
Bakal Diresmikan Jokowi, Ini Lima Fakta Tol Pekanbaru-Dumai
Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
19 February 2020 18:09

Jakarta, CNBC Indonesia- Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Pekanbaru-Dumai dijadwalkan diresmikan pada Jumat (21/02/2020) oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Ruas ini ini fakta tentang tol Pekanbaru-Dumai. Sebelumnya tol ini telah beroperasi secara fungsional pada natal dan tahun baru 2019.
Menariknya tol yang dibangun oleh PT Hutama Karya ini bukan hanya sekedar infrastruktur jalan, tetapi juga memperhatikan kelestarian alam dan memajukan perekonomian di sekitar jalan tol tersebut.
Berikut lima fakta Tol Lintas Sumatera:
1. Nlai Investasi Rp 16,2 triliun.
Proyek JTTS sepanjang 2.765 Km tersebut, sebagian sudah operasi seperti Bakauheni-Terbanggi Besar dan membutuhkan investasi Rp 476 triliun.
Khusus JTTS Ruas Pekanbaru-Dumai yang siap diresmikan memiliki panjang 134 km, dan membutuhkan investasi nilai investasi sebesar Rp 16,2 triliun mulai memasuki tahap konstruksi pada 2016.
2. Terowongan Khusus Gajah
Tol yang terdiri dari 6 seksi ini akan memiliki 5 terowongan khusus gajah yang pertama di Indonesia, yang akan terletak di seksi 4 dan 5. Terowongan ini dimaksudkan menjaga kelestarian fauna Sumatera tersebut. Underpass tol Trans Sumatera tersebut dapat dilintasi hingga seratus ekor gajah.
Hutama Karya juga melakukan koordinasi dengan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi Riau serta sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di bidang konservasi hewan.
3. Sinergi Hutama Karya bersinergi dan anak usahanya
Dalam pembangunan tol Trans Sumatera ini HK melibatkan dua anak perusahaan sehingga terjadi end to end
business process dan mendapatkan manfaat optimal dari penugasan Jalan Tol Trans Sumatera.
PT HK Aston (HKA) diberi kepercayaan untuk menyuplai produk yang dibutuhkan dalam JTTS ruas Pekanbaru-Dumai, seperti aspal hotmix, girder, barrier, spun pile, mini pile, ready mix, half slab, full slab, dan guard rail untuk pembangunan keseluruhan ruas yang terdiri atas 6 seksi.
Sementara, PT HK Infrastruktur (HKI) sebagai pelaksana proyek menerapkan metode inovatif Lean Construction. Lean Construction yang diterapkan oleh HKI terbukti dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi, baik dalam segi waktu maupun biaya.
Lean Construction sendiri dilakukan dalam beberapa langkah, antara lain identifikasi keterlambatan dan identifikasi work breakdown structure (WBS) pada proses kerja awal (current state map) untuk mengetahui apa saja penyebab keterlambatan atau ketidakefisienan dari sisa proses kerja yang belum dikerjakan.
4. Pekanbaru-Dumai bisa ditempuh selama 2 jam
Dikutip dari detik.com, Hutama Karya memperkirakan tol yang memiliki panjang 134 kilometer (km) ini bisa ditempuh selama 2-3 jam jika sudah beroperasi penuh, dari sebelumnya 6-7 jam.
Jalan tol ini juga akan terintegrasi dengan konektivitas kawasan dan memperlancar arus distribusi barang dari pusat industri ke berbagai wilayah di wilayah Sumatera.
5. Telah beroperasi secara fungsional saat Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 (Nataru)
Saat baru dua hari dibuka secara fungsional, ruas tol Pekanbaru-Dumai Seksi 1 Pekanbaru-Minas telah dilewati 10.817 kendaraan. Hutama Karya mencatat pada hari pertama pembukaan (23/12/2019), gerbang tol Pekanbaru telah dilalui 553 kendaraan masuk dan 528 kendaraan keluar. Sementara setelah H+1 libur Natal ada total 15.040 kendaraan yang melintas.
"Tren kenaikan ini berlanjut sampai hari Natal (25/12), dimana volume kendaraan yang melintasi Tol Pekanbaru-Dumai Seksi 1 Pekanbaru-Minas meningkat menjadi 2.696 kendaraan masuk dan 2.420 kendaraan keluar tol melalui GT Pekanbaru," kata Executive Vice President Divisi Operasi dan Pemeliharaan Jalan Tol Hutama Karya, J. Aries Dewantoro, dalam siaran resminya.
