Polisi huru hara membubarkan aksi demonstrasi dari dokter dan tenaga medis di Pakistan, Senin (6/4/2020). Polisi bahkan menangkap sejumlah dokter dan tenaga medis yang melakukan aksi karena menuntut kurangnya alat pelindung diri (APD) yang disediakan di RS di Pakistan. Para dokter mengatakan pemerintah telah gagal memberikan pasokan APD yang dijanjikan. (AP Photo/Arshad Butt)
Dikutip dari Reuters, seorang pejabat senior kepolisian mengatakan 30 orang diamankan. Ini dilakukan karena dokter dan perawat tersebut tidak mengikuti larangan pertemuan publik saat lockdown diberlakukan untuk melawan penyebaran virus.(AP Photo/Arshad Butt)
Penangkapan sejumlah dokter dan perawat yang dilakukan polisi membuat pekerja medis mengancam akan berhenti bekerja kecuali jika demonstran dibebaskan. (AP Photo/Arshad Butt)
Bulan lalu, dokter di ibukota Pakistan, Islamabad, juga mengancam akan memboikot tugas jika pemerintah tidak menyediakan APD dengan jumlah memadai. (AP Photo/Arshad Butt)
Para dokter mengatakan mereka setiap harinya berurusan dengan ratusan pasien yang terinfeksti. Tetapi mereka sendiri tidak tahu kondisi mereka sehingga belum diperiksa ke rumah sakit akibat penanganan virus COVID-19. Pakistan sendiri memiliki 3.766 kasus positif corona secara akumulatif, di mana 53 pasien meninggal dan 259 sembuh. (AP Photo/Arshad Butt)