
Catat! Ini Gejala Virus Corona & Tips Menghindarinya
Ferry Sandi, CNBC Indonesia
06 March 2020 10:31

Jakarta, CNBC Indonesia - Wabah Covid-19 atau virus Corona sudah menyebar ke 76 negara. China, negara dimana virus ini berasal telah kehilangan lebih dari 3 ribu nyawa akibat Corona. Indonesia yang selama ini 'clean sheet' akhirnya harus rela juga kebobolan setelah dua warganya positif mengidap.
Kita tentu perlu waspada, namun tidak perlu panik secara berlebihan. Diantaranya dalam menyikapi gejala yang muncul. Dokter spesialis paru yang bertugas di RS Persahabatan dr. Erlina Burhan menyebut banyak masyarakat yang meminta diperiksa karena khawatir terkena corona. "Dulu batuk pilek biasa aja, kok sekarang sangkut-pautkannya ke situ?" Katanya.
"RS Persahabatan seperti pasar malam, orang antri sampai jam 3 pagi. Kalo ada infeksi saluran napas bisa pergi ke Puskesmas atau Klinik. Nggak semua orang infeksi saluran napas Covid-19," sebutnya.
Erlina juga meminta masyarakat untuk tidak panik. Karena angka kesembuhan dari penyakit ini sangat besar.
"Penyakit ini jangan disamakan dengan virus flu burung yang kematiannya sangat tinggi. Covid-19 ini gejala kritisnya umumnya ringan. Kita bicara data yg meninggal 2-3 persen. Artinya Kemungkinan sembuh 97%, cukup tinggi. Jangan terlalu panik juga," sebut Erlina pada Konferensi Pers penyebaran infeksi Covid-19 di PB IDI, Kamis (5/3).
Ia juga membandingkannya dengan penyakit-penyakit lain. Angka kematian karena corona tergolong kecil dibanding yang lainnya.
"Banyak penyakit lain kematiannya lebih tinggi, seperti Jantung, Diabetes dan Stroke. Nah, Tubercolosis kematian 98 ribu per tahun, coba dihitung per menit ada berapa orang yang meninggal karena TBC?" sebut Erlina yang tergabung dalam Satgas Waspada dan Siaga NcoV Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI)
Untuk kasus yang terjadi di Indonesia, dia memerkirakan dua pasien yang dinyatakan positif terkena corona dalam waktu dekat sudah bisa sembuh dan beraktivitas kembali. Namun, ia mengingatkan untuk tidak membuat stigma negatif dan menerima kembali pasien yang sudah dinyatakan sembuh.
"Memang ada dua kasus positif tapi perlu disampaikan, kondisinya bagus karena hanya ringan. Saya prediksi minggu depan mungkin sudah sembuh dan balik ke masyarakat. Tapi satu, jangan ada stigma. Orang kalo udah sembuh jangan ada stigma. Kalau udah sembuh ya sembuh aja. Tolong kita support," sebutnya.
Selain itu, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) telah memberikan imbauan agar terhindar dari virus tersebut.
Secara umum terdapat empat imbauan:
Pertama, melakukan dan meningkatkan gaya hidup sehat, yakni:
a. Menjaga kebersihan tangan, terutama sebelum memegang mulut, hidung, dan mata serta setelah memegang instalasi publik dengan cara mencuci tangan dengan sabun dan bilas dengan air mengalir setidaknya selama 20 detik. Cuci dengan air dan keringkan dengan handuk atau kertas sekali pakai. Jika tidak ada fasilitas cuci tangan dapat menggunakan sanitizer alkohol 70-80%.
b. Hindari mengusap mata, hidung, dan mulut sebelum mencuci tangan.
c. Menerapkan etika batuk ketika batuk.
d. Gunakan masker dan segera berobat ke fasilitas kesehatan dan segera berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan ketika memiliki gangguan saluran napas.
e. Istirahat bila sedang sakit
f. Menjaga kesehatan dengan mengonsumsi buah dan sayur minimal tiga kali sehari dan makan makanan bergizi
Kedua, hindari kontak dekat dengan orang yang sakit infeksi saluran napas. Kemudian, jika merasa kesehatan tidak nyaman ketika di negara-negara yang telah ada transmisi lokal Covid-19, terutama demam atau batuk, gunakan masker dan cari layanan kesehatan. Setelah kembali dari negara-negara yang telah ada transmisi lokal Covid-19, konsultasi ke dokter jika terdapat gejala demam, gangguan saluran pernapasan atau gejala lain dan beritahu dokter riwayat perjalanan. Jangan lupa memakai masker untuk mencegah penularan.
Ketiga, masker wajib digunakan bagi orang yang sakit. Penggunaan masker tidak dianjurkan pada orang yang sehat serta tidak dianjurkan untuk membeli masker secara berlebihan.
