
Istana Bantah Sikap RI Hadapi Corona Terlalu 'Lebay'
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
05 February 2020 12:49

Jakarta, CNBC Indonesia - Istana Kepresidenan membantah dengan keras bahwa sikap pemerintah dalam melakukan upaya pencegahan virus corona dari China terlalu berlebihan.
Hal tersebut dikemukakan Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman saat berbincang dengan awak media di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (5/2/2020).
"Karena sejumlah tindakan yang diambil pemerintah Indonesia juga diambil oleh pemerintah lain di dunia," kata Fadjroel.
Fadjroel mengatakan, pemerintah tidak akan mencabut kebijakan yang sudah ditempuh untuk mencegah masuknya virus corona, hingga ada informasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
"Hingga nanti saatnya akan dicabut oleh WHO terkait dengan merebaknya virus corona," katanya.
Kemarin, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin rapat terbatas membahas kesiapan menghadapi dampak virus corona di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.
Dalam rapat yang berlangsung selama kurang lebih 2 jam itu, pemerintah sepakat untuk melakukan berbagai langkah antisipasi untuk mencegah masuknya virus corona ke berbagai wilayah Indonesia.
Pertama, pemerintah akan membuat hotline untuk memberikan informasi terkini terkait hal tersebut di 9 kementerian dan lembaga. Mulai dari Kementerian Perhubungan, Kementerian Kesehatan, hingga informasi mengenai kepabeanan.
"Penerbangan dari Indonesia ke China sementara dihentikan dan dikeluarkan kebijakan-kebijakan terkait keimigrasian," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers, Selasa (4/2/2020).
"Pemerintah akan melakukan mereka yang dari Tiongkok akan dibatasi singgah ke Indonesia, akan dimonitor sampai setiap 2 minggu di bulan Februari ini," lanjut Ketua Umum Partai Golongan Karya itu.
Kedua, pemerintah akan memperpanjang secara otomatis visa overstay bagi turis asal China yang berada di berbagai wilayah Indonesia dalam jangka waktu 1 bulan ke depan, untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.
Ketiga, pemerintah sepakat untuk menyetop sementara impor hewan hidup asal negeri Tirai Bambu. Apabila terdeteksi komoditas tersebut, pemerintah akan segera mengembalikan barang itu ke China.
"Perdagangan barang karena tidak terkait dengan penularan maka perdagangan akan terus berlanjut dan juga termasuk holtikultura seperti bawang putih dan buah-buahan," kata Airlangga.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Kasus Harian Covid di Indonesia Meroket, Tambah 802 Hari ini
Hal tersebut dikemukakan Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman saat berbincang dengan awak media di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (5/2/2020).
"Karena sejumlah tindakan yang diambil pemerintah Indonesia juga diambil oleh pemerintah lain di dunia," kata Fadjroel.
"Hingga nanti saatnya akan dicabut oleh WHO terkait dengan merebaknya virus corona," katanya.
Kemarin, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin rapat terbatas membahas kesiapan menghadapi dampak virus corona di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.
Dalam rapat yang berlangsung selama kurang lebih 2 jam itu, pemerintah sepakat untuk melakukan berbagai langkah antisipasi untuk mencegah masuknya virus corona ke berbagai wilayah Indonesia.
Pertama, pemerintah akan membuat hotline untuk memberikan informasi terkini terkait hal tersebut di 9 kementerian dan lembaga. Mulai dari Kementerian Perhubungan, Kementerian Kesehatan, hingga informasi mengenai kepabeanan.
"Penerbangan dari Indonesia ke China sementara dihentikan dan dikeluarkan kebijakan-kebijakan terkait keimigrasian," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers, Selasa (4/2/2020).
"Pemerintah akan melakukan mereka yang dari Tiongkok akan dibatasi singgah ke Indonesia, akan dimonitor sampai setiap 2 minggu di bulan Februari ini," lanjut Ketua Umum Partai Golongan Karya itu.
Kedua, pemerintah akan memperpanjang secara otomatis visa overstay bagi turis asal China yang berada di berbagai wilayah Indonesia dalam jangka waktu 1 bulan ke depan, untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.
Ketiga, pemerintah sepakat untuk menyetop sementara impor hewan hidup asal negeri Tirai Bambu. Apabila terdeteksi komoditas tersebut, pemerintah akan segera mengembalikan barang itu ke China.
"Perdagangan barang karena tidak terkait dengan penularan maka perdagangan akan terus berlanjut dan juga termasuk holtikultura seperti bawang putih dan buah-buahan," kata Airlangga.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Kasus Harian Covid di Indonesia Meroket, Tambah 802 Hari ini
Most Popular