Panglima perang Afghanistan Gulbuddin Hekmatyar, berbicara kepada Associated Press di rumahnya di Kabul, Afghanistan. Kesepakatan damai ini memberi jalan bagi penarikan pasukan AS di Afghanistan setelah hampir 20 tahun perang. Warga Afghanistan yang melihat penandatanganan perjanjian damai juga bertanya-tanya apakah mereka bisa mencapai keadaan damai. (AP/Rahmat Gul)
Pemimpin politik Afghanistan Hamid Gailani dalam wawancara dengan The Associated Press, di Kabul, Afghanistan, menjelaskan pandangan soal kesepakatan damai yang akan datang bagi lanskap politik pasca-perang di Afghanistan. (AP/Rahmat Gul)
Kesepakatan damai yang akan diteken di Doha, Qatar akan berisi penarikan pasukan AS dan masa depan warga Afganistan ke depan. Ada pertengkaran sengit di antara para pemimpin politik, mulai dari kekhawatiran gencatan senjata sementara ini berpotensi dirusak, dan tantangan menyatukan negara yang retak pascaperang. (AP/Rahmat Gul)
Ekonomi Afghanistan terpuruk saat terjadi perang selama 18 tahun, meskipun miliaran dolar AS juga dihabiskan untuk memulihkan negara ini. Sekitar 55% warga di sana hidup dalam kemiskinan, atau pendapatan kurang dari US$ 1 sehari. (AP/Rahmat Gul)
Dalam rencana damai ini, 13.000 tentara AS akan berkurang menjadi 8.600, kata Presiden AS Donald Trump. Namun banyak dari rencana itu masih belum jelas. Hal yang pasti adalah penarikan tentara AS dan Taliban berjanji tidak membiarkan ekstrimis via Afghanistan menyerang AS atau sekutunya. (AP/Rahmat Gul)