
Kematian Corona di DKI 10%, Anies: Ini Sangat Mengkhawatirkan
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
02 April 2020 15:04

Jakarta, CNBC Indonesia- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menegaskan bahwa kondisi ibu kota saat ini sangat mengkhawatirkan karena persentase tingkat kematian akibat virus corona (Covid-19) mencapai 10%.
"Jadi kira-kira 885 positif dan 90 meninggal. Artinya case fatality rate-nya sekitar 10% pak. 10% itu adalah lebih dari 2 kali lipat dibandingkan angka rata-rata global. Angka global 4,4%, Jakarta 10% ini sangat mengkhawatirkan," ujar Anies dalam teleconference dengan Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Kamis (2/4/2020).
Selain itu, tutur Anies, masih ada kasus kematian yang terjadi sebelum didapatkan hasil apakah pasien tersebut positif Covid-19 ataupun tidak. Pasien yang meninggal sebelum ada hasil tes tersebut, dikuburkan dengan prosedur yang sama dengan pasien positif Covid-19.
"Apalagi kalau kita melakukan monitoring di dinas pertamanan dan hutan kota yang mengurusi pemakaman maka ada sampai dengan kemarin jumlah yang meninggal dan dimakamkan dengan cara Covid-19 ada 401 kasus. Pagi ini saja pak, itu ada 38 jenazah yg dimakamkan dengan protap Covid-19. 38 orang pagi ini, baru setengah hari," ujar Anies.
Anies telah meminta kepada Presiden untuk menerapkan pembatasan yang ekstrem dalam bentuk karantina wilayah untuk DKI Jakarta.
"Jadi kami mengirimkan surat kepada pak presiden agar dilakukan langkah pembatasan ekstrem.waktu itu kita usulkan karantina wilayah. Kemudian kita sudah mendengar ada keputusan pembatasan sosial berskala besar. Jadi skrng langkah ke depan adalah melaksanakan sesuai PP 21," ujar Anies.
(dob/dob) Next Article MK Hapus Ambang Batas Syarat Nyapres, Anies Beri Respons Tak Terduga
"Jadi kira-kira 885 positif dan 90 meninggal. Artinya case fatality rate-nya sekitar 10% pak. 10% itu adalah lebih dari 2 kali lipat dibandingkan angka rata-rata global. Angka global 4,4%, Jakarta 10% ini sangat mengkhawatirkan," ujar Anies dalam teleconference dengan Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Kamis (2/4/2020).
"Apalagi kalau kita melakukan monitoring di dinas pertamanan dan hutan kota yang mengurusi pemakaman maka ada sampai dengan kemarin jumlah yang meninggal dan dimakamkan dengan cara Covid-19 ada 401 kasus. Pagi ini saja pak, itu ada 38 jenazah yg dimakamkan dengan protap Covid-19. 38 orang pagi ini, baru setengah hari," ujar Anies.
Anies telah meminta kepada Presiden untuk menerapkan pembatasan yang ekstrem dalam bentuk karantina wilayah untuk DKI Jakarta.
"Jadi kami mengirimkan surat kepada pak presiden agar dilakukan langkah pembatasan ekstrem.waktu itu kita usulkan karantina wilayah. Kemudian kita sudah mendengar ada keputusan pembatasan sosial berskala besar. Jadi skrng langkah ke depan adalah melaksanakan sesuai PP 21," ujar Anies.
(dob/dob) Next Article MK Hapus Ambang Batas Syarat Nyapres, Anies Beri Respons Tak Terduga
Most Popular