
Sudah 83 Hari Covid-19 Biadab, 100.000 Orang Meninggal
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
11 April 2020 08:06

Jakarta, CNBC Indonesia - Angka kematian akibat wabah Covid-19 semakin bertambah setiap harinya. Bahkan, ada sekitar 100.000 orang meninggal karena terjangkit virus tersebut, saat jumlah kasus menyentuh angka 1,6 juta.
Melansir Reuters, Sabtu (11/4/2020), kejadian pertama terjadi di Kota Wuhan, China pada 9 Januari 2020 lalu. Membutuhkan waktu sekitar 83 hari hingga jumlah kematian meningkat menjadi 50.000.
"Delapan hari kemudian, jumlah kematian tercatat naik dua kali lipat menjadi 100 ribu."
Dalam satu minggu terakhir, jumlah kematian per hari akibat wabah Covid-19 mencapai rata-rata 6% hingga 10% dari total kasus yang teridentifikasi positif terjangkit serta hampir 7.300 kematian yang dilaporkan dari berbagai belahan dunia.
Adapun jumlah kematian akibat Covid-19 kini hampir setara dengan London Great Plague pada pertengahan 1660-an. Kala itu, ada sekitar 100.000 orang atau sepertiga dari populasi London dilaporkan tewas.
Kendati demikian, angka kematian Covid-19 masih terlampau jauh dari wabah Flu Spanyol yang terjadi pada 1918. Dalam dua tahun, penyakit tersebut membunuh sekitar 20 juta penduduk.
Virus corona kini dengan cepat menyebar ke berbagai belahan dunia. Pada Jumat pekan lalu, 100.000 kematian dari 1,6 juta kasus positif menunjukkan rata-rata kematian global akibat infeksi Covid-19 berada pada kisaran 6,25%.
Namun, para ahli percaya bahwa angka ini jauh lebih rendah dari yang sebenarnya karena banyak kasus infeksi positif yang tidak tercatat karena terjadi tanpa diiringi dengan gejala-gejala Covid-19 seperti flu, bersin. batuk, hingga demam.
Sejumlah negara seperti Italia, Prancis, Aljazair, Belanda, Spanyol dan Inggris melaporkan bahwa lebih dari 10% dari semua kasus yang terkonfirmasi telah berakibat fatal bagi masyarakat.
Salah satu penelitian yang melibatkan sekitar 44.000 pasien di China, menunjukkan bahwa tingkat kematian hanya berada pada kisaran 2,9%. Sementara studi yang sama melaporkan 93% dari kasus kematian terjadi pada pasien umur lebih dari 50 tahun dan lainnya di atas 70 tahun.
(dru) Next Article Chaos! Kasus Covid-19 RI Tembus Seribu 3 Hari Berturut-turut
Melansir Reuters, Sabtu (11/4/2020), kejadian pertama terjadi di Kota Wuhan, China pada 9 Januari 2020 lalu. Membutuhkan waktu sekitar 83 hari hingga jumlah kematian meningkat menjadi 50.000.
"Delapan hari kemudian, jumlah kematian tercatat naik dua kali lipat menjadi 100 ribu."
![]() |
Dalam satu minggu terakhir, jumlah kematian per hari akibat wabah Covid-19 mencapai rata-rata 6% hingga 10% dari total kasus yang teridentifikasi positif terjangkit serta hampir 7.300 kematian yang dilaporkan dari berbagai belahan dunia.
Adapun jumlah kematian akibat Covid-19 kini hampir setara dengan London Great Plague pada pertengahan 1660-an. Kala itu, ada sekitar 100.000 orang atau sepertiga dari populasi London dilaporkan tewas.
Kendati demikian, angka kematian Covid-19 masih terlampau jauh dari wabah Flu Spanyol yang terjadi pada 1918. Dalam dua tahun, penyakit tersebut membunuh sekitar 20 juta penduduk.
Virus corona kini dengan cepat menyebar ke berbagai belahan dunia. Pada Jumat pekan lalu, 100.000 kematian dari 1,6 juta kasus positif menunjukkan rata-rata kematian global akibat infeksi Covid-19 berada pada kisaran 6,25%.
Namun, para ahli percaya bahwa angka ini jauh lebih rendah dari yang sebenarnya karena banyak kasus infeksi positif yang tidak tercatat karena terjadi tanpa diiringi dengan gejala-gejala Covid-19 seperti flu, bersin. batuk, hingga demam.
Sejumlah negara seperti Italia, Prancis, Aljazair, Belanda, Spanyol dan Inggris melaporkan bahwa lebih dari 10% dari semua kasus yang terkonfirmasi telah berakibat fatal bagi masyarakat.
Salah satu penelitian yang melibatkan sekitar 44.000 pasien di China, menunjukkan bahwa tingkat kematian hanya berada pada kisaran 2,9%. Sementara studi yang sama melaporkan 93% dari kasus kematian terjadi pada pasien umur lebih dari 50 tahun dan lainnya di atas 70 tahun.
(dru) Next Article Chaos! Kasus Covid-19 RI Tembus Seribu 3 Hari Berturut-turut
Most Popular