
Pak Dahlan, Pak Jokowi Minta Tak Buka Identitas Pasien Corona
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
03 March 2020 15:22

Jakarta, CNBC Indonesia- Presiden Joko Widodo kembali mengumpulkan media untuk berbicara soal virus corona yang sudah masuk ke Indonesia. Sampai saat ini, terdeteksi dua warga positif terkena corona dan sedang dalam perawatan intens.
Untuk kejadian ini, Jokowi meminta agar masyarakat berdoa dan simpati pada kedua pasien yang telah diumumkan pemerintah terkena corona, kemarin.
Selain itu, Jokowi juga meminta agar seluruh pihak maupun media tidak membuka terlalu jauh data data dari pasien tersebut. "Saya mengingatkan agar rumah sakit, pejabat pemerintah, tidak membuka privasi pasien. Kita harus hormati, tidak boleh dikeluarkan ke publik. Ini etika komunikasi, media harus menghormati privasi mereka," kata Jokowi di Istana Kepresidenan, Selasa (3/3/2020).
Jokowi juga mengingatkan masyarakat untuk terus menjaga kesehatan, di antaranya adalah dengan sering mencuci tangan. Lalu, jangan sering-sering menyentuh wajah sebelum cuci tangan.
"Hal terbaik adalah menjaga kebersihan dan kebugaran sehingga imunitas kita menjadi lebih baik," jelasnya.
Masyarakat juga diminta tidak perlu memborong kebutuhan sehari-hari berlebihan, pemerintah sampai saat ini menjamin ketersediaan bahan pokok bagi masyarakat.
"Saya sudah cek ke bulog, Apindo, dan mereka berikan jaminan bahan pokok dan obat-obatan," tegasnya.
Dua pasien yang terkena corona adalah ibu dan anak, masing-masing berusia 64 tahun dan 31 tahun. Keduanya terkena corona usai mendatangi suatu acara di klub Paloma dan Amigos, Jakarta. Dalam acara tersebut, terdapat WNA Jepang yang ternyata sudah lebih dulu positif corona.
Usai diumumkan pemerintah, data dua pasien ini memang diekspor besar-besaran. Tak terkecuali oleh mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan dalam unggahan di blog pribadinya disway.id.
Di tulisannya yang diunggah hari ini, Dahlan menulis pribadi dan kehidupan dua pasien tersebut.
(gus/gus) Next Article Prabowo Puji Jokowi Saat Meresmikan Puluhan Proyek Listrik di Sumedang
Untuk kejadian ini, Jokowi meminta agar masyarakat berdoa dan simpati pada kedua pasien yang telah diumumkan pemerintah terkena corona, kemarin.
Selain itu, Jokowi juga meminta agar seluruh pihak maupun media tidak membuka terlalu jauh data data dari pasien tersebut. "Saya mengingatkan agar rumah sakit, pejabat pemerintah, tidak membuka privasi pasien. Kita harus hormati, tidak boleh dikeluarkan ke publik. Ini etika komunikasi, media harus menghormati privasi mereka," kata Jokowi di Istana Kepresidenan, Selasa (3/3/2020).
"Hal terbaik adalah menjaga kebersihan dan kebugaran sehingga imunitas kita menjadi lebih baik," jelasnya.
Masyarakat juga diminta tidak perlu memborong kebutuhan sehari-hari berlebihan, pemerintah sampai saat ini menjamin ketersediaan bahan pokok bagi masyarakat.
"Saya sudah cek ke bulog, Apindo, dan mereka berikan jaminan bahan pokok dan obat-obatan," tegasnya.
Dua pasien yang terkena corona adalah ibu dan anak, masing-masing berusia 64 tahun dan 31 tahun. Keduanya terkena corona usai mendatangi suatu acara di klub Paloma dan Amigos, Jakarta. Dalam acara tersebut, terdapat WNA Jepang yang ternyata sudah lebih dulu positif corona.
Usai diumumkan pemerintah, data dua pasien ini memang diekspor besar-besaran. Tak terkecuali oleh mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan dalam unggahan di blog pribadinya disway.id.
Di tulisannya yang diunggah hari ini, Dahlan menulis pribadi dan kehidupan dua pasien tersebut.
(gus/gus) Next Article Prabowo Puji Jokowi Saat Meresmikan Puluhan Proyek Listrik di Sumedang
Most Popular