Pekerja dengan pakaian pelindung diri bekerja di fasilitas pengolahan air di pembangkit listrik tenaga nuklir Dai-ichi Fukushima di Okuma, Fukushima, Jepang. Bangunan-bangunan reaktor di sana rusak parah akibat ledakan hidrogen yang dipicu gempa bumi dan tsunami pada 2011. (AP / Jae C. Hong)
Bencana itu terburuk sejak tragedi Chernobyl pada tahun 1986. Bencana ketika itu memaksa Jepang mematikan 54 reaktor nuklir yang beroperasi saat itu. (AP Photo/Jae C. Hong)
Kini pemerintah Jepang hendak melakukan pelepasan air yang dulu tercemar radioaktif reaktor nuklir itu. Sebab, wadah penyimpanan sudah penuh. (AP Photo/Jae C. Hong)
Di dalam fasilitas dekontaminasi raksasa di pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima yang hancur, pekerja dengan pakaian pelindung diri memantau air radioaktif yang dipompa dari tiga reaktor yang rusak. (AP Photo/Jae C. Hong)
Pemompaan besar-besaran dan sistem penyaringan telah ditempatkan di kawasan pembangkit nuklir. Tiap harinya, alat itu membawa berton-ton air yang terkontaminasi dan menyaringnya dari unsur-unsur radioaktif. (AP Photo/Jae C. Hong)
Badan Atom Internasional menjelaskan, air dari Fukushima yang telah disaring dapat larut ke laut dengan aman tanpa dampak kerusakan lingkungan. (AP Photo/Jae C. Hong)