memimpin kelompok itu, juga menyampaikan pendapatnya terkait keputusan tersebut.
"Ini berarti negara-negara miskin tidak perlu khawatir tentang pembayaran utang selama 12 bulan ke depan." katanya dalam konferensi pers.
"Inisiatif ini akan menyediakan hampir US$ 20 miliar likuiditas langsung bagi negara-negara miskin untuk digunakan membiayai sistem kesehatan mereka dan mendukung orang-orang mereka menghadapi COVID-19,"
Lebih lanjut, Mohammed Al-Jadaan mengatakan bahwa inisiatif tersebut merupakan bentuk komitmen negara-negara G20 dalam mendukung dunia di saat sedang menghadapi pandemi.
Sebagaimana diketahui, wabah corona telah menyebar ke lebih dari 200 negara dunia. Banyak di antara negara yang terdampak mengalami kesulitan karena tidak memiliki anggaran untuk membiayai sistem kesehatan yang berjuang mengurus pasien corona.
Berbagai negara juga telah menerapkan penutupan (lockdown) untuk mencegah penyebaran wabah sehingga tidak bisa beraktivitas dengan normal. Hal ini pada akhirnya mempengaruhi ekonomi mereka, khususnya negara-negara miskin.
Menurut Worldometers, wabah virus corona saat ini telah menjangkiti 2.083.304 orang secara global, di mana 134.616 meninggal dunia dan 510.350 sembuh.
(res/sef) Next Article Tahun Baru, Kasus Covid-19 di Australia Cetak Rekor Baru