
Darurat Corona RI, 5.816 Orang Daftar jadi Relawan COVID-19
Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
29 March 2020 13:53

Jakarta, CNBC Indonesia- Ketua Umum Masyarakat Penanggulangan Bencana Indonesia Dandi Prasetya mengapresiasi relawan yang telah mendaftarkan dirinya dalam menghadapi pandemi COVID-19. Ada sebanyak 5.816 orang yang telah terdaftar menjadi relawan untuk percepatan penanganan virus corona.
"Kami ingin banyak tenaga relawan, tapi pihak rumah sakit membutuhkan SDM yang berkompeten, apalagi penanganan COVID-19 masih butuh waktu panjang dan mungkin bisa meluas," kata Dandi, Minggu (29/03/2020).
Dari total relawan yang mendaftar, hanya 1.808 orang yang mendaftar sebagai relawan medis dan tenaga kesehatan, dan 4.808 orang sebagai relawan non medis. Dia juga mencatat jumlah relawan paling banyak ada di Jawa Barat dengan jumlah 1.445 orang, DKI Jakarta 1.384 orang, Jawa Timur 559 orang, Banten 402 orang, dan Jawa Tengah 348 orang.
Data penyebaran kasus positif menunjukkan bahwa wilayah terbanyak ada di DKI Jakarta dan Jawa Barat (Jabar). Bahkan angkanya masing-masing 627 kasus (43 sembuh, 62 meninggal) dan 119 kasus (enam sembuh dan 17 meninggal).
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto menilai ini disebabkan dua hal. Yakni masih ada kontak dekat dan physical distancing tak jalan di wilayah tersebut.
"Kira-kira kalau kasus nambah itu ada penularan nggak di luar? Kalau ada penularan berarti ada sumbernya, ada yang positif. Berarti di daerah itu positifnya banyak yang masih di masyarakat," ujar pria yang akrab disapa Yuri pada detik.com, Sabtu (28/3/2020).
Yuri mengatakan, kontak dekat masih terjadi antara orang yang sehat dan orang yang terinfeksi. Dia menyimpulkan bahwa physical distancing belum diterapkan dengan baik.
"Kedua berarti masih ada kontak erat, ya berarti di daerah itu kontak eratnya masih banyak, berarti physical distancing nggak jalan kan. Ya itulah penyebabnya kenapa kasus itu masih banyak," ungkapnya lagi.
(sef/sef) Next Article Tahun Baru, Kasus Covid-19 di Australia Cetak Rekor Baru
"Kami ingin banyak tenaga relawan, tapi pihak rumah sakit membutuhkan SDM yang berkompeten, apalagi penanganan COVID-19 masih butuh waktu panjang dan mungkin bisa meluas," kata Dandi, Minggu (29/03/2020).
Data penyebaran kasus positif menunjukkan bahwa wilayah terbanyak ada di DKI Jakarta dan Jawa Barat (Jabar). Bahkan angkanya masing-masing 627 kasus (43 sembuh, 62 meninggal) dan 119 kasus (enam sembuh dan 17 meninggal).
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto menilai ini disebabkan dua hal. Yakni masih ada kontak dekat dan physical distancing tak jalan di wilayah tersebut.
"Kira-kira kalau kasus nambah itu ada penularan nggak di luar? Kalau ada penularan berarti ada sumbernya, ada yang positif. Berarti di daerah itu positifnya banyak yang masih di masyarakat," ujar pria yang akrab disapa Yuri pada detik.com, Sabtu (28/3/2020).
Yuri mengatakan, kontak dekat masih terjadi antara orang yang sehat dan orang yang terinfeksi. Dia menyimpulkan bahwa physical distancing belum diterapkan dengan baik.
"Kedua berarti masih ada kontak erat, ya berarti di daerah itu kontak eratnya masih banyak, berarti physical distancing nggak jalan kan. Ya itulah penyebabnya kenapa kasus itu masih banyak," ungkapnya lagi.
(sef/sef) Next Article Tahun Baru, Kasus Covid-19 di Australia Cetak Rekor Baru
Most Popular