
Terganjal Biaya, Akhirnya Riska Ramadila Berobat ke Jakarta
Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
04 February 2020 14:06

Jakarta, CNBC Indonesia- PT Hutama Karya menerbangkan Riska Ramadila terbang ke Jakarta untuk mengobati tumor ganas yang telah diderita beberapa waktu lalu. Riska adalah pemain voli berbakat kelas 3 SMUN 1 Kampar Kiri di Kampar Kiri, Pekanbaru yang saat ini berusia 17 tahun.
Sakit yang diderita oleh Riska bermula dari bengkak kecil yang dialaminya usai jatuh ketika bermain bola voli di sekolah pada Juli 2019 silam.
Melalui Program Corporate Social Responsibility (CSR), PT Hutama Karya (Persero) merespon cepat apa yang dialami Riska ini. Apalagi selama ini perawatan Riska tidak maksimal karena keterbatasan dana. Keluarganya hanya mengandalkan BPJS Kesehatan yang merujuk Riska ke RSUD Arifin Achmad Pekanbaru.
Namun untuk bisa diobati secara maksimal, dia harus dibawa ke Rumah sakit di Jakarta. Nantinya seluruh biaya berobat Riska akan menggunakan dana CSR Hutama Karya.
Senior Executive Vice President Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Muhammad Fauzan menyampaikan empati Manajemen Hutama Karya atas apa yang dialami oleh Riska.
"Manajemen sangat prihatin atas apa yang dialami oleh Riska, masih muda dan punya talenta baik. Kami menawarkan kepada keluarga agar Riska dapat diobati dengan tuntas. Minggu (2/2) pagi kemarin pihak kami sudah bertemu dengan Riska dan keluarga, di rumah paman Riska di Kubang, Kampar. Alhamdulillah tawaran bantuan kami diterima oleh keluarga." jelas Fauzan.
Manajemen Hutama Karya juga terus melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait, terkait perihal keberangkatan Riska ke Rumah sakit di Jakarta. Sebelum ke Jakarta, HUtama Karya memfasilitasi siswa SMUN 1 Kampar Kiri ini untuk observasi lanjutan Rumah Sakit Global Awal Bros.
"Sore langsung dibawa ke rumah sakit sehingga bisa di dapat rujukan tindakan" lanjutnya.
Sebelum ada bantuan dari Hutama Karya, ayah Riska, Herianto mengatakan tidak memiliki biaya jika harus berobat sendiri ke Jakarta. Riska dan keluarganya berada di rumah pamannya di perbatasan Pekanbaru-Kampar karena lebih dekat dengan tempat berobat.
"Pusing kalau harus ke Jakarta, bolak balik Kampar Kiri saja kami tidak ada biaya," kata Herianto.
Hutama Karya selaku pengembang Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) saat ini sedang membangun ruas tol Pekanbaru-Dumai sejauh 131 km, dan terdiri dari 6 (enam) seksi.
Tidak hanya fokus pada pembangunan infrastrukturnya saja, Hutama Karya juga turut hadir memberikan kontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan dengan memberikan manfaat ekonomi dan juga sosial.
(dob/dob) Next Article Hore! Hutama Karya Raih Nusantara CSR Awards untuk Kedua Kali
Sakit yang diderita oleh Riska bermula dari bengkak kecil yang dialaminya usai jatuh ketika bermain bola voli di sekolah pada Juli 2019 silam.
Melalui Program Corporate Social Responsibility (CSR), PT Hutama Karya (Persero) merespon cepat apa yang dialami Riska ini. Apalagi selama ini perawatan Riska tidak maksimal karena keterbatasan dana. Keluarganya hanya mengandalkan BPJS Kesehatan yang merujuk Riska ke RSUD Arifin Achmad Pekanbaru.
Senior Executive Vice President Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Muhammad Fauzan menyampaikan empati Manajemen Hutama Karya atas apa yang dialami oleh Riska.
"Manajemen sangat prihatin atas apa yang dialami oleh Riska, masih muda dan punya talenta baik. Kami menawarkan kepada keluarga agar Riska dapat diobati dengan tuntas. Minggu (2/2) pagi kemarin pihak kami sudah bertemu dengan Riska dan keluarga, di rumah paman Riska di Kubang, Kampar. Alhamdulillah tawaran bantuan kami diterima oleh keluarga." jelas Fauzan.
Manajemen Hutama Karya juga terus melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait, terkait perihal keberangkatan Riska ke Rumah sakit di Jakarta. Sebelum ke Jakarta, HUtama Karya memfasilitasi siswa SMUN 1 Kampar Kiri ini untuk observasi lanjutan Rumah Sakit Global Awal Bros.
"Sore langsung dibawa ke rumah sakit sehingga bisa di dapat rujukan tindakan" lanjutnya.
Sebelum ada bantuan dari Hutama Karya, ayah Riska, Herianto mengatakan tidak memiliki biaya jika harus berobat sendiri ke Jakarta. Riska dan keluarganya berada di rumah pamannya di perbatasan Pekanbaru-Kampar karena lebih dekat dengan tempat berobat.
"Pusing kalau harus ke Jakarta, bolak balik Kampar Kiri saja kami tidak ada biaya," kata Herianto.
Hutama Karya selaku pengembang Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) saat ini sedang membangun ruas tol Pekanbaru-Dumai sejauh 131 km, dan terdiri dari 6 (enam) seksi.
Tidak hanya fokus pada pembangunan infrastrukturnya saja, Hutama Karya juga turut hadir memberikan kontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan dengan memberikan manfaat ekonomi dan juga sosial.
![]() |
(dob/dob) Next Article Hore! Hutama Karya Raih Nusantara CSR Awards untuk Kedua Kali
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular