COVID-19 Mewabah, Bagaimana Nasib Mudik Lebaran Tahun Ini?

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
24 March 2020 09:04
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) resmi membatalkan Program Mudik Gratis 2020.
Foto: BUMN Lepas Mudik Lebaran 2019 (CNBC Indonesia/Anastasia Arvirianty)
Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) resmi membatalkan Program Mudik Gratis 2020. Warga diimbau juga untuk tak mudik saat Lebaran 2020 ini demi mencegah penyebaran virus corona (Covid-19) yang semakin masif, terutama ke daerah.

"Kalau pemerintah sementara ini saya katakan, mau dilarang atau tidak, yang penting yang jelas kita mulai mengimbau masyarakat untuk tidak mudik," kata Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi, ketika dihubungi CNBC Indonesia, Senin (23/3/20).

Dia mengatakan, sejauh ini di sejumlah daerah sudah terjadi penurunan mobilitas publik. Hal ini tercermin dari menurunnya pengguna jalan tol dan pengguna bus.

Wabah corona membuat aktivitas masyarakat semakin dikurangi. Hal ini sejalan dengan imbauan pemerintah agar warga untuk melakukan social distancing, menghindari perjalanan bila tak mendesak, dan tinggal di rumah.


Budi menyebut pengguna tol secara umum turun 30%. Ia memandang hal itu cukup positif mengingat pemerintah juga menyerukan agar ada dilakukan social distancing. Dia juga berharap masyarakat sebaiknya tetap di rumah dan tidak bepergian jika tidak dalam urusan mendesak.

"Sudah ada penurunan secara signifikan sekarang, di tol juga kecuali Sumatera, penurunan sudah mencapai 30%. Jadi sudah mulai banyak masyarakat yang mengurungkan perjalanan saat sekarang ini. Dan ini kita harapkan berlanjut sampai lebaran. Jadi kalau sampai lebaran mungkin berlanjut seperti ini, ya harapan kita masyarakat berada di tempat saja," katanya.

Penurunan juga terjadi pada moda transportasi bus. Sejauh ini, pemerintah memang belum menerapkan pembatasan transportasi umum. Kendati demikian dia yakin operator bus dengan sendirinya mengurangi armada karena penurunan demand.

"Pasti walaupun tidak ada pembatasan, dengan kondisi sekarang operator kan pasti juga akan mengurangi kendaraan bus yang operasional. Tidak mungkin demand menurun kok mereka mengeluarkan banyak, pasti cost operasional tinggi," urainya.


Sayangnya dia belum bisa menyebutkan detil penurunan yang terjadi. Yang jelas kondisi ini menunjukkan bahwa mulai ada kesadaran masyarakat untuk menerapkan social distancing. Diharapkan kesadaran itu berlanjut sampai momentum mudik Lebaran 2020.

"Kita gencar sosialisasi kepada masyarakat untuk tidak mudik, tidak piknik. Kalau itu bisa berhasil dan masyarakat menurut saya sekarang di beberapa kota sudah mulai mengurung diri di rumah. Nah, kalau ini berlanjut terus artinya mungkin banyak juga masyarakat enggak pada mudik nanti," urainya.

Kesadaran ini menurutnya perlu dibangun demi kepentingan banyak orang. Sebagai gantinya, dia menyarankan masyarakat memanfaatkan teknologi yang ada dalam menjalani silaturahmi.

"Kan bisa diganti silaturahmi menggunakan online kan. Pakai video call dan sebagainya begitu. Karena memang untuk kepentingan bersama, kepentingan kesehatan dan kemanusiaan," katanya.

Secara terpisah, Staf Khusus Menteri Perhubungan Adita Irawati sempat membeberkan adanya penurunan penumpang di berbagai sektor transportasi.

"Kalau bicara secara bulanan, penerbangan turun 40-60% dibandingkan Februari untuk penumpang domestik, internasional 66-70% dari Februari ke Maret. Karena sudah banyak travel warning, travel advice. Bahkan penyetopan sama sekali," ujarnya di Jakarta, Jumat (20/3/20) lalu.

Selain penerbangan, angkutan massal perkotaan di DKI Jakarta juga turun signifikan. Dia menyebut, rentang penurunan untuk MRT Jakarta, KRL Commuter Line, dan Transjakarta berkisar antara 40-70%.

"Memang dampaknya lumayan signifikan, sudah diperkirakan karena kaitannya dengan imbauan maupun kebijakan pemerintah membatasi pergerakan orang dalam rangka antisipasi meluasnya corona," kata Adita.


(tas/tas) Next Article Lawan Corona, Kemenhub: Masyarakat Diimbau Tak Mudik Lebaran

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular