
Disebut Jago Atasi Banjir Ketimbang Anies, Ini Kata Ahok
Anisatul Umah, CNBC Indonesia
17 February 2020 20:27

Jakarta, CNBC Indonesia - Berdasarkan hasil survei Indo Barometer terkait permasalahan di DKI Jakarta, Minggu (16/2/2020) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok disebut sebagai gubernur yang paling berhasil mengatasi masalah banjir dengan persentase suara responden sebesar 42%. Disusul Joko Widodo (Jokowi) sebesar 25%, dan Anies Baswedan 4,1%.
Menanggapi hal ini, Ahok mengatakan dirinya hanya mengikuti yang sudah ada dan digariskan sejak zaman Belanda. Dirinya menyebut DKI Jakarta sejak zaman Belanda sudah ada design-nya, mulai dari tanggul, 1.300 saluran dihubungkan, Cengkareng Drain, Banjir Kanal Barat, Banjir Kanal Timur, Cakung Drain.
"Seluruh tanggul mesti beres dipasang pompa pompa aktif pengerukan sungai terus menerus dan 1300 penghubung saluran mesti terjaga itu udah ada. Itu bukan dari saya, dari PU pusat dari Belanda sudah hitung konsultannya," ungkap Ahok dalam acara peluncuran bukunya berjudul 'Panggil Saya BTP, Perjalanan Psikologi Ahok Selama di Mako Brimob', di Kantor Tempo, Senin, (17/02/2020).
Survei Indo Barometer juga mencatat 61,4% publik menyatakan Pemprov DKI Jakarta menjadi pihak yang bertanggung jawab dalam menyelesaikan masalah banjir. Sedangkan 26,2% menyatakan pemerintah pusat lebih bertanggung jawab.
Adapun lima alasan tertinggi masalah banjir di DKI Jakarta dapat diselesaikan antara lain faktor penyebab banjir akibat manusia (34,7%), kepemimpinan gubernur (11,7%), serta gubernur tegas dan berani (9%).
Sedangkan lima alasan tertinggi masalah banjir di Jakarta tidak dapat tertangani adalah kepadatan penduduk (21,3%), tiap musim hujan Jakarta selalu banjir (16,8%), Jakarta berada di dataran rendah (16,8%), kesadaran masyarakat Jakarta rendah (14,1%), dan Jakarta akan tetap banjir sampai kapan pun (6,1%).
Sebagai informasi, survei ini menggunakan metode multistage random sampling dengan 1.200 responden yang dilakukan pada 9-15 Januari 2020. Adapun teknik pengumpulan data berupa wawancara tatap muka menggunakan kuesioner dengan margin of error sebesar 2,83%.
(gus/gus) Next Article Ahok Soal Polusi: Dulu Kita Cabut Premium Lu Pada Teriak!
Menanggapi hal ini, Ahok mengatakan dirinya hanya mengikuti yang sudah ada dan digariskan sejak zaman Belanda. Dirinya menyebut DKI Jakarta sejak zaman Belanda sudah ada design-nya, mulai dari tanggul, 1.300 saluran dihubungkan, Cengkareng Drain, Banjir Kanal Barat, Banjir Kanal Timur, Cakung Drain.
"Seluruh tanggul mesti beres dipasang pompa pompa aktif pengerukan sungai terus menerus dan 1300 penghubung saluran mesti terjaga itu udah ada. Itu bukan dari saya, dari PU pusat dari Belanda sudah hitung konsultannya," ungkap Ahok dalam acara peluncuran bukunya berjudul 'Panggil Saya BTP, Perjalanan Psikologi Ahok Selama di Mako Brimob', di Kantor Tempo, Senin, (17/02/2020).
Adapun lima alasan tertinggi masalah banjir di DKI Jakarta dapat diselesaikan antara lain faktor penyebab banjir akibat manusia (34,7%), kepemimpinan gubernur (11,7%), serta gubernur tegas dan berani (9%).
Sedangkan lima alasan tertinggi masalah banjir di Jakarta tidak dapat tertangani adalah kepadatan penduduk (21,3%), tiap musim hujan Jakarta selalu banjir (16,8%), Jakarta berada di dataran rendah (16,8%), kesadaran masyarakat Jakarta rendah (14,1%), dan Jakarta akan tetap banjir sampai kapan pun (6,1%).
Sebagai informasi, survei ini menggunakan metode multistage random sampling dengan 1.200 responden yang dilakukan pada 9-15 Januari 2020. Adapun teknik pengumpulan data berupa wawancara tatap muka menggunakan kuesioner dengan margin of error sebesar 2,83%.
(gus/gus) Next Article Ahok Soal Polusi: Dulu Kita Cabut Premium Lu Pada Teriak!
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular