Suasana kegiatan belajar mengajar di SDN Kamulyaan yang berada di RT 02/RW 06, Desa Putat Nutug, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (17/2/2020). Siswa di sekolah ini terpaksa belajar di ruang kelas yang rusak. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Akibat ruang kelas yang rusak, proses belajar mengajar pun menjadi terganggu. Guru yang mengajar juga merasa was was kalau terjadi hujan. Sebab, ruangan ini pasti bocor dan dikhawatirkan temboknya akan roboh. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Sejak berdiri 2006, bangunan itu belum pernah direnovasi. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Sekolah ini memiliki dua bangunan yang masing-masing terdapat empat kelas dengan total 237 siswa. Pada bangunan kedua yang digunakan murid kelas I, II dan III kondisinya ruang kelasnya rusak berat. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Ruang kelas II A,B,C dan Kepala sekolah yang tak layak pakai dulunya merupakan ruang yang aktif digunakan. Setelah puting beliung tahun 2018, 4 ruangan ini terkena imbasnya. Ruang sekolah mulai dari tembok, papan tulis hingga atapnya hancur. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Hasil pantauan CNBC Indonesia memperlihatkan empat ruang kelas yang sudah tidak layak dipakai. Plafon (atap) ruangan yang hancur serta tembok yang terkelupas membuat pemandangan sekolah ini sangat menyedihkan. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Di sisi luar bangunan sekolah tembok sudah mulai terkelupas dan rawan roboh. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Meskipun sekolahnya rusak, anak-anak SDN Kamulyaan tetap bersemangat mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)