
Akses Jabodetabek Ditutup: Toko Ritel akan Tetap Buka?
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
30 March 2020 11:30

Jakarta, CNBC Indonesia - Polda Metro Jaya mempersiapkan rencana penutupan akses keluar-masuk Jakarta di tengah pandemi Covid-19, yang rencananya berlaku mulai Senin (30/3/20) tapi menunggu diputuskan rapat terbatas (ratas) oleh Presiden Jokowi hari ini.
Direktur Angkutan Jalan Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Ahmad Yani sempat mengatakan rencananya kendaraan keluar-masuk di Jabodetabek dilarang kecuali angkutan logistik. Namun, bila ini sudah efektif, memunculkan pertanyaan soal distribusi logistik hingga kesiapan toko-toko ritel membuka gerainya di Jakarta dan sekitarnya.
Pelaku usaha ritel memastikan akan tetap beroperasi bila skenario terburuk atau ada pembatasan terjadi.
Anggota Dewan Penasihat Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (HIPPINDO) Tutum Rahanta apapun skenarionya, maka ritel/toko kebutuhan pokok dan farmasi tetap buka untuk melayani kebutuhan masyarakat.
"Saya kira segala kemungkinan pasti sudah mereka pelajari," katanya Senin (30/3).
Tutum mengatakan sampai sejauh ini belum ada surat edaran dari pemerintah maupun kepolisian soal kondisi terkini terkait penanganan COVID-19 kepada pelaku usaha ritel.
Pengusaha dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sempat membahas skenario terburuk bila terjadi karantina atau lockdown di DKI Jaarta.
Ketua Bidang Pengupahan dan Bansos Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) DKI Jakarta Nurjaman, menghadiri pertemuan pada Minggu (15/3/2020) siang. Pada pertemuan itu sempat dibahas hal paling terburuk bila terjadi lockcdown total di Jakarta, artinya pergerakan manusia benar-benar dibatasi.
"Kalau terjadi lockdown total, maka toko swalayan harus dibuka. Alfamart, Indomaret, tapi harus menyediakan makanan dan minuman, harus wajibkan buka, tapi buka terbatas waktunya. Fokus menyediakan kebutuhan pokok seperti beras, gula, minyak, dan lainnya," kata Nurjaman.
(hoi/hoi) Next Article Ada Imbauan di Rumah Aja, Penjualan Ritel Online Meroket 20%
Direktur Angkutan Jalan Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Ahmad Yani sempat mengatakan rencananya kendaraan keluar-masuk di Jabodetabek dilarang kecuali angkutan logistik. Namun, bila ini sudah efektif, memunculkan pertanyaan soal distribusi logistik hingga kesiapan toko-toko ritel membuka gerainya di Jakarta dan sekitarnya.
Anggota Dewan Penasihat Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (HIPPINDO) Tutum Rahanta apapun skenarionya, maka ritel/toko kebutuhan pokok dan farmasi tetap buka untuk melayani kebutuhan masyarakat.
"Saya kira segala kemungkinan pasti sudah mereka pelajari," katanya Senin (30/3).
Tutum mengatakan sampai sejauh ini belum ada surat edaran dari pemerintah maupun kepolisian soal kondisi terkini terkait penanganan COVID-19 kepada pelaku usaha ritel.
Pengusaha dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sempat membahas skenario terburuk bila terjadi karantina atau lockdown di DKI Jaarta.
Ketua Bidang Pengupahan dan Bansos Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) DKI Jakarta Nurjaman, menghadiri pertemuan pada Minggu (15/3/2020) siang. Pada pertemuan itu sempat dibahas hal paling terburuk bila terjadi lockcdown total di Jakarta, artinya pergerakan manusia benar-benar dibatasi.
"Kalau terjadi lockdown total, maka toko swalayan harus dibuka. Alfamart, Indomaret, tapi harus menyediakan makanan dan minuman, harus wajibkan buka, tapi buka terbatas waktunya. Fokus menyediakan kebutuhan pokok seperti beras, gula, minyak, dan lainnya," kata Nurjaman.
(hoi/hoi) Next Article Ada Imbauan di Rumah Aja, Penjualan Ritel Online Meroket 20%
Most Popular