
Jumat Besok, Karantina 238 WNI asal China di Natuna Selesai
Lynda Hasibuan, CNBC Indonesia
13 February 2020 16:36

Jakarta, CNBC Indonesia - Proses karantina ratusan WNI yang dievakuasi dari Wuhan, China, di Natuna, Kepulauan Riau, akan berakhir dalam hitungan jam. Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto mengatakan, karantina akan berakhir pada Sabtu, 15 Februari 2020 pukul 00.00 WIB.
"Diputuskan pada 238 WNI dari China untuk diakhiri observasi pada 15 Februari, Sabtu pukul 00.00 WIB," ujar Yuri, sapaan akrab Achmad Yurianto, saat ditemui di kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Kamis (13/2/2020).
Dia menuturkan akan ada pengecekan terakhir sebelum dipulangkan ke Jakarta. Semua WNI akan dipulangkan menuju Bandara Halim Perdana Kusuma dengan dua pesawat, yaitu Boeing 737 dan Hercules.
Kepulangan mereka juga akan disambut oleh pejabat Kementerian Kesehatan dan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan yang datang langsung ke Kepulauan Natuna.
Tidak sekedar itu, nantinya juga akan ada prosesi adat untuk melepaskan kepergian mereka ke Jakarta.
"Akan ada prosesi kecil secara adat di bandara untuk melepas mereka ke Jakarta. Di Halim juga akan ada sembilan anggota DPR yang menyambut. Wakil daerah juga akan datang akan menyambut mereka," kata Yuri.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto memberi kode perihal jadwal kepulangan ratusan WNI dan satu WNA yang sedang dikarantina di Natuna, Kepulauan Riau. Menurut Terawan, mereka boleh pulang ke daerah masing-masing pekan depan.
"Ya jelas [dipulangkan tanggal 14 Februari]. Doanya kita tadi supaya mereka tetap sehat," katanya di kantor Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Jakarta, Jumat (7/2/2020), seperti dilansir cnnindonesia.com.
Terawan menjawab pertanyaan wartawan, tentang pemulangan WNI dari lokasi karantina tersebut.
Sebagai gambaran, ada 285 orang yang dikarantina di Natuna. Perinciannya 237 WNI yang dievakuasi, satu WNA, lima orang tim Kementerian Luar Negeri, 18 orang pegawai Batik Air dan 24 orang tim penjemput.
Hingga hari ini, WNI asal Wuhan di Natuna sudah tujuh hari menjalani masa observasi sejak tiba di Natuna tanggal 1 Februari 2020. Pemerintah sendiri sudah menetapkan 14 hari sebagai masa observasi.
Lebih lanjut, Terawan menyatakan pemerintah akan menggelar rapat teknis terkait proses pemulangan WNI asal Wuhan itu ke daerahnya masing-masing dalam waktu dekat. Nantinya, Kementerian Kesehatan akan mengidentifikasi alamat dan melakukan sosialisasi ke pemerintah daerah masing-masing asal WNI itu.
"Supaya apa, ini, itu adalah saudara-saudara kita WNI yang sehat. Itu yang perlu," kata dia.
Selain itu, Terawan menyatakan seluruh WNI asal Wuhan yang kini diobservasi di Natuna dalam keadaan sehat. Ia pun menyatakan mereka diberikan pelbagai kegiatan sesuai arahan psikolog agar terjadi sosialisasi antara satu sama lain.
"Kalau enggak ada kegiatan ngelamun sendiri ya, setan lewat," ujar Terawan.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Virus Corona Masuk Indonesia? Ini Kata Menkes Terawan
"Diputuskan pada 238 WNI dari China untuk diakhiri observasi pada 15 Februari, Sabtu pukul 00.00 WIB," ujar Yuri, sapaan akrab Achmad Yurianto, saat ditemui di kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Kamis (13/2/2020).
Dia menuturkan akan ada pengecekan terakhir sebelum dipulangkan ke Jakarta. Semua WNI akan dipulangkan menuju Bandara Halim Perdana Kusuma dengan dua pesawat, yaitu Boeing 737 dan Hercules.
Tidak sekedar itu, nantinya juga akan ada prosesi adat untuk melepaskan kepergian mereka ke Jakarta.
"Akan ada prosesi kecil secara adat di bandara untuk melepas mereka ke Jakarta. Di Halim juga akan ada sembilan anggota DPR yang menyambut. Wakil daerah juga akan datang akan menyambut mereka," kata Yuri.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto memberi kode perihal jadwal kepulangan ratusan WNI dan satu WNA yang sedang dikarantina di Natuna, Kepulauan Riau. Menurut Terawan, mereka boleh pulang ke daerah masing-masing pekan depan.
"Ya jelas [dipulangkan tanggal 14 Februari]. Doanya kita tadi supaya mereka tetap sehat," katanya di kantor Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Jakarta, Jumat (7/2/2020), seperti dilansir cnnindonesia.com.
Terawan menjawab pertanyaan wartawan, tentang pemulangan WNI dari lokasi karantina tersebut.
Sebagai gambaran, ada 285 orang yang dikarantina di Natuna. Perinciannya 237 WNI yang dievakuasi, satu WNA, lima orang tim Kementerian Luar Negeri, 18 orang pegawai Batik Air dan 24 orang tim penjemput.
Hingga hari ini, WNI asal Wuhan di Natuna sudah tujuh hari menjalani masa observasi sejak tiba di Natuna tanggal 1 Februari 2020. Pemerintah sendiri sudah menetapkan 14 hari sebagai masa observasi.
Lebih lanjut, Terawan menyatakan pemerintah akan menggelar rapat teknis terkait proses pemulangan WNI asal Wuhan itu ke daerahnya masing-masing dalam waktu dekat. Nantinya, Kementerian Kesehatan akan mengidentifikasi alamat dan melakukan sosialisasi ke pemerintah daerah masing-masing asal WNI itu.
"Supaya apa, ini, itu adalah saudara-saudara kita WNI yang sehat. Itu yang perlu," kata dia.
Selain itu, Terawan menyatakan seluruh WNI asal Wuhan yang kini diobservasi di Natuna dalam keadaan sehat. Ia pun menyatakan mereka diberikan pelbagai kegiatan sesuai arahan psikolog agar terjadi sosialisasi antara satu sama lain.
"Kalau enggak ada kegiatan ngelamun sendiri ya, setan lewat," ujar Terawan.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Virus Corona Masuk Indonesia? Ini Kata Menkes Terawan
Most Popular