
Kemarahan Jokowi Soal Karhutla Bikin Gempar, Ancam Pecat!
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
07 February 2020 11:18

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak dapat menyembunyikan kekecewaannya melihat angka kebakaran hutan dan lahan yang kembali naik, setelah sempat turun dalam beberapa tahun terakhir. Jokowi bahkan siap memecat pejabat yang tak becus.
Kekecewaan tersebut disampaikan Jokowi saat memberikan pengarahan dalam upaya peningkatan pengendalian kebakaran hutan dan lahan di Istana Negara, kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis kemarin (6/2/2020).
"Pengalaman saya 2015 betul-betul sebuah kebakaran besar. Sebagai presiden yang baru saja beberapa bulan, tahu-tahu dapat peristiwa itu. Sehingga kesiapan kita saat itu masih baru melihat lapangan," kata Jokowi.
Berdasarkan catatan, total kebakaran hutan dan lahan kala itu mencapai 2,5 juta hektare. Setelah pemerintah melakukan langkah konsolidasi, kata Jokowi, angka kebakaran hutan dan lahan pun turun drastis hanya 150,000 hektare.
Meski demikian, pada 2018 angka kebakaran hutan dan lahan kembali meningkat menjadi 590.000 hektare. Bahkan, sambung kepala negara, angka kebakaran hutan merangkak naik di 2019.
"Apa kurang yang dicopot? Apa kurang persiapan?," tegas eks Gubernur DKI Jakarta tersebut.
Jokowi mengaku tidak ingin kebakaran hutan dan lahan di Indonesia sama seperti yang terjadi di berbagai negara seperti Rusia, Brasil, Bolivia, Kanada, hingga Australia yang menghanguskan jutaan hektare lahan.
"Rusia 10 juta hektare, Brasil 4,5 juta, Bolivia 1,8 juta, Kanada 1,8 juta, dan terakhir kebakaran besar terjadi di Australia. Informasi tadi pagi 11 juta hektare. Ada 500 juta satwa yang mati karena kebakaran di sana," kata Jokowi.
(dru) Next Article Jokowi: Praktik Keagamaan Tertutup Harus Kita Hindari!
Kekecewaan tersebut disampaikan Jokowi saat memberikan pengarahan dalam upaya peningkatan pengendalian kebakaran hutan dan lahan di Istana Negara, kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis kemarin (6/2/2020).
"Pengalaman saya 2015 betul-betul sebuah kebakaran besar. Sebagai presiden yang baru saja beberapa bulan, tahu-tahu dapat peristiwa itu. Sehingga kesiapan kita saat itu masih baru melihat lapangan," kata Jokowi.
![]() |
Meski demikian, pada 2018 angka kebakaran hutan dan lahan kembali meningkat menjadi 590.000 hektare. Bahkan, sambung kepala negara, angka kebakaran hutan merangkak naik di 2019.
"Apa kurang yang dicopot? Apa kurang persiapan?," tegas eks Gubernur DKI Jakarta tersebut.
Jokowi mengaku tidak ingin kebakaran hutan dan lahan di Indonesia sama seperti yang terjadi di berbagai negara seperti Rusia, Brasil, Bolivia, Kanada, hingga Australia yang menghanguskan jutaan hektare lahan.
"Rusia 10 juta hektare, Brasil 4,5 juta, Bolivia 1,8 juta, Kanada 1,8 juta, dan terakhir kebakaran besar terjadi di Australia. Informasi tadi pagi 11 juta hektare. Ada 500 juta satwa yang mati karena kebakaran di sana," kata Jokowi.
(dru) Next Article Jokowi: Praktik Keagamaan Tertutup Harus Kita Hindari!
Most Popular