Dulu 3 Jam, Besok Sigli-Banda Aceh 1 Jam Berkat Tol Sibanceh
Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
23 March 2020 18:46
Jakarta, CNBC Indonesia - Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yang menghubungkan Sigli - Banda Aceh (Sibanceh) akan mempersingkat jarak tempuh menjadi 1 jam saja, dari yang awalnya memakan waktu 2-3 jam.
PT Hutama Karya (Persero) merupakan perusahaan BUMN yang saat ini sedang membangun jalan tol Trans Sumatera, salah satunya Ruas Sigli - Banda Aceh (Sibanceh) sepanjang 74 km.
Jalan tol ruas ini terdiri dari enam seksi, diantaranya adalah Seksi 1 Padang Tiji-Seulimum (24,3 km), Seksi 2 Seulimum-Jantho (7,6 km), Seksi 3 Jantho-Indrapuri (16 km), Seksi 4 Indrapuri- Blang Bintang (13,5 km), Seksi 5 Blang Bintang-Kuta Baro (7,7 km) dan Seksi 6 Kuto Baro-Baitussalam (5 km).
"Kita lihat bahwa tak lama setelah Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) yang dilakukan pada tahun 2018 silam, proses pembebasan lahan didukung secara penuh oleh Pemerintah Banda Aceh dan juga masyarakat setempat," ujarnya.
Dia menyebut, jika proses pembangunan ruas tol yang satu ini terbilang cepat. Hal ini menunjukkan dukungan serta antusiasme masyarakat kota Serambi Mekah dengan hadirnya tol pertama di sisi Barat Indonesia. Wajar saja, sebab ruas ini diharapkan mempermudah konektivitas masyarakat Aceh dan diharapkan bisa berkontribusi dalam mendongkrak perekonomian Indonesia.
Adapun ruas tol ini ditargetkan selesai pembangunannya menjelang arus mudik lebaran tahun 2020, khususnya seksi 4 yaitu Indrapuri-Blang Bintang. Sehingga masyarakat dapat menggunakan fasilitas tol pertama ini untuk mudik lebaran.
Selanjutnya, selain bisa mempercepat waktu tempuh, hadirnya ruas tol ini diharapkan bisa menyokong kegiatan perekonomian masyarakat Aceh. Bank Indonesia (BI) Aceh memperkirakan perekonomian di kota ini akan naik 4,38-5,23%.
Kepala BI Aceh Zainal Arifin Lubis mengatakan angka ini ditopang oleh perkiraan kenaikan harga komoditas Kopi Arabika melalui jalur ekspor dan juga keberlanjutan pembangunan PSN di Aceh, yakni Jalan Tol ruas Sibanceh yang akan mendongkrak investasi di Aceh.
PT Hutama Karya (Persero) merupakan perusahaan BUMN yang saat ini sedang membangun jalan tol Trans Sumatera, salah satunya Ruas Sigli - Banda Aceh (Sibanceh) sepanjang 74 km.
Jalan tol ruas ini terdiri dari enam seksi, diantaranya adalah Seksi 1 Padang Tiji-Seulimum (24,3 km), Seksi 2 Seulimum-Jantho (7,6 km), Seksi 3 Jantho-Indrapuri (16 km), Seksi 4 Indrapuri- Blang Bintang (13,5 km), Seksi 5 Blang Bintang-Kuta Baro (7,7 km) dan Seksi 6 Kuto Baro-Baitussalam (5 km).
Dia menyebut, jika proses pembangunan ruas tol yang satu ini terbilang cepat. Hal ini menunjukkan dukungan serta antusiasme masyarakat kota Serambi Mekah dengan hadirnya tol pertama di sisi Barat Indonesia. Wajar saja, sebab ruas ini diharapkan mempermudah konektivitas masyarakat Aceh dan diharapkan bisa berkontribusi dalam mendongkrak perekonomian Indonesia.
Adapun ruas tol ini ditargetkan selesai pembangunannya menjelang arus mudik lebaran tahun 2020, khususnya seksi 4 yaitu Indrapuri-Blang Bintang. Sehingga masyarakat dapat menggunakan fasilitas tol pertama ini untuk mudik lebaran.
Selanjutnya, selain bisa mempercepat waktu tempuh, hadirnya ruas tol ini diharapkan bisa menyokong kegiatan perekonomian masyarakat Aceh. Bank Indonesia (BI) Aceh memperkirakan perekonomian di kota ini akan naik 4,38-5,23%.
Kepala BI Aceh Zainal Arifin Lubis mengatakan angka ini ditopang oleh perkiraan kenaikan harga komoditas Kopi Arabika melalui jalur ekspor dan juga keberlanjutan pembangunan PSN di Aceh, yakni Jalan Tol ruas Sibanceh yang akan mendongkrak investasi di Aceh.
"Hingga saat ini, progres konstruksi pembangunan tol Sibanceh seksi 4 (Indrapuri - Blang Bintang) sepanjang 13,5 km mencapai 99%," terang Fauzan.
Hutama Karya dibantu oleh PT Adhi Karya (Persero) (ADHI) selaku kontraktor, tol Sibanceh ditargetkan selesai pada tahun 2021 secara keseluruhan mulai dari seksi 1 (Padang Tiji - Seulimum) hingga seksi 6 (Kuto Baro - Baitussalam).
 Foto: Melihat Progres Pembangunan Tol Sibanceh. (Dok: HK) |
(dob/dob) Next Article Targetkan Trans Sumatera 2022, Hutama Karya Butuh PMN Rp 51 T
Most Popular