Drama Malaysia: Mahathir Mundur & Jabat PM Sementara

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
25 February 2020 08:36
Mahathir akan menjabat sebagai PM Malaysia untuk sementara selama 10 hari ke depan sebelum pemerintahan baru terbentuk.
Foto: Mahathir Mohamad (AP Photo/Vincent Thian)
Jakarta, CNBC IndonesiaMahathir Mohamad resmi mundur dari jabatannya sebagai Perdana Menteri Malaysia, setelah surat pengunduran dirinya diterima oleh Raja Malaysia, Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah, Senin (24/2/2020).

Namun, tak lama setelahnya, Raja menunjuk Mahathir untuk menjabat sebagai Perdana Menteri sementara, sebagaimana dilaporkan AFP.

Raja Malaysia menyampaikan hal itu pada pukul 19.00 waktu setempat. Menurut laporan Malaysia Kini, Mahathir akan menjabat sebagai PM Malaysia untuk sementara selama 10 hari ke depan sebelum pemerintahan baru terbentuk.

Peristiwa pengunduran diri Mahathir dilakukan setelah ketegangan dalam koalisi Pakatan Harapan meningkat selama berbulan-bulan terakhir. Itu juga terjadi pasca Anwar Ibrahim, mantan wakil perdana menteri era Mahathir sekaligus pendiri Partai Keadilan Rakyat (PKR), menyebut oposisinya mencoba membentuk koalisi baru.


Pada hari Minggu, koalisi yang berkuasa dan politisi oposisi mengadakan serangkaian pertemuan di sekitar Kuala Lumpur. Koalisi itu dilaporkan tidak akan mengikutsertakan Anwar, membuatnya terancam batal menggantikan Mahathir sebagai perdana menteri. Anwar pun menyebut aksi itu sebagi pengkhianatan.

"Kami terkejut dengan hal tersebut, itu adalah pengkhianatan karena ada janji (untuk menyerahkan kekuasaan kepada Anwar dari PM Mahathir Mohamad)," kata Anwar, kemarin. "Meskipun tidak ada pengumuman malam ini, tetapi dari informasi yang saya himpun, upaya ini sedang berlangsung."

Sebagaimana diketahui, Mahathir yang dilantik menjadi Perdana Menteri Malaysia lagi pada 2018 lalu mengatakan hanya akan menjabat selama dua tahun. Setelahnya, ia akan menyerahkan jabatan pada Anwar, yang telah membantunya menggulingkan Najib Razak. Najib merupakan perdana menteri yang menjabat pada masa sebelum kemenangan Mahathir. Najib digulingkan karena terseret skandal korupsi besar-besaran terkait 1MDB.

Pasca dilantik pada 10 Mei 2018, Mahathir juga mendeklarasikan, isteri Anwar yang juga Ketua Umum Parti Keadilan Rakyat (PKR), Dr. Wan Azizah, bakal menjadi wakil perdana menteri.

[Gambas:Video CNBC]


Sebelum berkoalisi dengan Mahathir, Anwar adalah musuh Mahathir. Anwar pernah menjabat sebagai wakil perdana menteri dari Mahathir pada saat Mahathir menjabat pertama kali (dari tahun 1981-2003).

Namun, pada 1998, Anwar dipecat dari jabatannya dan pada 1999 ia dijebloskan ke penjara oleh Mahathir akibat kasus sodomi dan korupsi. Saat itu Anwar dijatuhi hukuman penjara enam tahun dan vonis kedua selama sembilan tahun penjara.

Anwar sebelumnya telah membantah tuduhan itu dan menyebut tindakan memenjarakannya itu sebagai hasil dari tuduhan palsu untuk mengeluarkannya dari politik garis depan, sebagaimana dilaporkan South China Morning Post (SCMP).

Namun, pada 2018 lalu, Anwar dibebaskan dari penjara dengan bantuan Mahathir. Pada saat itu Anwar menyatakan telah memaafkan Mahathir, apalagi Mahathir telah membantu membebaskannya. Keduanya pun setelahnya bersatu untuk menggulingkan Najib.

Mahathir sendiri telah mengakui telah menjebloskan Anwar ke penjara dan juga membebaskannya. Ia telah memintakan pengampunan untuk Anwar dari Raja Malaysia, Yang Dipertuan Agung Muhammad V.

"Di masa lalu dikatakan bahwa saya memenjarakannya. Sekarang saya telah membebaskannya," ujar Mahathir pada saat itu.
(wed/wed) Next Article Anwar Ibrahim Diperiksa Karena Tuduhan Pelecehan Seksual

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular