Warga mengambil gambar bunga sakura di sebuah kuil saat salju turun di Tokyo Minggu, (29/3/2020). Momen mekarnya bunga sakura di Tokyo tahun ini tak dapat dinikmati karena dampak dari virus corona, di mana pemerintah Tokyo menutup taman-taman sakura supaya untuk meminimalisir penyebaran virus tersebut. (AP Photo/Jae C. Hong)
Sebelum taman ditutup, Gubernur Tokyo, Yuriko Koike, telah meminta 13,9 juta warganya untuk tetap tinggal di rumah pada pekan ini. Hal ini untuk mencegah semakin menyebarnya corona yang sudah menjangkiti ibu kota Jepang itu. Namun aturan ini tak sepenuhnya diindahkan warga. Mereka masih antusias menyaksikan bunga yang mekar setahun sekali itu. (AP Photo/Eugene Hoshiko)
Koike juga meminta warga Tokyo untuk menunda melihat bunga sakura sampai tahun depan. "Bunga sakura akan mekar tahun depan. Prioritas kami saat ini adalah mengatasi masa sulit ini," katanya. (AP Photo/Jae C. Hong)
Selain taman-taman bunga, pemerintah Tokyo juga akan menutup taman hiburan, kebun binatang, akuarium, kedai kopi dan department store. Hal ini dikarenakan banyaknya anak muda yang masih berkeliaran dan berpotensi menularkan Corona. (AP Photo/Jae C. Hong)
Selain itu Otoritas Jepang membatasi akses pendatang atau turis masuk ke negaranya mulai 28 Maret 2020 imbas virus Corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)
Jepang mengalami angka peningkatan kasus positif corona dari orang-orang yang kembali dari perjalanan luar negeri. (AP Photo/Eugene Hoshiko)
Menurut data Organisasi Pariwisata Nasional Jepang, pada bulan Februari turis yang datang ke Jepang turun hingga 58 persen. Tadinya 2,6 juta terpangkas hingga 1,09 juta turis. (AP Photo/Jae C. Hong)