Heboh Kota Tegal Lockdown Gegara Covid-19, Serius Nih?

Muhammad Iqbal, CNBC Indonesia
27 March 2020 10:31
Keputusan itu disampaikan Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono.
Foto: Dokumentasi detik.com
Tegal, CNBC Indonesia - Pemerintah Kota Tegal memutuskan untuk melakukan lockdown atau menutup total akses ke wilayah itu selama empat bulan ke depan, terhitung 30 Maret 2020 hingga 30 Juli 2020.

Keputusan itu disampaikan Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono usai rapat koordinasi dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah di Kantor Dinas Komunikasi dan Informatika Tegal, Kamis (26/3/2020).

"Kalau dilihat data, di Jakarta sudah ada 495 yang positif. Sementara banyak warga Kota Tegal dan sekitarnya yang merantau di Jakarta. Ini akan berpengaruh buruk untuk masyarakat Kota Tegal. Makanya, Kota Tegal akan gunakan local lockdown ini seluruhnya. Ada 49-50 titik akan ditutup menggunakan beton," kata Dedy seperti dikutip detik.com, Jumat (27/3/2020).

Dedy menyebut penutupan akses jalan masuk ke Kota Tegal ini didasari kekhawatiran penularan virus corona ke warga Kota Tegal. Sebab saat ini sudah ada warganya yang terjangkit dan banyak perantau asal Tegal yang mudik dari Jakarta. Pemasangan beton untuk menutup akses jalan ini dilakukan bertahap mulai Jumat (27/3/2020) ini.

"Ini kita terapkan (local lockdown) karena status kota Tegal sekarang zona merah Covid-19. Kita ingin melindungi warga kota Tegal dari virus corona," ujar Dedy.

Selama lockdown, Dedy mengimbau agar warga Kota Tegal yang merantau di luar kota tidak pulang kampung, khususnya saat musim arus mudik. Jika terpaksa pulang kampung, warga wajib melapor ke gugus tugas Covid-19 untuk menjalani pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu.

Dedy berharap kebijakan yang diambil ini bisa memutus mata rantai penularan virus corona. Jika sebelum empat bulan kondisi kembali normal, maka local lockdown ini akan ditinjau kembali.

"Saya lebih baik dibenci, daripada warga saya mati karena terpapar COVID-19," kata Dedy.



Dikonfirmasi terpisah, Gubernur Jawa Tengah membantah apabila Pemerintah Kota Tegal memberlakukan lockdown. Ia mengaku mendapat konfirmasi dari Wakil Wali Kota Tegal, Muhammad Jumadi.

"Saya konfirmasi kepada Wakil Wali Kota pada saat dikatakan ini lockdown, gitu, terus saya tanya, 'emang bener lockdown, ya,' saya tanya gitu," kata Ganjar sebagaimana dialog bersama CNN Indonesia TV, Kamis (26/3) malam.

"'Enggak, pak. Alun-alunnya saja.' Jadi, lockdown alun-alun judulnya," lanjut dia seperti dilaporkan cnnindonesia.com, Jumat (27/3/2020).

Ganjar pun mengaku belum mendapat informasi langsung dari Dedy terkait lockdown. Satu yang pasti, Ganjar menyebut Dedy sebagai pejabat yang komunikatif.

"Biasanya dia melaporkan dulu, bahwa dia menutup tempat hiburan malam, iya," tutur Ganjar.

[Gambas:Video CNBC]




(miq/miq) Next Article Kasus Harian Covid di Indonesia Meroket, Tambah 802 Hari ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular