
Bisa Ditiru! Ini Cara Singapura Tolong Pekerja saat Corona

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Singapura terus melakukan berbagai upaya demi menekan penyebaran wabah virus corona (COVID-19) dan dampak yang dibawanya.
Terbaru, pemerintah mengumumkan akan memberikan subsidi upah bagi karyawan lokal dari perusahaan yang terdampak COVID-19. Sementara untuk pekerja asing, pemerintah akan menghapuskan pajak bagi mereka di bulan April.
"Perusahaan di semua sektor akan mendapat subsidi 75% untuk pembayaran upah karyawan lokal mereka untuk bulan April," kata Wakil Perdana Menteri Heng Swee Keat, Senin (6/4/2020).
"Mereka juga akan menerima pembayaran pertama di bawah Skema Dukungan Pekerjaan (Jobs Support Scheme /JSS) yang ditingkatkan bulan ini, alih-alih bulan depan, untuk membantu arus kas mereka," katanya lagi, sebagaimana dilaporkan The Straits Times.
Subsidi itu berarti akan ada bantuan dana sekitar 75% dari gaji rata-rata US$ 4.600 yang dibayarkan bulan ini untuk masing-masing lebih dari 1,9 juta karyawan tetap dan penduduk Singapura.
"Tetapi terlepas dari berapa banyak yang mereka hasilkan, subsidi maksimum untuk perusahaan akan menjadi 75% dari US$ 4.600 per orang, yaitu US$ 3.450.
"Batas gaji US$ 4.600 didasarkan pada tingkat upah rata-rata dari penduduk yang bekerja penuh waktu." tulis Kementerian Keuangan Singapura (MOF) dalam sebuah pernyataan.
Lebih lanjut, Heng mengatakan bahwa upaya ini dilakukan pemerintah Singapura demi menyelamatkan bisnis dan pekerja dari dampak buruk yang dibawa pandemi virus corona.
"Tujuan dari dukungan kuat ini adalah untuk secara langsung mengurangi biaya upah perusahaan, untuk membantu mereka mempertahankan pekerjanya. Saya berharap perusahaan memanfaatkan Skema Dukungan Pekerjaan ini untuk terus membayar pekerja Anda dan tidak membuat pekerja cuti tanpa upah selama periode ini, atau lebih buruk, memecat mereka," kata Heng.
"Kami akan memantau situasi dengan hati-hati bersama dengan mitra tripartit kami, dan mengambil tindakan jika diperlukan."
Heng juga mengatakan bahwa skema yang disempurnakan ini merupakan bagian dari langkah-langkah tambahan yang ia umumkan untuk membantu Singapura membendung penyebaran COVID-19, yang ia sebut Anggaran Solidaritas.
Heng menyadari bahwa selama masa ini, banyak perusahaan tidak dapat beroperasi sama sekali atau hanya dapat beroperasi pada tingkat yang jauh berkurang dalam beberapa minggu mendatang karena langkah-langkah pembatasan ketat yang diumumkan oleh Perdana Menteri Lee Hsien Loong Jumat lalu.
"Ini juga akan memungkinkan mereka untuk melanjutkan operasi dengan cepat ketika masa circuit breaker diangkat," kata Heng.
Sebagaimana diketahui, PM Lee pada pekan lalu menerapkan aturan "semi lockdown" di negara tersebut. Aturan yang disebut upaya "circuit breaker" guna memutus rantai penyebaran pandemi itu akan berlaku hingga satu bulan.
Saat aturan itu berjalan, tempat kerja akan ditutup mulai 7 April sedangkan sekolah juga akan ditiadakan mulai 8 April 2020. Hanya layanan penting seperti pasar, supermarket, klinik, rumah sakit, transportasi dan perbankan yang diperbolehkan buka.
Selain itu, pengusaha juga akan menerima potongan pajak pekerja asing sebesar US$ 750 untuk setiap izin kerja atau pemegang S Pass, berdasarkan pungutan sebelumnya yang dibayarkan pada tahun 2020, kata Heng. Subsidi ini akan dibayarkan pada awal 21 April, katanya.
"Banyak majikan juga mempekerjakan pekerja asing dengan izin kerja dan S Pass. Dengan semangat yang sama, majikan harus mengurus pekerja ini yang juga akan menghadapi kesulitan selama periode circuit breaker ini."
Dia juga mengatakan bahwa pajak pekerja asing yang jatuh tempo pada bulan April akan dihapuskan.
"Pemerintah mengakui bahwa perusahaan telah membayar pungutan pekerja asing di waktu normal. Jadi di saat-saat yang luar biasa ini, kami sementara mengalihkan sumber daya kembali ke perusahaan, untuk memungkinkan mereka memberikan dukungan bagi pekerja asing mereka," kata Heng.
(res/res) Next Article Tahun Baru, Kasus Covid-19 di Australia Cetak Rekor Baru