Keempat, menganjurkan kepada masyarakat yang sedang sakit infeksi saluran pernapasan untuk tidak bepergian keluar rumah.
(dru) Next Article Kenali Ciri & Gejala Virus Corona, Ini Penjelasan IDI
Kita tentu perlu waspada, namun tidak perlu panik secara berlebihan. Diantaranya dalam menyikapi gejala yang muncul. Dokter spesialis paru yang bertugas di RS Persahabatan dr. Erlina Burhan menyebut banyak masyarakat yang meminta diperiksa karena khawatir terkena corona. "Dulu batuk pilek biasa aja, kok sekarang sangkut-pautkannya ke situ?" Katanya.
"RS Persahabatan seperti pasar malam, orang antri sampai jam 3 pagi. Kalo ada infeksi saluran napas bisa pergi ke Puskesmas atau Klinik. Nggak semua orang infeksi saluran napas Covid-19," sebutnya.
"Penyakit ini jangan disamakan dengan virus flu burung yang kematiannya sangat tinggi. Covid-19 ini gejala kritisnya umumnya ringan. Kita bicara data yg meninggal 2-3 persen. Artinya Kemungkinan sembuh 97%, cukup tinggi. Jangan terlalu panik juga," sebut Erlina pada Konferensi Pers penyebaran infeksi Covid-19 di PB IDI, Kamis (5/3).
Ia juga membandingkannya dengan penyakit-penyakit lain. Angka kematian karena corona tergolong kecil dibanding yang lainnya.
"Banyak penyakit lain kematiannya lebih tinggi, seperti Jantung, Diabetes dan Stroke. Nah, Tubercolosis kematian 98 ribu per tahun, coba dihitung per menit ada berapa orang yang meninggal karena TBC?" sebut Erlina yang tergabung dalam Satgas Waspada dan Siaga NcoV Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI)
Untuk kasus yang terjadi di Indonesia, dia memerkirakan dua pasien yang dinyatakan positif terkena corona dalam waktu dekat sudah bisa sembuh dan beraktivitas kembali. Namun, ia mengingatkan untuk tidak membuat stigma negatif dan menerima kembali pasien yang sudah dinyatakan sembuh.
"Memang ada dua kasus positif tapi perlu disampaikan, kondisinya bagus karena hanya ringan. Saya prediksi minggu depan mungkin sudah sembuh dan balik ke masyarakat. Tapi satu, jangan ada stigma. Orang kalo udah sembuh jangan ada stigma. Kalau udah sembuh ya sembuh aja. Tolong kita support," sebutnya.
Selain itu, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) telah memberikan imbauan agar terhindar dari virus tersebut.
Secara umum terdapat empat imbauan:
Pertama, melakukan dan meningkatkan gaya hidup sehat, yakni:
a. Menjaga kebersihan tangan, terutama sebelum memegang mulut, hidung, dan mata serta setelah memegang instalasi publik dengan cara mencuci tangan dengan sabun dan bilas dengan air mengalir setidaknya selama 20 detik. Cuci dengan air dan keringkan dengan handuk atau kertas sekali pakai. Jika tidak ada fasilitas cuci tangan dapat menggunakan sanitizer alkohol 70-80%.
b. Hindari mengusap mata, hidung, dan mulut sebelum mencuci tangan.
c. Menerapkan etika batuk ketika batuk.
d. Gunakan masker dan segera berobat ke fasilitas kesehatan dan segera berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan ketika memiliki gangguan saluran napas.
e. Istirahat bila sedang sakit
f. Menjaga kesehatan dengan mengonsumsi buah dan sayur minimal tiga kali sehari dan makan makanan bergizi
Kedua, hindari kontak dekat dengan orang yang sakit infeksi saluran napas. Kemudian, jika merasa kesehatan tidak nyaman ketika di negara-negara yang telah ada transmisi lokal Covid-19, terutama demam atau batuk, gunakan masker dan cari layanan kesehatan. Setelah kembali dari negara-negara yang telah ada transmisi lokal Covid-19, konsultasi ke dokter jika terdapat gejala demam, gangguan saluran pernapasan atau gejala lain dan beritahu dokter riwayat perjalanan. Jangan lupa memakai masker untuk mencegah penularan.
Ketiga, masker wajib digunakan bagi orang yang sakit. Penggunaan masker tidak dianjurkan pada orang yang sehat serta tidak dianjurkan untuk membeli masker secara berlebihan.
Keempat, menganjurkan kepada masyarakat yang sedang sakit infeksi saluran pernapasan untuk tidak bepergian keluar rumah.
(dru) Next Article Kenali Ciri & Gejala Virus Corona, Ini Penjelasan IDI
Most Popular