
Jokowi Minta Evaluasi Dana Otsus Papua-Papua Barat Rp 92,24 T
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
11 March 2020 13:49

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka rapat terbatas dengan topik dana otonomi khusus Papua di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (11/3/2020).
Berbicara di depan para menteri, Jokowi meminta jajarannya untuk mengevaluasi secara menyeluruh dana otsus yang diberikan kepada Papua maupun Papua Barat, yang sejak 2002 mencapai Rp 94,24 triliun.
"Angka besar. Sangat besar sekali. Makanya saya ingin menekankan beberapa hal yang pertama evaluasi menyeluruh tata kelola dan efektivitas penyaluran dana otsus ini," ujarnya.
Jokowi ingin memastikan penggunaan dana otsus benar-benar tersalurkan kepada masyarakat. Kepala negara ingin mengetahui apakah dana otsus yang selama ini diberikan benar-benar berdampak signifikan terhadap pembangunan.
"Saya minta agar dilakukan semangat baru, paradigma baru. Sebuah cara kerja baru. Bangun sistem desain baru agar mampu hasilkan lompatan kemajuan kesejahteraan bagi rakyat Papua dan Papua Barat," jelasnya.
Jokowi menegaskan bahwa ketertinggalan di sejumlah wilayah, termasuk Papua dan Papua Barat, perlu mendapatkan perhatian lebih, baik dari sisi pembangunan infrastruktur hingga kawasan industrinya.
"Jadi yang digunakan dalam pembangunan Papua dan Papua Barat bukan hanya otsus dana Papua saja, tapi juga menggunakan berbagai instrumen percepatan lainnya yang bersumber dari APBN," katanya.
(miq/miq) Next Article Bappenas Bidik Cara Percepat Pembangunan di Papua
Berbicara di depan para menteri, Jokowi meminta jajarannya untuk mengevaluasi secara menyeluruh dana otsus yang diberikan kepada Papua maupun Papua Barat, yang sejak 2002 mencapai Rp 94,24 triliun.
"Angka besar. Sangat besar sekali. Makanya saya ingin menekankan beberapa hal yang pertama evaluasi menyeluruh tata kelola dan efektivitas penyaluran dana otsus ini," ujarnya.
"Saya minta agar dilakukan semangat baru, paradigma baru. Sebuah cara kerja baru. Bangun sistem desain baru agar mampu hasilkan lompatan kemajuan kesejahteraan bagi rakyat Papua dan Papua Barat," jelasnya.
Jokowi menegaskan bahwa ketertinggalan di sejumlah wilayah, termasuk Papua dan Papua Barat, perlu mendapatkan perhatian lebih, baik dari sisi pembangunan infrastruktur hingga kawasan industrinya.
"Jadi yang digunakan dalam pembangunan Papua dan Papua Barat bukan hanya otsus dana Papua saja, tapi juga menggunakan berbagai instrumen percepatan lainnya yang bersumber dari APBN," katanya.
(miq/miq) Next Article Bappenas Bidik Cara Percepat Pembangunan di Papua
Most Popular