Presiden Prancis Emmanuel Macron telah mengumumkanmemperpanjang masa lockdown di negara itu hingga 11 Mei. Hal itu karena lockdown yang sudah diterapkansejak 17 Maret, terbukti cukup mampu menekan penyebaran kasus corona (COVID-19). (14/4/2020). (AP/Laurent Cipriani)
Pengumuman juga sejalan dengan peningkatan jumlah kematian harian pertama dalam empat hari terakhir, yang mencapai 574 jiwa dalam 24 jam terakhir menjadi 14.967. Prancis sendiri kini menjadi empat besar negara dengan kasus corona terbanyak di dunia. (AP/Laurent Cipriani)
Meski demikian, pertumbuhan jumlah kasus infeksi baru yang tercatat melambat menjadi 4.188 dengan total kasus mencapai 136.779. (AP/Laurent Cipriani)
Prancis sudah melakukan penguncian wilayah sejak Maret lalu. Warga hanya boleh keluar rumah untuk hal-hal penting, di antaranya membeli bahan kebutuhan pokok, dan obat. (AP/Laurent Cipriani)
Ekonomi negeri itu diprediksi akan tertekan karena penguncian ini. Menteri Keuangan Bruno Le Maire bahkan menyebut potensi resesi di negeri itu. (AP/Laurent Cipriani)
Prancis adalah negara terparah ketiga, dalam kasus corona, setelah nItalia dan Spanyol. Berbeda dengan Prancis, di Eropa, Denmark dan Austria mulai melakukan pelonggaran pembatasan. (AP/Laurent Cipriani)