
Wali Kota Airin Usul Jokowi 'Hadir' di Proyek MRT Tangsel
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
04 February 2020 16:09

Jakarta, CNBC Indonesia - Perpanjangan trase MRT Jakarta ke Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, diusulkan masuk Proyek Strategis Nasional.
"Kita masih berusaha agar masuk ke PSN. Jadi kalau sudah masuk biasanya ada percepatan," kata Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany ketika ditemui di Jakarta, Selasa (4/2/20).
Pihak Pemkot Tangsel ingin kehadiran pemerintah pusat di bawah Presiden Jokowi di MRT Tangsel. Sebagai contoh pada proyek MRT Jakarta ada kontribusi pemerintah pusat dalam bentuk pembagian beban pinjaman dari Jepang. Selebihnya ditanggung pemerintah daerah DKI Jakarta.
Menurutnya, dengan adanya label PSN pada proyek tersebut, pekerjaan akan dapat banyak pengawalan dari pemerintah pusat. Hal ini yang dirasakan pada saat mengerjakan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Cipeucang yang menjadi proyek PSN.
"Mudah-mudahan, pengalaman kita sih kalau sudah masuk ke PSN bisa dilakukan asistensi dari Bappenas, Kemenkeu, PII, dan lainnya, itu kalau yang PTLSa kemarin," bebernya.
Pihaknya juga masih menunggu keputusan mengenai leading sector proyek ini. Hal ini juga berkaitan dengan penanggung jawab proyek kerjasama (PPJK).
"Kita ikut saja karena ini ada dua batas wilayah. Jakarta dan Tangsel itu ada dua provinsi, Jakarta dan Banten. Siapa PJPK-nya, siapa kita tunggu," urainya.
Airin menegaskan, mengenai sumber pendanaan, pihaknya sepakat dengan arahan Kemenhub. Menurutnya, skema terbaik adalah kerjasama pemerintah dan badan usaha alias KPBU. Sebab, kebutuhan pembiayaannya cukup besar.
Adapun mengenai pembebasan lahan, biasanya menjadi tanggung jawab Pemda setempat. Dalam hal ini menjadi wewenang Pemkot Tangsel. Tahapan proyek sendiri saat ini masih pada fase pra feasibility study (FS).
"Itu kan masih pra FS, nanti akan dilanjutkan dengan FS dan dilihat apa yang dibutuhkan dan terbaik seperti apa nanti akan ada perkembangannya," ucapnya.
(hoi/hoi) Next Article Tangsel Bakal Ada MRT Rp 20 T, Duitnya dari Mana?
"Kita masih berusaha agar masuk ke PSN. Jadi kalau sudah masuk biasanya ada percepatan," kata Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany ketika ditemui di Jakarta, Selasa (4/2/20).
Pihak Pemkot Tangsel ingin kehadiran pemerintah pusat di bawah Presiden Jokowi di MRT Tangsel. Sebagai contoh pada proyek MRT Jakarta ada kontribusi pemerintah pusat dalam bentuk pembagian beban pinjaman dari Jepang. Selebihnya ditanggung pemerintah daerah DKI Jakarta.
Pilihan Redaksi |
"Mudah-mudahan, pengalaman kita sih kalau sudah masuk ke PSN bisa dilakukan asistensi dari Bappenas, Kemenkeu, PII, dan lainnya, itu kalau yang PTLSa kemarin," bebernya.
Pihaknya juga masih menunggu keputusan mengenai leading sector proyek ini. Hal ini juga berkaitan dengan penanggung jawab proyek kerjasama (PPJK).
"Kita ikut saja karena ini ada dua batas wilayah. Jakarta dan Tangsel itu ada dua provinsi, Jakarta dan Banten. Siapa PJPK-nya, siapa kita tunggu," urainya.
Airin menegaskan, mengenai sumber pendanaan, pihaknya sepakat dengan arahan Kemenhub. Menurutnya, skema terbaik adalah kerjasama pemerintah dan badan usaha alias KPBU. Sebab, kebutuhan pembiayaannya cukup besar.
Adapun mengenai pembebasan lahan, biasanya menjadi tanggung jawab Pemda setempat. Dalam hal ini menjadi wewenang Pemkot Tangsel. Tahapan proyek sendiri saat ini masih pada fase pra feasibility study (FS).
"Itu kan masih pra FS, nanti akan dilanjutkan dengan FS dan dilihat apa yang dibutuhkan dan terbaik seperti apa nanti akan ada perkembangannya," ucapnya.
(hoi/hoi) Next Article Tangsel Bakal Ada MRT Rp 20 T, Duitnya dari Mana?
Most Popular