Pengepul barang rongsok membawa sampah plastik yang siap dihitung beratnya di Kawasan Jalan Peternakan II, Jakata Barat, Kamis (20/2/2020). Sampah-sampah plastik tersebut nantinya akan didaur ulang.(CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Plastik merupakan benda yang sulit terurai secara alamiah, sedangkan volume penggunaannya terus meningkat, inilah yang akan menjadi akar masalah serius untuk lingkungan apabila tidak segera diatasi. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Namun, bagi Suwito warga jalan Peternakan II, Jakata Barat hal tersebut malah menjadi peluang usaha. Sejak lima tahun yang lalu ia membuka usaha pengolahan limbah plastik di rumahnya. Dari usahanya ini, selain berhasil membantu proses daur ulang limbah plastik ia juga memetik keuntungan. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Ia menyortir sampah-sampah plastik tersebut menjadi satu warna, agar tak merusak kualitas warna plastik yang akan dicetak nantinya. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Bermula dari melihat teman-temannya berbisnis daur ulang sampah plastik, lalu ia mencobanya dan menjadikan pekerjaan ini sebagai mata pencaharian. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Sampah-sampah plastik tersebut kemudian digiling menggunakan satu unit alat penggiling (peleburan)Â dengan menggunakan air sebagai katalisator. Setelah digiling, dihasilkanlah serpihan plastik yang masih basah. Oleh Suwito serpihan plastik ini kemudian dimasukkan ke karung. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Suwito mengungkapkan, usaha pengolahan limbah plastik ini cukup menjanjikan. Dalam seminggu ia mendapatkan omzet mencapai Rp40-50 juta. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)