Internasional

Ini Isi Proposal Damai Trump-Israel Buat Negara Palestina

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
29 January 2020 12:57
Ini Isi Proposal Damai Trump-Israel Buat Negara Palestina
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengusulkan 'cara' baru untuk menciptakan perdamaian antara Israel dan Palestina. Yaitu dengan melahirkan kesepakatan baru untuk kedua pihak.

Dengan kesepakatan itu, menurut Trump, Israel akan mendapatkan keamanan yang dibutuhkannya. Sementara Palestina akan mendapatkan negara yang mereka inginkan.


"Visi saya menghadirkan peluang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak, solusi dua negara yang realistis yang menyelesaikan risiko kenegaraan Palestina hingga masalah keamanan Israel," kata Trump saat menerima kunjungan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Gedung Putih, Selasa (28/1/2020), sebagaimana dilaporkan Reuters.

Namun begitu, usulan Trump ini malah menimbulkan perselisihan banyak pihak. Karena dianggap terlalu condong ke Israel dan merugikan Palestina.


Sebab, salah satu isinya adalah menetapkan Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Sementara Palestina akan diberikan wilayah Yerusalem Timur, untuk dijadikan ibu kotanya.

Mengutip laporan The Jerusalem Post, berikut isi dari kesepakatan perdamaian buatan Trump itu:

[Gambas:Video CNBC]



Perbatasan Negara

Rencana Trump memuat gambaran atau peta tentang bagaimana perbatasan baru Israel di masa depan. Israel akan tetap memiliki 20% dari wilayah Tepi Barat dan akan kehilangan sejumlah kecil tanah di Negev dekat perbatasan Gaza-Mesir.

Palestina akan memiliki jalur menuju negara di sebagian besar wilayah di Tepi Barat, sementara Israel akan mempertahankan kendali atas semua perbatasan.

Yerusalem Ibu Kota Israel

Palestina akan memiliki ibukota di Yerusalem Timur. Yaitu di lingkungan utara dan timur yang berada di luar batas keamanan Israel.

Daerah itu antara lain Kafr Akab, Abu Dis dan setengah dari Shuafat. Sebaliknya, Trump mengatakan Yerusalem akan tetap menjadi ibu kota Israel.

Pemukiman Israel di Tepi Barat

Israel akan mempertahankan Lembah Yordan dan semua permukiman Israel di Tepi Barat seluas mungkin. Ini juga mencakup 15 permukiman terisolasi, yang nantinya akan menjadi bagian dari negara Palestina.

Dalam pemukiman-pemukiman itu, Israel tidak boleh membangun apapun. Namun, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) akan memiliki akses ke pemukiman yang terisolasi itu.

Keamanan Dikendalikan Israel

Israel akan mengendalikan keamanan dari Sungai Jordan hingga Laut Mediterania. IDF tidak diharuskan untuk meninggalkan Tepi Barat. Tidak akan ada perubahan pada pendekatan Israel ke Yudea dan Samaria.

Negara Palestina

Palestina tidak akan diakui sebagai negara independen secara langsung. Pengakuan itu baru akan diberikan dalam empat tahun ke depan.

Palestina harus memenuhi sejumlah persyaratan. Termasuk berhenti mendanai kelompok yang dituding AS sebagai teroris seperti Hamas dan kelompok jihad lainnya.

Selain itu, dalam rencana AS, Palestina juga diminta untuk menghentikan korupsi, menghormati hak asasi manusia, kebebasan beragama dan kebebasan pers.

Jika syarat-syarat itu dipenuhi, AS akan mengakui negara Palestina dan menerapkan rencana ekonomi besar-besaran untuk membantunya.

Pengungsi Palestina

Sejumlah pengungsi Palestina dan keturunan mereka akan diizinkan kembali masuk ke negara Palestina. Namun, tidak seorang pun akan diizinkan memasuki Israel.

Kawasan Strategis Triangle

Rencana tersebut membuka kemungkinan bahwa Israel akan menukar daerah yang dikenal sebagai "Triangle" dengan negara Palestina di masa depan.

Wilayah Triangle terdiri dari Kafr Kara, Arara, Baka al-Gharbiya, Umm el-Fahm dan banyak lagi.

Menurut rencana itu, perbatasan Israel akan digambar ulang sedemikian rupa sehingga Komunitas Triangle menjadi bagian dari Negara Palestina.
(sef/sef) Next Article AS-Israel Buat Peta Damai Timteng, Palestina: Konspirasi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular