Penampakan banjir di Kecamatan Periuk, Kota Tangerang, Banten, Selasa (4/2/2020). Banjir yang terjadi sejak kemarin belum juga surut hingga hari ini. (CNBC Indonesia/Tri Susilo).
"Untuk saat ini 3 m itu yang tertinggi, ada di Perumahan Periuk Damai," kata petugas Pusdalops BPBD Kota Tangerang, Andi, saat dimintai konfirmasi CNBC Indonesia, Selasa (4/2/2020). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Dia mengatakan, saat ini petugas BPBD masih melakukan proses evakuasi. Ada warga yang masih bertahan di rumah mereka. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Berdasarkan data dari Pusdalops BPBD Kota Tangerang pada Senin (3/2) per pukul 21.00 WIB, banjir masih menggenangi tiga kelurahan, yakni di Gebang Raya, Periuk, dan Gembor. Banjir dengan ketinggian paling tinggi ada di Perumahan Periuk Damai. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
"Masih ada sebagian yang melakukan evakuasi. RW 08 sebagian mengungsi ke Masjid Al-Jihad, dekat pintu keluar. Pemasangan tenda untuk warga yang mengungsi di halaman Masjid Al-Jihad, sebagian ada yang mengungsi di rumah saudara," kata Andi. Banjir di kawasan tersebut sudah terjadi sejak Sabtu (1/2/2020). Diduga banjir belum surut karena hujan terus-menerus dan meluapnya danau. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
"Saat ini belum surut di situ ada Danau Bulakan tidak bisa menampung. Soalnya aliran air ke sana sementara air di danau sudah meluap. Selain itu hujan tidak berhenti di daerah Periuk," ucap dia. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Sebelumnya diberitakan, ada sekitar 1.200 orang di Perumahan Periuk Damai masih mengungsi. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Di lokasi tersebut tinggi permukaan air hampir mencapai atap rumah warga. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Dari pantauan CNBC Indonesia di lapangan, ada 10 perahu karet yang digunakan. Perinciannya sebanyak lima dari BNPB dan sisanya milik Damkar Kota Tangerang. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)