Status Pasien Positif Covid-19 Memang Harus Diumumkan Jokowi

Muhammad Iqbal, CNBC Indonesia
04 March 2020 15:17
Simak penjelasan Direktur Utama Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso Mohammad Syahril.
Foto: Suasana RSPI Sulianti Saroso (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso Mohammad Syahril menjelaskan duduk perkara terkait dua pasien positif terjangkit virus corona (Covid-19) yang dirawat di RSPI-SS. Beredar kabar, kedua pasien yang berasal dari Kota Depok, Jawa Barat, tidak mengetahui kondisi mereka sebelum pengumuman disampaikan Presiden Joko Widodo, Senin (2/3/2020) pagi.

"Jadi betul. Jadi ini kan wabah ya. Kalau pengumuman wabah ada aturan siapa yang harus berbicara pertama kali," ujar Syahril kepada awak media, Rabu (4/3/2020), seperti dikutip detik.com.

"Saya pun sebagai dirut tidak boleh bicara. Itu sudah aturannya. Luar biasa kemarin presiden yang mengumumkan dan itu sudah ada Undang-undangnya. Kami pun tidak memberi tahu ke pasien sebelum presiden mengumumkan," lanjutnya tanpa memerinci aturan yang dimaksud.

Kemarin, Juru Bicara Indonesia untuk Covid-19 Achmad Yurianto memberikan tanggapan terkait pengakuan salah satu pasien terjangkit Covid-19 yang dirawat di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta.

Beredar kabar pasien itu mengaku tidak mengetahui menderita penyakit akibat Covid-19. Sang pasien baru tahu setelah Presiden mengumumkannya pada Senin (2/3/2020).

"Kita sedang bicara dengan direktur utama RS Sulianti Saroso, apa iya sih seperti itu, apakah ini terjadi di RS Sulianti Saroso atau RS sebelumnya," ujar Yuri, sapaan akrab Achmad Yurianto, kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (3/3/2020).

Saat ditanya apakah ada miss communication, Yuri yang juga Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan membantah.

"Enggak. Dia ngomong bahwa saya punya teman yang dirawat di Malaysia dengan Covid-19. Saya sempat akrab dengan teman ini, sempat dansa-dansa. Dokternya langsung mikir udahlah kita bawa ke RS Sulianti Saroso saja. Sampai sana langsung diambil spesimen. Langsung kita periksa. Ketemu positif, lapor menteri, menteri lapor Presiden. Diumumkan, selesai," katanya.


Saat ditegaskan apakah betul pasien belum tahu saat Presiden mengumumkan hal itu? Yuri kembali menegaskan tidak.

"Ya gak mungkin. Gimana sih. Masa ada orang disuntik gak diomongin? Main tusuk aja?," katanya.

Lebih lanjut, Yuri lantas memastikan pasien sudah tahu bahwa yang bersangkutan positif terjangkit Covid-19.

"Kalau dia gak tahu tesnya ngapain diisolasi. Karena dia tau makanya dia bersedia diisolasi. Jangan diputer-puter. Nanti pusing," ujar Yuri.



Jokowi mengumumkan secara resmi ada dua orang terjangkit Covid-19 di Tanah Air. Pengumuman itu disampaikan Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/3/2020) pagi.

"Sudah ditemukan, ternyata orang yang telah terkena virus corona ini berhubungan dengan dua orang, seorang ibu yang umurnya 64 tahun dan putrinya yang berumur 31 tahun. Dicek oleh tim kita, pada posisi yang, ternyata pada posisi yang sakit. Dicek dan tadi pagi saya mendapatkan laporan dari Pak Menteri Kesehatan bahwa ibu ini dan putrinya positif corona," katanya.

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto lantas menceritakan kronologisnya. Menurut Terawan, pada 14 Februari 2020, terjadi kontak antara WN Jepang yang tinggal di Malaysia dengan WNI yang tinggal di Depok. Kontak itu terjadi di Klub Paloma & Amigos, Jakarta.

"Karena teman dekat berdansa," ujar Terawan di kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta, Senin (2/3/2020) petang.

Setelah itu, pada 16 Februari 2020, WN Jepang itu kembali ke Malaysia. Pada hari yang sama, WNI yang diketahui berusia 31 tahun dan berjenis kelamin wanita itu merasakan ketidaknyamanan, ditandai dengan batuk-batuk.

Setelah itu, Ia pun memutuskan berobat jalan ke RS Mitra Keluarga Depok. Namun, hingga tanggal 26 Februari 2020, batuk-batuk yang diderita tak kunjung sembuh.

"Maka dia minta dievaluasi lebih ketat. Dia cerita kontak dengan orang Jepang dan sebagainya. Karena itu, dia dimasukkan ke dalam pasien dalam pengamatan," kata Terawan.

Pada tanggal 28 Februari 2020, WN Jepang menyatakan terkena virus corona (Covid-19) di Malaysia. Oleh karena itu, sang pasien pun dipindahkan ke RSPI Sulianti Saroso.

"Di RS itu hasilnya tadi pagi dinyatakan positif kemudian diumumkan oleh bapak presiden (Presiden Joko Widodo)," ujar Terawan.

[Gambas:Video CNBC]




(miq/dru) Next Article Kasus Harian Covid di Indonesia Meroket, Tambah 802 Hari ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular