
Terapkan WFH, HK: Pembangunan Tol Trans Sumatera Lancar
Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
18 March 2020 12:19

Jakarta, CNBC Indonesia- PT Hutama Karya (Persero) memastikan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) tetap berjalan lancar meski ada kebijakan bekerja dari rumah (work from home). Kebijakan bekerja dari rumah mengikuti arahan Presiden Joko Widodo agar masyarakat menghindari segala aktivitas yang melibatkan pertemuan atau perkumpulan dalam skala besar.
Senior Executive Vice President Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Muhammad Fauzan WFH diberlakukan mulai Rabu (18/03/2020) di seluruh lingkungan kerja dan wilayah operasionalnya baik di kantor pusat maupun di proyek-proyek yang sedang digarap.
"Sesuai dengan arahan Bapak Jokowi, kita lakukan tanggap darurat terkait penyebaran Covid-19. Manajemen telah menerapkan contingency plan yang diberlakukan bagi seluruh karyawan Hutama Karya, baik di Kantor Pusat maupun di seluruh proyek pembangunan JTTS dan proyek lainnya," ujar Fauzan dalam siaran resminya, Rabu (18/03/2020).
Fauzan menjelaskan bahwa contingency plan merupakan sejumlah peraturan yang harus ditaati oleh karyawan Hutama Karya sesuai dengan Kebijakan Direksi tentang pelaksanaan kerja atau dinas kantor.
Salah satunya diberlakukan sistem work from home (WFH) bagi karyawan yang menggunakan transportasi publik atau berusia lebih dari 50 tahun, dalam kondisi hamil atau menyusui serta status pemulihan kesehatan khusus yang rentan terhadap penurunan imunitas.
Penerapan aturan ini juga berlaku di seluruh wilayah operasional Hutama Karya termasuk proyek pembangunan JTTS. Manajemen Hutama Karya menegaskan bahwa kebijakan ini dipastikan tidak menghambat proses pembangunan Proyek JTTS.
"Manajemen telah menginstruksikan kepada Project Manager untuk melakukan pembagian kerja di Proyek, Ruas, Cabang tol dengan pembagian shift, membatasi waktu kerja serta menghindari pekerjaan lembur," terang Fauzan.
Aksi cepat tanggap pun akan dilakukan oleh masing-masing proyek jika terdapat pekerja yang terinfeksi.
"Jika terdeteksi ada pekerja yang menunjukkan gelaja terinfeksi Covid-19, maka tim tanggap di proyek tersebut diwajibkan untuk melakukan penanganan lebih lanjut seperti mengisolasi dan berkoordinasi dengan rumah sakit rujukan yang terdekat dengan proyek tersebut serta berkoordinasi dengan tim krisis divisi yang dimonitor langsung oleh manajemen Hutama Karya di kantor pusat," tambah Fauzan.
Hutama Karya juga telah menyusun berbagai skenario terkait respon jika terjadi penyebaran COVID-19 di lokasi proyek dengan memastikan adanya alternatif subkon jika subkon yang ada saat ini tidak dapat menjalankan bisnisnya akibat COVID-19.
Meski ada sistem bekerja dari rumah Fauzan juga menerangkan bahwa proses rekrutmen calon karyawan Management Trainee yang saat ini sedang berjalan di Hutama Karya juga tidak akan terganggu dengan kebijakan ini. Dengan begitu target rekrutmen bisa selesai di pertengahan tahun ini.
"Untuk pengumuman seleksi administrasi akan keluar dalam minggu ini, setelah itu akan ada ujian pertama secara online, itu masih on schedule ya," kata Fauzan.
Hutama Karya terus melanjutkan pembangunan JTTS, dengan beberapa ruas yang menjadi prioritas untuk penyelesaian di tahun ini adalah ruas tol Pekanbaru-Dumai sepanjang 131 km yang konstruksinya sudah mencapai rata-rata 97% serta ruas tol Sigli-Banda Aceh seksi 4 Indrapuri-Blang Bintang sepanjang 13,5km yang progress pembangunannya telah mencapai rata-rata 99%.
(dob/dob) Next Article Targetkan Trans Sumatera 2022, Hutama Karya Butuh PMN Rp 51 T
Senior Executive Vice President Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Muhammad Fauzan WFH diberlakukan mulai Rabu (18/03/2020) di seluruh lingkungan kerja dan wilayah operasionalnya baik di kantor pusat maupun di proyek-proyek yang sedang digarap.
"Sesuai dengan arahan Bapak Jokowi, kita lakukan tanggap darurat terkait penyebaran Covid-19. Manajemen telah menerapkan contingency plan yang diberlakukan bagi seluruh karyawan Hutama Karya, baik di Kantor Pusat maupun di seluruh proyek pembangunan JTTS dan proyek lainnya," ujar Fauzan dalam siaran resminya, Rabu (18/03/2020).
Salah satunya diberlakukan sistem work from home (WFH) bagi karyawan yang menggunakan transportasi publik atau berusia lebih dari 50 tahun, dalam kondisi hamil atau menyusui serta status pemulihan kesehatan khusus yang rentan terhadap penurunan imunitas.
Penerapan aturan ini juga berlaku di seluruh wilayah operasional Hutama Karya termasuk proyek pembangunan JTTS. Manajemen Hutama Karya menegaskan bahwa kebijakan ini dipastikan tidak menghambat proses pembangunan Proyek JTTS.
"Manajemen telah menginstruksikan kepada Project Manager untuk melakukan pembagian kerja di Proyek, Ruas, Cabang tol dengan pembagian shift, membatasi waktu kerja serta menghindari pekerjaan lembur," terang Fauzan.
Aksi cepat tanggap pun akan dilakukan oleh masing-masing proyek jika terdapat pekerja yang terinfeksi.
"Jika terdeteksi ada pekerja yang menunjukkan gelaja terinfeksi Covid-19, maka tim tanggap di proyek tersebut diwajibkan untuk melakukan penanganan lebih lanjut seperti mengisolasi dan berkoordinasi dengan rumah sakit rujukan yang terdekat dengan proyek tersebut serta berkoordinasi dengan tim krisis divisi yang dimonitor langsung oleh manajemen Hutama Karya di kantor pusat," tambah Fauzan.
Hutama Karya juga telah menyusun berbagai skenario terkait respon jika terjadi penyebaran COVID-19 di lokasi proyek dengan memastikan adanya alternatif subkon jika subkon yang ada saat ini tidak dapat menjalankan bisnisnya akibat COVID-19.
Meski ada sistem bekerja dari rumah Fauzan juga menerangkan bahwa proses rekrutmen calon karyawan Management Trainee yang saat ini sedang berjalan di Hutama Karya juga tidak akan terganggu dengan kebijakan ini. Dengan begitu target rekrutmen bisa selesai di pertengahan tahun ini.
"Untuk pengumuman seleksi administrasi akan keluar dalam minggu ini, setelah itu akan ada ujian pertama secara online, itu masih on schedule ya," kata Fauzan.
Hutama Karya terus melanjutkan pembangunan JTTS, dengan beberapa ruas yang menjadi prioritas untuk penyelesaian di tahun ini adalah ruas tol Pekanbaru-Dumai sepanjang 131 km yang konstruksinya sudah mencapai rata-rata 97% serta ruas tol Sigli-Banda Aceh seksi 4 Indrapuri-Blang Bintang sepanjang 13,5km yang progress pembangunannya telah mencapai rata-rata 99%.
(dob/dob) Next Article Targetkan Trans Sumatera 2022, Hutama Karya Butuh PMN Rp 51 T
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular