
Kemenkes Siapkan Karantina WNI yang Dievakuasi dari Wuhan
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
30 January 2020 17:19

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyiapkan sejumlah opsi mengenai evakuasi warga negara Indonesia (WNI) dari Wuhan, China. Salah satunya adalah tempat untuk karantina.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Anung Sugihantono menyebut penanganan terhadap WNI dari Wuhan bisa berbeda-beda tergantung pada waktu pemulangannya. Dalam hal ini, Kemenkes berkoordinasi dengan lembaga terkait.
"Evakuasi itu adalah sebuah opsi yang sedang dipikirkan, sedang disiapkan oleh pemerintah Indonesia sejalan dengan perkembangan-perkembangan yang ada di Wuhan dan kebijakan dari pemerintah Tiongkok," ungkapnya dalam acara Forum Merdeka Barat (FMB) 9 di kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Kamis (30/1/2020).
Dia menyebut, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi sudah merancang beberapa skenario evakuasi berdasarkan waktu. Jika evakuasi dilakukan dalam waktu dekat, maka perlu dilakukan karantina terhadap WNI yang dievakuasi.
"Kalau sekarang misalkan tiba-tiba harus pulang dan disediakan pesawat untuk pulang, di sana dikeluarkan dengan kapsul evakuasi seperti yang kemarin muncul, nah karena di sana statusnya masih karantina tentu di sini akan karantina," tegasnya.
Namun, jika evakuasi dilakukan saat masa lock down kawasan Wuhan berakhir, maka tidak perlu dilakukan karantina.
"Kalau kawasan sana sudah di lock out ya berarti namanya pulang piknik," lanjut dia.
Di sisi lain, dia menjelaskan bahwa ada skenario lain untuk pemulangan WNI dari Wuhan. Ada pilihan untuk memindahkan terlebih dahulu para WNI dari provinsi Hebei ke provinsi lain di China.
"Geser dari Hebei ke provinsi lain, kemudian dipastikan di sana clear semuanya sehat, baru pulang. Di luar masa karantina berarti. Kalau ini terjadi tentu yang dibawa sini adalah sehat," bebernya.
Kendati demikian, dalam skenario ini, pemeriksaan tetap dilakukan ketika masuk ke Indonesia.
"Pasti melalui pemeriksaan biasa. Dipastikan kesehatan ada pendataan. Dicatat kontak interaksi dengan siapa, masa inkubasi lewat belum," bebernya.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Cegah Tangkal, Strategi Kemenkes Antisipasi Penyebaran Corona
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Anung Sugihantono menyebut penanganan terhadap WNI dari Wuhan bisa berbeda-beda tergantung pada waktu pemulangannya. Dalam hal ini, Kemenkes berkoordinasi dengan lembaga terkait.
"Evakuasi itu adalah sebuah opsi yang sedang dipikirkan, sedang disiapkan oleh pemerintah Indonesia sejalan dengan perkembangan-perkembangan yang ada di Wuhan dan kebijakan dari pemerintah Tiongkok," ungkapnya dalam acara Forum Merdeka Barat (FMB) 9 di kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Kamis (30/1/2020).
"Kalau sekarang misalkan tiba-tiba harus pulang dan disediakan pesawat untuk pulang, di sana dikeluarkan dengan kapsul evakuasi seperti yang kemarin muncul, nah karena di sana statusnya masih karantina tentu di sini akan karantina," tegasnya.
Namun, jika evakuasi dilakukan saat masa lock down kawasan Wuhan berakhir, maka tidak perlu dilakukan karantina.
"Kalau kawasan sana sudah di lock out ya berarti namanya pulang piknik," lanjut dia.
Di sisi lain, dia menjelaskan bahwa ada skenario lain untuk pemulangan WNI dari Wuhan. Ada pilihan untuk memindahkan terlebih dahulu para WNI dari provinsi Hebei ke provinsi lain di China.
"Geser dari Hebei ke provinsi lain, kemudian dipastikan di sana clear semuanya sehat, baru pulang. Di luar masa karantina berarti. Kalau ini terjadi tentu yang dibawa sini adalah sehat," bebernya.
Kendati demikian, dalam skenario ini, pemeriksaan tetap dilakukan ketika masuk ke Indonesia.
"Pasti melalui pemeriksaan biasa. Dipastikan kesehatan ada pendataan. Dicatat kontak interaksi dengan siapa, masa inkubasi lewat belum," bebernya.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Cegah Tangkal, Strategi Kemenkes Antisipasi Penyebaran Corona
Most Popular