Tim Teknis Kimia Biologi Radioaktif Gegana Brimob Mabes Polri dan Tim Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETAN) melakukan pengukuran tingkat paparan tinggi radioaktif yang ditemukan di Perumahan Batan Indah, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Senin (17/2/2020). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Pengukuran tersebut dilakukan untuk memastikan tingkat paparan radioaktif yang ditemukan di kawasan tersebut. Hasil pengukuran menunjukkan levelnya masih dalam katagori aman bagi masyarakat sekitar, meski ditemukan paparan tinggi radioaktivitas. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Penemuan ini bermula ketika Bapeten melakukan pengujian rutin fungsi alat pemantau radioaktivitas lingkungan bergerak (mobile RDMS-MONA). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Bapeten belum mengetahui apakah limbah radioaktif tersebut sengaja dibuang oleh seseorang atau ada kemungkinan lain. Upaya investigasi pun dilakukan, termasuk melibatkan aparat kepolisian. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Bapeten menemukan serpihan sumber radiasi itu pada 7 dan 8 Februari 2020. Bapeten langsung memasang garis pembatas (safety perimeter) agar warga tidak mendekat ke lokasi.(CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Bapeten pun mengambil tanah untuk dianalisis. Sumber paparan radioaktif berasal dari serpihan. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Sebanyak 100 drum disiapkan untuk mengangkat tanah dan vegetasi yang terkontaminasi zat berbahaya Caesium 137. Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) dan Polri hari ini telah mengangkut 28 drum tanah dari 100 drum yang ditargetkan akan dibawa ke laboratorium Batan. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Petugas Bapeten menggunakan sensor untuk mendeteksi. Saat ini nilai radiasi telah berkurang usai dilakukan proses pengangkutan. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Proses pembersihan untuk hari ini diberhentikan sementara karena hujan. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)