
Soal Insentif Demi Bendung Penyebaran Corona, Ini Kata Luhut
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
19 February 2020 20:20

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah sedang mengkaji sejumlah insentif untuk mengatasi dampak negatif penyebaran virus corona terhadap perekonomian Indonesia. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan hal itu saat ditemui di kantornya, Rabu (19/2/2020).
"Ya lagi dihitung juga tadi. Sekarang di tempatnya Ibu Sri Mulyani (Kementerian Keuangan) lagi dihitung insentif apa saja yang mau diberikan," katanya.
Perihal bentuk insentif, Luhut mengaku tidak begitu mengetahui detailnya. Intinya dia meminta agar awak media menanyakan hal itu kepada Sri Mulyani. Apakah insentif itu berwujud insentif fiskal dari sisi perpajakan?
"Pasti akan ada semua. Karena kan ini masalah dunia. China juga kena, semua dunia kena, jadi kita bagaimana setiap negara ramai-ramai mengatasi masalah ini sendiri-sendiri," kata Luhut.
"Segala macam. Saya gak berani komentar, nanti biar Ibu Sri Mulyani. Kan harus mencari ada equilibriumnya, nanti kalau dikasih insentif terlalu banyak nanti bisa penerimaan negara APBN nya juga tidak baik," lanjutnya.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengonfirmasi pemerintah sedang mengkaji berbagai hal dalam rangka meminimalisasi dampak virus corona maupun pelemahan ekonomi global.
"Beberapa kajian ini sedang difinalkan. Kita juga sedang melihat secara keseluruhan komposisi pertumbuhan ekonomi dan langkah-langkah apa yang bisa dilakukan dalam UU APBN 2020 untuk bisa stimulus," ujarnya di Kompleks Parlemen Senayan, Selasa (18/2/2020).
"Seperti yang disampaikan bapak Presiden kemarin mengenai masalah diskon terhadap wisatawan daerah-daerah yang akan terkena dampak langsung karena wisatawan turun sangat drastis," lanjut Sri Mulyani.
Selain itu, dari sisi permintaan, pemerintah juga terus melakukan perbaikan dari konsumsi masyarakat melalui penyaluran bantuan sosial yang semakin ditingkatkan. Ini adalah pembahasan yang dilakukan pemerintah saat ini untuk terus mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih baik.
"Nanti kita lihat sesudah final dan kami akan umumkan secara bersama-sama," kata Sri Mulyani.
(miq/miq) Next Article RI Fix Resesi! Luhut Sebut Pertumbuhan PDB Q3-2020 Minus 2%
"Ya lagi dihitung juga tadi. Sekarang di tempatnya Ibu Sri Mulyani (Kementerian Keuangan) lagi dihitung insentif apa saja yang mau diberikan," katanya.
Perihal bentuk insentif, Luhut mengaku tidak begitu mengetahui detailnya. Intinya dia meminta agar awak media menanyakan hal itu kepada Sri Mulyani. Apakah insentif itu berwujud insentif fiskal dari sisi perpajakan?
"Segala macam. Saya gak berani komentar, nanti biar Ibu Sri Mulyani. Kan harus mencari ada equilibriumnya, nanti kalau dikasih insentif terlalu banyak nanti bisa penerimaan negara APBN nya juga tidak baik," lanjutnya.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengonfirmasi pemerintah sedang mengkaji berbagai hal dalam rangka meminimalisasi dampak virus corona maupun pelemahan ekonomi global.
"Beberapa kajian ini sedang difinalkan. Kita juga sedang melihat secara keseluruhan komposisi pertumbuhan ekonomi dan langkah-langkah apa yang bisa dilakukan dalam UU APBN 2020 untuk bisa stimulus," ujarnya di Kompleks Parlemen Senayan, Selasa (18/2/2020).
"Seperti yang disampaikan bapak Presiden kemarin mengenai masalah diskon terhadap wisatawan daerah-daerah yang akan terkena dampak langsung karena wisatawan turun sangat drastis," lanjut Sri Mulyani.
Selain itu, dari sisi permintaan, pemerintah juga terus melakukan perbaikan dari konsumsi masyarakat melalui penyaluran bantuan sosial yang semakin ditingkatkan. Ini adalah pembahasan yang dilakukan pemerintah saat ini untuk terus mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih baik.
"Nanti kita lihat sesudah final dan kami akan umumkan secara bersama-sama," kata Sri Mulyani.
(miq/miq) Next Article RI Fix Resesi! Luhut Sebut Pertumbuhan PDB Q3-2020 Minus 2%
Most Popular