(dob/dob) Next Article Hutama Karya Targetkan Tol Pekanbaru-Dumai Rampung Maret 2020
Menariknya tol yang dibangun oleh PT Hutama Karya ini bukan hanya sekedar infrastruktur jalan, tetapi juga memperhatikan kelestarian alam dan memajukan perekonomian di sekitar jalan tol tersebut.
Berikut lima fakta Tol Lintas Sumatera:
Proyek JTTS sepanjang 2.765 Km tersebut, sebagian sudah operasi seperti Bakauheni-Terbanggi Besar dan membutuhkan investasi Rp 476 triliun.
Khusus JTTS Ruas Pekanbaru-Dumai yang siap diresmikan memiliki panjang 134 km, dan membutuhkan investasi nilai investasi sebesar Rp 16,2 triliun mulai memasuki tahap konstruksi pada 2016.
2. Terowongan Khusus Gajah
Tol yang terdiri dari 6 seksi ini akan memiliki 5 terowongan khusus gajah yang pertama di Indonesia, yang akan terletak di seksi 4 dan 5. Terowongan ini dimaksudkan menjaga kelestarian fauna Sumatera tersebut. Underpass tol Trans Sumatera tersebut dapat dilintasi hingga seratus ekor gajah.
Hutama Karya juga melakukan koordinasi dengan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi Riau serta sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di bidang konservasi hewan.
3. Sinergi Hutama Karya bersinergi dan anak usahanya
Dalam pembangunan tol Trans Sumatera ini HK melibatkan dua anak perusahaan sehingga terjadi end to end
business process dan mendapatkan manfaat optimal dari penugasan Jalan Tol Trans Sumatera.
PT HK Aston (HKA) diberi kepercayaan untuk menyuplai produk yang dibutuhkan dalam JTTS ruas Pekanbaru-Dumai, seperti aspal hotmix, girder, barrier, spun pile, mini pile, ready mix, half slab, full slab, dan guard rail untuk pembangunan keseluruhan ruas yang terdiri atas 6 seksi.
Sementara, PT HK Infrastruktur (HKI) sebagai pelaksana proyek menerapkan metode inovatif Lean Construction. Lean Construction yang diterapkan oleh HKI terbukti dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi, baik dalam segi waktu maupun biaya.
Lean Construction sendiri dilakukan dalam beberapa langkah, antara lain identifikasi keterlambatan dan identifikasi work breakdown structure (WBS) pada proses kerja awal (current state map) untuk mengetahui apa saja penyebab keterlambatan atau ketidakefisienan dari sisa proses kerja yang belum dikerjakan.
4. Pekanbaru-Dumai bisa ditempuh selama 2 jam
Dikutip dari detik.com, Hutama Karya memperkirakan tol yang memiliki panjang 134 kilometer (km) ini bisa ditempuh selama 2-3 jam jika sudah beroperasi penuh, dari sebelumnya 6-7 jam.
Jalan tol ini juga akan terintegrasi dengan konektivitas kawasan dan memperlancar arus distribusi barang dari pusat industri ke berbagai wilayah di wilayah Sumatera.
5. Telah beroperasi secara fungsional saat Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 (Nataru)
Saat baru dua hari dibuka secara fungsional, ruas tol Pekanbaru-Dumai Seksi 1 Pekanbaru-Minas telah dilewati 10.817 kendaraan. Hutama Karya mencatat pada hari pertama pembukaan (23/12/2019), gerbang tol Pekanbaru telah dilalui 553 kendaraan masuk dan 528 kendaraan keluar. Sementara setelah H+1 libur Natal ada total 15.040 kendaraan yang melintas.
"Tren kenaikan ini berlanjut sampai hari Natal (25/12), dimana volume kendaraan yang melintasi Tol Pekanbaru-Dumai Seksi 1 Pekanbaru-Minas meningkat menjadi 2.696 kendaraan masuk dan 2.420 kendaraan keluar tol melalui GT Pekanbaru," kata Executive Vice President Divisi Operasi dan Pemeliharaan Jalan Tol Hutama Karya, J. Aries Dewantoro, dalam siaran resminya.
(dob/dob) Next Article Hutama Karya Targetkan Tol Pekanbaru-Dumai Rampung Maret 2020
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular