
Internasional
Setop Penyebaran Corona, Negara Arab ini Lockdown Bandara
Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
17 March 2020 12:40

Jakarta, CNBC Indonesia - Guna membendung penyebaran corona, salah satu negara di Jazirah Arab yakni Yordania melakukan penutupan pada bandaranya. Hal ini dilakukan mulai hari ini, Selasa (17/3/2020).
Saat dihubungi oleh CNBC Indonesia, Duta Besar RI untuk Yordania Andy Rachmianto membenarkan hal tersebut. Ia pun menuturkan, hal serupa juga akan dilakukan Qatar pada 18 Maret, disusul dengan Kuwait.
"Tidak ada WNI yang bisa bepergian atau masuk ke Yordania mulai 17 Maret sampai batas waktu yang tidak ditentukan," ujarnya saat dihubungi CNBC Indonesia,
"Paling tidak hingga dua minggu ke depan, tergantung penyebaran kasus COVID-19 di Yordania."
Sejak kasus pertama diumumkan, setidaknya sudah ada 29 kasus positif Covid-19. Angka kematian nol, sedangkan yang sembuh satu orang.
Sebelumnya, pemerintah Yordania juga telah menutup sekolah selama dua minggu. Ini dilakukan sebab Covid-19 telah menjangkiti setidaknya 159 negara.
Masyarakat juga diimbau untuk beribadah di rumah masing-masing, dan tidak pergi ke rumah sakit atau penjara. Selain itu, bioskop, area kolam renang, klub olahraga, dan tempat lainnya akan ditutup hingga waktu yang belum ditentukan.
Sedangkan untuk kafe dan restoran yang masih beroperasi harus mengatur jarak tempat duduk antara pelanggan satu dan lainnya, sesuai dengan instruksi Departemen Kesehatan.
Namun, nantinya akan ada tim Crisis Cell yang tetap beroperasi sepanjang waktu guna mengikuti perkembangan terkait dengan penanganan virus corona.
Tim Crisis Cell sendiri terbagi atas tim Perawatan Kesehatan; tim untuk mengatur dan memantau perbatasan, penyeberangan, dan urusan bandara; tim perlindungan sosial; tim inventaris strategis (obat-obatan dan makanan); serta tim tindak lanjut media.
Kasus corona mengutip Worldometer pukul 12:00 sebanyak 182.609. Kasus kematian berjumlah 7.171, sedangkan yang sembuh 79.883.
Ada lima negara dengan jumlah kasus terbanyak, yakni China (80.881), Italia (27.980), Iran (14.991), Spanyol (9.942) dan Korsel (8.320).
(sef/miq) Next Article Tahun Baru, Kasus Covid-19 di Australia Cetak Rekor Baru
Saat dihubungi oleh CNBC Indonesia, Duta Besar RI untuk Yordania Andy Rachmianto membenarkan hal tersebut. Ia pun menuturkan, hal serupa juga akan dilakukan Qatar pada 18 Maret, disusul dengan Kuwait.
"Tidak ada WNI yang bisa bepergian atau masuk ke Yordania mulai 17 Maret sampai batas waktu yang tidak ditentukan," ujarnya saat dihubungi CNBC Indonesia,
Sebelumnya, pemerintah Yordania juga telah menutup sekolah selama dua minggu. Ini dilakukan sebab Covid-19 telah menjangkiti setidaknya 159 negara.
Masyarakat juga diimbau untuk beribadah di rumah masing-masing, dan tidak pergi ke rumah sakit atau penjara. Selain itu, bioskop, area kolam renang, klub olahraga, dan tempat lainnya akan ditutup hingga waktu yang belum ditentukan.
Sedangkan untuk kafe dan restoran yang masih beroperasi harus mengatur jarak tempat duduk antara pelanggan satu dan lainnya, sesuai dengan instruksi Departemen Kesehatan.
Namun, nantinya akan ada tim Crisis Cell yang tetap beroperasi sepanjang waktu guna mengikuti perkembangan terkait dengan penanganan virus corona.
Tim Crisis Cell sendiri terbagi atas tim Perawatan Kesehatan; tim untuk mengatur dan memantau perbatasan, penyeberangan, dan urusan bandara; tim perlindungan sosial; tim inventaris strategis (obat-obatan dan makanan); serta tim tindak lanjut media.
Kasus corona mengutip Worldometer pukul 12:00 sebanyak 182.609. Kasus kematian berjumlah 7.171, sedangkan yang sembuh 79.883.
Ada lima negara dengan jumlah kasus terbanyak, yakni China (80.881), Italia (27.980), Iran (14.991), Spanyol (9.942) dan Korsel (8.320).
(sef/miq) Next Article Tahun Baru, Kasus Covid-19 di Australia Cetak Rekor Baru
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular